PHILADELPHIA (SuaraMedia News) – Beberapa seri buku pelajaran anak-anak AS tentang Islam mengandung retorika yang menyesatkan dan menghasut tentang agama ini, dengan secara tak akurat menggambarkan penganutnya memusuhi dan pantas untuk dicurigai.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR) cabang Pennsylvania siap untuk memulai kampanye kesadaran publik melawan buku-buku “Dunia Islam” (World of Islam) dari penerbit Mason Crest.
“Tema keseluruhan dari buku-buku ini adalah bahwa kaum Muslim penuh dengan kekerasan, bahwa Islam adalah agama kelas dua dan bahwa seseorang harus waspada terhadap Muslim di lingkungannya,” ujar Moein Khawaja, direktur CAIR cabang tersebut, pada hari Selasa (16/03). “Buku-buku ini tidak memenuhi misi sekolah untuk mendidik.”
Di antara puluhan contoh yang dikutip oleh Khawaja, buku “Muslim di Amerika” mengatakan bahwa “sejumlah Muslim mulai berimigrasi ke Amerika untuk mengubah masyarakat Amerika, terkadang dengan menggunakan terorisme.”
Di bagian lain, gambar dua gadis Muslim berjilbab yang sedang tersenyum tampak di halaman berjudul “Ancaman-ancaman Keamanan”.
Mason Crest bermitra dengan Lembaga Penelitian Kebijakan Luar Negeri di Philadelphia untuk memproduksi sepuluh seri buku ini, yang dirancang untuk anak-anak usia 10 tahun keatas.
Tidak jelas di mana buku-buku itu digunakan, apakah di dalam kelas atau di perpustakaan. Namun Khawaja mengatakan keluhan dari cabang-cabang CAIR di seluruh penjuru negeri mendorongnya untuk yakin bahwa buku-buku itu tersebar di sekitar dua lusin negara bagian AS.
Kepala lembaga penelitian, Harvey Sicherman, mengatakan pada hari Selasa (16/03) bahwa ia bingung dengan reaksi terhadap seri tersebut, dan bahwa kedua contoh di atas dipahami di luar konteks.
Penempatan foto itu adalah kelalaian, ujarnya, dan judulnya tidak berarti bahwa gadis-gadis itu adalah ancaman keamanan. Kutipan tentang imigrasi Muslim ke Amerika tidak akurat, ujar Sicherman.
”Ya, beberapa orang memang datang ke AS untuk melakukan terorisme, dan saya tidak mengerti bagaimana seseorang bisa mendebat kalimat itu,” ujarnya.
Khawaja mengatakan bahwa persoalannya bukan hanya tentang kalimat-kalimat yang menurutnya penuh dengan gaya dan pesan anti-Islam.
”Sebuah buku bukan hanya berisi kutipan. Itu adalah kesimpulan yang anda peroleh,” ujar Khwaja.
Ia menyebutkan sebuah kronologis di dalam buku ”Islam di Eropa” yang dimulai dengan tahun 1988 dan mendaftar 10 peristiwa, tujuh di antaranya melibatkan ekstremis Muslim yang berpartisipasi dalam pengeboman, pembajakan atau kekerasan lainnya.
”Kaum Muslim telah berada di Eropa selama ribuan tahun,” ujar Khawaja. ”Ini konyol.”
Sicherman mengatakan bahwa perwakilan dari lembaga penelitian akan menghadiri konferensi pers kelompok Muslim itu pada hari Rabu (17/03) untuk mempelajari persoalan ini lebih jauh. (rin/dn)
sumber : www.suaramedia.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar