" Salom Sepide muwafak bosyied(1), permainan biolanya bagus banget, pasti kamu lulus!"
"mamnoon be umide khudo insyaAllah(2), fathimah kapan datang? Tadi aku mampir kerumah, kamu nggak ada, kamu kemana?"
"bebakhsyid(2), tadi aku diundang khanum Zahra'i dosen aritmatik! Beliau buru-buru banget mau ke Isfahan, padahal janjinya ketemuan jam 10 pagi, eh jam 8 aku udah disuruh ke kampus, jadi sampai lupa mau ngasih tahu sepide "
"Oh gitu ya, ya udah gak apa-apa, sekarang mau kerumah apa ke kampus?"
"Pingin banget mampir rumah tapi entar lagi aku ada kelas jadi sorri banget insyaallah besok ya"
"Yah sayang banget, momon sudah kangen banget ma kamu, kan kamu udah lama nggak main kerumah"
"Iya Fathimah juga udah kangen banget tapi sekarang aku bener-bener nggak bisa"
"Pas, fardo faramus nakunio(4)!"
"Bosye qul midam, hala man beram kilos, dier sudam. Khuda khavis Sepide(5)"
"Khuda negahdoret(6)"
Fathimah langsung pergi ke kelasnya sedang Sepide pergi memesan taksi. Rumah yang terletak dalam apartemen dijantung kota Tehran itu sudah rindu kepadanya. Rumah yang hanya ia tempati dengan ibunya. Suaminya sedang pergi ke Prancis menjadi seorang diplomat.
"Momon. . .Salom, momon salom. . .Kujoi tu?(7)"
lama menunggu salam Sepide tak juga ada yang menjawab. Ternyata ibunya sedang menjahit di bagian belakang rumah jadi tidak menjawab salam dan segera menyambut putri semata wayangnya seperti biasanya..
"Sepide jon, kujo budi, cero dir omadi?(8) "
Tidak ada komentar:
Posting Komentar