Minggu, 30 Mei 2010

Dalil Tentang Taqiyah

Shahih bukhari kitab al ikrah bab qoulihita'ala ila man akraha wa qalbahu muthmain bil iiman

Usama bin Laden bikinan CIA

http://www.conspiracyarchive.com/NWO/CIA_Created_Osama.htm

Usama bin Laden bikinan CIA

http://www.conspiracyarchive.com/NWO/CIA_Created_Osama.htm

Kamis, 27 Mei 2010

Pembelajaran Aktif (Active Learning )

Pembelajaran aktif (active learning) tampaknya telah menjadi pilihan utama dalam praktik pendidikan saat ini. Di Indonesia, gerakan pembelajaran aktif ini terasa semakin mengemuka bersamaan dengan upaya mereformasi pendidikan nasional, sekitar akhir tahun 90-an. Gerakan perubahan ini terus berlanjut hingga sekarang dan para guru terus menerus didorong untuk dapat menerapkan konsep pembelajaran aktif dalam setiap praktik pembelajaran siswanya.

Beberapa kalangan berpendapat bahwa inti dari reformasi pendidikan ini justru terletak pada perubahan paradigma pembelajaran dari model pembelajaran pasif ke model pembelajaran aktif.

Merujuk pada pemikiran L. Dee Fink dalam sebuah tulisannya yang berjudul Active Learning, di bawah ini akan diuraikan konsep dasar pembelajaran aktif. Menurut L. Dee Fink, pembelajaran aktif terdiri dari dua komponen utama yaitu: unsur pengalaman (experience), meliputi kegiatan melakukan (doing) dan pengamatan (obeserving) dan dialogue, meliputi dialog dengan diri sendiri (self) dan dialog dengan orang lain (others)


Dialog dengan Diri (Dialogue with Self) :

Dialog dengan diri adalah bentuk belajar dimana para siswa melakukan berfikir reflektif mengenai suatu topik. Mereka bertanya pada diri sendiri, apa yang sedang atau harus dipikirkan, apa yang mereka rasakan dari topik yang dipelajarinya. Mereka “memikirkan tentang pemikirannya sendiri, (thinking about my own thinking)”, dalam cakupan pertanyaan yang lebih luas, dan tidak hanya berkaitan dengan aspek kognitif semata.

Dialog dengan orang lain (Dialogue with Others) :

Dalam pembelajaran tradisional, ketika siswa membaca buku teks atau mendengarkan ceramah, pada dasarnya mereka sedang berdialog dengan “mendengarkan” dari orang lain (guru, penulis buku), tetapi sifatnya sangat terbatas karena didalamnya tidak terjadi balikan dan pertukaran pemikiran. L. Dee Fink menyebutnya sebagai “partial dialogue“

Bentuk lain dari dialog yang lebih dinamis adalah dengan membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok kecil (small group), dimana para siswa dapat berdiskusi mengenai topik-topik pelajaran secara intensif. Lebih dari itu., untuk melibatkan siswa ke dalam situasi dialog tertentu, guru dapat mengembangkan cara-cara kreatif, misalnya mengajak siswa untuk berdialog dengan praktisi, ahli, dan sebagainya. baik yang berlangsung di dalam kelas maupun di luar kelas, melalui interaksi langsung atau secara tertulis.

Mengamati (Observing) :

Kegiatan ini terjadi dimana para siswa dapat melihat dan mendengarkan ketika orang lain “melakukan sesuatu (doing something)” , terkait dengan apa yang sedang dipelajarinya. Misalnya, mengamati guru sedang melakukan sesuatu. Misalnya, guru olah raga yang sedang memperagakan cara menendang bola yang baik, guru komputer yang sedang membelajarkan cara-cara browsing di internet, dan sebagainya,

Selain mengamati peragaan yang ditampilkan gurunya, siswa juga dapat diajak untuk mendengarkan dan melihat dari orang lain, misalnya menyaksikan penampilan bagaimana cara kerja seorang dokter ketika sedang mengobati pasiennya, menyaksikan seorang musisi sedang memperagakan kemahirannya dalam memainkan alat musik gitar, dan sebagainya. Begitu juga siswa dapat diajak untuk mengamati fenomena-fenomena lain, terkait dengan topik yang sedang dipelajari, misalnya fenomena alam, sosial, atau budaya.

Tindakan mengamati dapat dilakukan secara “langsung” atau “tidak langsung.” Pengamatan langsung artinya siswa diajak mengamati kegiatan atau situasi nyata secara langsung. Misalnya, untuk mempelajari seluk beluk kehidupan di bank, siswa dapat diajak langsung mengunjungi bank-bank yang ada di daerahnya. Sedangkan pengamatan tidak langsung, siswa diajak melakukan pengamatan terhadap situasi atau kegiatan melalui simulasi dari situasi nyata, studi kasus atau diajak menonton film (video). Misalnya unruk mempelajari seluk beluk kehidupan di bank, siswa dapat diajak menyaksikan video tentang situasi kehidupan di sebuah bank.

Melakukan (Doing):

Kegiatan ini menunjuk pada proses pembelajaran di mana siswa benar-benar melakukan sesuatu secara nyata. Misalnya, membuat desain bendungan (bidang teknik), mendesain atau melakukan eksperimen (bidang ilmu-ilmu alam dan sosial), menyelidiki sumber-sumber sejarah lokal (sejarah), membuat presentasi lisan, membuat cerpen dan puisi (bidang bahasa) dan sebagainya. Sama halnya dengan mengamati (observing), kegiatan “melakukan” dapat dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung

Terkait dengan upaya mengimplementasikan konsep di atas, L. Dee Fink menyampaikan 3 (tiga) saran, sebagai berikut:

1. Memperluas jenis pengalaman belajar.

Buatlah kelompok-kelompok kecil siswa dan meminta mereka membuat keputusan atau menjawab sebuah pertanyaan terfokus secara berkala.

Temukan cara agar siswa dapat terlibat dalam berbagai dialog otentik dengan orang lain, di luar teman-teman sekelasnya (di website, melalui email, atau dalam kehidupan nyata).

Dorong siswa untuk membuat jurnal pembelajaran atau portofolio belajar. Guru dapat meminta para siswa untuk menuliskan tentang apa yang mereka pelajari, bagaimana mereka belajar, apa peran pengetahuan yang dipelajarinya untuk kehidupan mereka sendiri, bagaimana hal ini membuat mereka merasa, dan sebagainya.

Temukan cara untuk membantu siswa agar dapat mengamati sesuatu yang ingin dipelajarinya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

Temukan cara yang memungkinkan siswa untuk benar-benar melakukan sesuatu yang dipelajarinya, baik secara langsung maupun tidak langsung.

2. Mengambil manfaat dari “Power of Interaction.”

Dari keempat bentuk belajar di atas, masing-masing memiliki nilai tersendiri, tetapi apabila keempat bentuk belajar tersebut (Dialogue with Self, Dialogue with Others, Observing, dan Doing) dikombinasikan secara tepat, maka akan dapat memberikan efek belajar yang lebih kaya kepada para siswa.

Para pendukung Problem-Based Learning menyarankan kepada para guru untuk mengawalinya dengan kegiatan “Doing”, dimana guru terlebih dahulu mengajukan berbagai masalah nyata (real problem) untuk diselesaikan oleh siswanya. Kemudian, siswa diminta untuk berkomunikasi dan berkonsultasi dengan rekan-rekan sekelompoknya (Dialogue with Others) untuk menemukan cara-cara terbaik guna memecahkan masalah nyata yang telah diajukan. Setelah para siswa saling berkomunikasi dan berkonsultasi, selanjutnya para siswa akan melakukan berbagai macam bentuk belajar sesuai pilihannya, termasuk didalamnya melakukan Dialogue with Self dan Observing.

3. Membuat dialektika antara pengalaman dan dialog.

Melalui pengalaman (baik melalui doing dan observing) siswa memperoleh perspektif baru tentang apa yang benar (keyakinan) dan apa yang baik (nilai). Sementara melalui dialog dapat membantu siswa untuk mengkonstruksi berbagai makna dan pemahamannya.

Untuk menyempurnakan prinsip interaksi sebagaimana dijelaskan di atas yaitu dengan melakukan dialektika antara kedua komponen tersebut. Dalam hal ini, secara kreatif guru dapat mengkonfigurasi dialektika antara pengalaman baru yang kaya dan mendalam dengan dialog yang bermakna, sehingga pada akhirnya siswa benar-benar dapat memperoleh pengalaman belajar yang signifikan dan bermakna

Sumber: Terjemahan bebas dan adaptasi dari: L. Dee Fink. 1999 - Active Learning

Terjemahan Oleh Akhmad Sudrajat "Akhmad Sudrajat : Let's Talk About Education"

[noe/teknologipendidikan.com]

Perkembangan Pendidikan atau Keterpurukan

Isu ini sangat menarik dan membuka beberapa pintu untuk diskusi.

Indonesia adalah negara yang mempunyai beberapa aset yang unik, salah satu adalah banyak suku dengan kebudayaan yang masih sangat berbeda dan akan sebagai aset masa depan yang akan sangat menguntungkan negara kita.

Bagaimana kita dapat memperkenalkan teknologi seperti komputer dan Internet supaya bermafaat tetapi tidak menghancurkan kebudayaan mereka? Ini adalah isu yang sangat-sangat penting, Sering Internet dapat merubah / menghilangkan kebudayaan seperti kolonialisme.

Pasti bisa, tetapi saya sangat kuartir bahwa SDM di bidang teknologi kita belum begitu mengerti isu-nya, apa lagi sudah menjalakan tahap-tahap yang diperlui sebelum membuka pintunya.

"Pintu kedua" adalah kita kelihatannya masih melihat teknologi dengan mata yang tidak jauh berbeda dengan masyarkat di Papua New Guinea dulu yang menjadi terkenal sebagai "Cargo Cult" di mana mereka melihat teknologi baru dan mereka langsung merasa itu kuncinya sukses orang asing. Contoh yang terkenal adalah pesawat terbang. Pertama kali mereka melihat pesawat mereka ingin mempunyai supaya dapat maju juga. Padahal mereka belum mempunyai landasan atau orang yang mampu membawa pesawatnya "dengan selamat".

Landasan Untuk Teknologi Canggih Di Sekolah-Sekolah Kita Bagaimana?
Hanya ada "Satu komputer untuk 2.000 siswa", "Puluhan ribu sekolah dalam keadaan rusak atau ambruk termasuk 70% sekolah di DKI Jakarta - Di Jakarta Saja, 179 Sekolah Tidak Layak Pakai! - Hampir 80% Gedung Sekolah di Pesawaran Rusak, dll","Jumlah ruang kelas (SD dan SMP) rusak berat juga meningkat, dari 640,660 ruang kelas (2000-2004 meningkat 15,5 persen menjadi 739,741 (2004-2008)." (ICW) - Kelihatannya makin lama makin banyak sekolah yang rusak!

Siapa Pilotnya?
"Korupsi terjadi di semua tingkatan dari KemenDikNas, dinas pendidikan, hingga sekolah" (ICW) "Dinas pendidikan telah menjadi institusi paling korup dan menjadi isntitusi penyumbang koruptor pendidikan terbesar dibanding dengan institusi lainnya." ICW: Analisis 5 Tahun Pemberantasan Korupsi Pendidikan (2004-2009).

Sebabnya mutu pendidikan di luar negeri adalah bermutu adalah karena guru-gurunya mampu melaksanakan pendidikan yang bermutu yang berbasis MBS dan PAKEM, bukan teknologinya. Teknologi canggih hanya adalah alat yang dapat digunakan atau tidak, mereka juga dapat melaksanakan pendidikan yang sangat bermutu tanpa teknologi canggih. Maupun teknologi sederhana sangat menstimulasikan kreativitas pelajarnya. http://teknologipendidikan.com/kebijakan-ict.html

Tawuran Mahasiswa

Mahasiswa makassar kembali membuat kericuhan di tanah makassar, kali tawuran yang melibatkan sesama mahasiswa terjadi lagi di Makassar. Tawuran kali ini pecah di kampus Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) Makassar. Tawuran terjadi di Kampus Universitas Veteran Makassar, Jalan Antang Raya, Kecamatan Manggala, Makassar. Tidak tanggung-tanggung, aksi saling serang itu terjadi tiga kali sejak Sabtu hingga Minggu, 25 April 2010. Kepala pengamanan kampus, Jafar mengatakan, peristiwa pertama berlangsung Sabtu malam sekitar pukul 22:00 Wita, pukul 01:00 dini hari dan pukul 14:00 Wita Minggu siang. Tawuran pertama pecah terjadi ketika organisasi Sanggar Seni Serambi, menyerang sekertariat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Penyerangan yang dilakukan sekitar 20 mahasiswa itu menggunakan parang dan balok.

Mereka merusak sekretariat FKIP. Yakni mendobrak pintu serta memecahkan kaca sekertariat. Dalam penyerangan itu, salah seorang mahasiswa bernama Arifuddin terluka dan dilarikan ke RS 165, kompleks Asabri, Makassar. “Arifuddin yang berasal dari Bima Nusa Tenggara Barat menderita luka di bagian kepala karena terkena parang panjang,” terang Jafar kepada wartawan saat ditemui di kampus Minggu sore. Tawuran sempat didamaikan petinggi Rektorat UVRI dan meminta agar semua menahan diri. Namun pada pukul 01:00 Wita, Minggu dini hari, giliran sekertariat Sanggar Seni yang mendapat serangan.

Dikatakan Jafar, serangan yang dilakukan sekitar 50 orang itu, merusak dan membakar sekertariat Serambi. “Kami berusaha menghadang agar tidak melakukan penyerangan. Namun kami diancam dengan parang. Makanya kami tidak bisa berbuat apa-apa, terlebih lagi jumlahnya lebih banyak,” tambah Jafar. Penyerangan tidak berhenti. Pada Minggu siang, puluhan mahasiswa gabungan dari Bima, kembali menyerang kampus UVRI Makassar. Dengan menggunakan parang dan balok, mereka menyerang puluhan mahasiswa yang berada di sekretariat Sanggar Seni. Aksi saling lempar sempat berlangsung, namun karena jumlah yang lebih sedikit, sekitar 10 mahasiswa berlari menyelamatkan diri. Namun nahas menimpa seorang mahasiswa bernama Nuralim. Mahasiswa Teknik Pertambangan ini terjatuh dan diserang membabi buta oleh kelompok penyerang.

Tangan kanan Nuralam terpotong di bagian lengan karena sabetan parang di lokasi kejadian. Selain itu, kepala Nuralam di bagian depan terbelah serta paha kanan dan kiri mengalami luka sabetan parang. “Korban Nuralam langsung dilarikan ke RS Ibnu Zina Makassar dengan kondisi yang mengenaskan,” tambahnya. Peristiwa bentrokan ditangani Kepolisian Sektor Manggala, Makassar. Kepala Kepolisian Manggala Ajun Komisaris Polisi M Ridwan mengatakan, telah menangkap 6 mahasiswa untuk dimintai keterangan. Keenam mahasiswa adalah Abd Majid, Rano Karno, Hedirman, Arif, Junaid dan Junaidi.

“Enam orang yang kami amankan masih status saksi. Anehnya, enam mahasiswa yang ketahuan membawa senjata tajam ini tidak ada yang berasal dari UVRI. Tapi dari Universitas Muhammadiyah Makassar,” terang AKP Ridwan. Selain menangkap enam mahasiswa, kepolisian juga mengamankan 6 sepeda motor yang diduga digunakan oleh oknum penyerang serta belasan senjata tajam.

tidak ahnya dimakasar, dimanapun jika ini terjadi menjadi sebuah pertanyaan, akan kualitas pendidikan ditanah air, para masiswa seharusnya menjadi contoh dan pelopor pergerakan perubahan menjadi lebih baik tapi malah sebaliknya...
semoga pendidikan di negara kita lebih baik dikemudian harinya....sama sama saling berdoa
http://www.lintasmbojo.com/mahasiswa-makassar-kembali-tawuran/

MEMAKAI DAN MENGGUNAKAN EMAS DAN PERAK

SOAL 435:
Apa hukumnya lelaki memakai cincin emas terutama saat shalat?

JAWAB:
Lelaki tidak diperbolehkan memakai cincin emas dan shalat dengannya berdasarkan ihtiyâth (wajib) batal.



SOAL 436:
Apa hukum lelaki memakai emas putih?

JAWAB:
Jika yang disebut emas putih itu adalah emas kuning itu sendiri yang menjadi putih karena campuran warna, maka hukumnya haram, namun jika terbuat dari unsur emas yang sangat sedikit sehingga menurut pandangan umum ('urf) tidak disebut emas, maka tidak ada masalah. Dan Platina juga tidak bermasalah.



SOAL 437:
Apakah bermasalah (isykâl) secara syar'i menggunakan emas jika tidak untuk berhias dan tidak tampak bagi orang lain?

JAWAB:
Memakai emas bagi lelaki secara mutlak haram hukumnya, meskipun tidak untuk berhias atau tersembunyi dari pandangan orang lain.



SOAL 438:
Apa hukum lelaki memakai emas, karena kita menemukan sebagian orang mengaku bahwa memakai emas dalam waktu yang singkat, seperti detik-detik akad nikah tidak bermasalah?

JAWAB:
Diharamkan lelaki memakai emas, tanpa membedakan ukuran waktu yang pendek atau yang panjang.



SOAL 439:
Dengan menyadari hukum-hukum tentang pakaian orang yang shalat dan bahwa haram bagi lelaki berhias dengan emas, kami mohon jawaban atas dua pertanyaan berikut:
1. Apakah yang dimaksud berhias dengan emas mencakup seluruh bentuk penggunaan emas bagi lelaki meskipun dalam operasi bedah tulang atau gigi pasangan?
2. Mengingat bahwa salah satu tradisi negara kami ialah, bahwa para pemuda yang baru kawin mengenakan cincin tunangan terbuat dari emas kuning dan hal ini oleh masyarakat umum sama sekali tidak dianggap sebagi hiasan bagi lelaki, namun hanyalah sebagai simbul permulaan kehidupan rumah tangga seseorang, maka apa pendapat Anda tentang masalah ini?

JAWAB:
1. Kriteria haramnya lelaki memakai emas bukanlah karena untuk perhiasan, namun penggunaan emas dengan cara dan maksud apapun, maka haram hukumnya meskipun ia berupa cincin, gelang, atau kalung dan sebagainya, sedangkan penggunaan emas bagi lelaki dalam operasi bedah dan dalam gigi pasangan tidaklah dipermasalahkan.
2. Haram secara umum lelaki menggunakan cincin tunangan dari emas kuning.



SOAL 440:
Apa hukum menjual dan membuat perhiasan-perhiasan emas yang khusus bagi kaum lelaki yang tidak digunakan oleh kaum wanita?

JAWAB:
Membuat perhiasan emas jika untuk dipakai kaum lelaki haram hukumnya dan tidak boleh menjual dan membelinya.



SOAL 441:
Ketika bertamu terkadang kami disuguhi manisan dan kue di tempat yang terbuat dari perak. Apakah hal ini sama dengan makan dari bejana terbuat dari perak dan apa hukumnya?

JAWAB:
Diharamkan mengambil makanan dan sejenisnya dari bejana terbuat dari perak jika dengan tujuan untuk dimakan.



SOAL 442:
Apakah ada masalah melapisi gigi dengan emas dan apa hukumnya melapisi gigi dengan platina?

JAWAB:
Tidak ada larangan melapisi gigi dengan emas atau platina, namun melapisi gigi depan dengan emas, jika dengan tujuan berhias tidak bebas dari masalah.
ajwiba istiftaat

Shalat Mushafir

SOAL 629:
Apakah (hukum) wajib meng-qashr bagi musafir berlaku untuk semua faridhah ataukah hanya sebagiannya saja?

JAWAB:
Kewajiban meng-qashr hanya berlaku pada shalat-shalat harian ruba’iyah (berjumlah empat rakaat), yaitu Dhuhur, Ashar dan Isya’. Shalat Subuh dan Maghrib tidak ada qashr di dalamnya.



SOAL 630:
Apa syarat-syarat wajib meng-qashr shalat-shalat ruba’iyah bagi musafir?

JAWAB:
Ada delapan (8) syarat:
1. Jarak perjalanan (masafah) mencapai 8 farsakh syar'i secara memanjang, dalam perjalanan pergi atau perjalanan pulang, atau gabungan antara perjalanan pulang dan pergi, dengan syarat jarak kepergiannya tidak kurang dari 4 farsakh.
2. Bertujuan akan menempuh masafah sejak keluar untuk bepergian. Jika seseorang tidak bertujuan menempuh masafah, atau bertujuan pergi ke suatu tempat yang tidak mencapai masafah, kemudian setelah sampai ke tempat tujuan, ia bermaksud menuju suatu tempat yang jarak tempuhnya dari tujuan pertama tidak sampai masafah syar'iah, namun secara keseluruhan dua perjalanannya mencapai masafah, maka ia tidak boleh meng-qashr shalat.
3. Hendaknya tetap bertujuan menempuh masafah hingga sampai ke tujuan. Apabila ia berpaling dari tujuannya sebelum mencapai empat farsakh, atau bimbang, maka hukum safar tidak berlaku atasnya setelah itu, meskipun sebelumnya ia telah melakukan shalat secara qashr sebelum berpaling dari tujuannya semula.
4. Hendaknya tidak berniat memutuskan perjalanan dengan melintasi kota tempat tinggalnya (wathan) atau bertujuan bermukim di satu tempat selama sepuluh hari atau lebih.
5. Hendaknya perjalanan yang dilakukan halal (dibenarkan) secara syar'i. Jika perjalanannya tergolong maksiat dan haram, baik karena perjalanan itu sendiri seperti lari dari medan tempur, maupun karena tujuan perjalanannya yang haram, seperti perjalanan untuk merampok maka tidak berlaku atasnya hukum safar.
6. Hendaknya pelaku perjalanan (musafir) tidak tergolong orang yang membawa serta rumahnya dalam perjalanan (tidak memiliki tempat tinggal yang tetap) seperti para badui yang tidak memiliki tempat tinggal tertentu yang selalu berjalan di darat dan berhenti didekat tempat air dan pandang rumput.
7. Hendaknya tidak menjadikan safar sebagai pekerjaan seperti penjaja jasa mengangkut orang atau barang dalam perjalanan, sopir, pelaut dan sebagainya, demikian pula (digolongkan dengan mereka) orang yang pekerjaannya dalam perjalanan.
8. Perjalanan telah mencapai batas tarakhkhush. Yaitu tempat yang sekiranya suara adzan di kota tidak lagi terdengar atau dinding-dinding kota tidak lagi terlihat.

ajwibatul istiftaat

Rabu, 26 Mei 2010

Pengangkatan Staf Panglima Basij

Pengangkatan Wakil Staf Angkatan Bersenjata dalam Urusan Basij‎ (2010/05/23 - 10:57)
Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran dan Panglima Tertinggi Seluruh Jajaran Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran dalam sebuah mandat mengangkat Brigadir Jendral Akbar Ebrahimzadeh sebagai Wakil Staf Angkatan Bersenjata dalam Urusan Basij.



Teks lengkap mandat Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran sebagai berikut:



Bismillahirrahmanirrahim



Brigadir Jendral Akbar Ebrahimzadeh,



Berdasarkan usulan Kepala Staf Angkatan Bersenjata dan mengingat pengabdian Anda selama ini, Saya mengangkat Anda sebagai Wakil Staf Angkatan Bersenjata dalam Urusan Basij.



Tugas asli departemen ini menindaklanjuti pelaksanaan keinginan-keinginan Imam Khomeini ra dan ratifikasi-ratifikasi yang telah disampaikan serta mekanisme yang telah diumumkan kepada Basij dan para Basiji demi memperkuat Lembaga Basij Mostazafin baik secara kuantitas maupun kualitas.



Saya berharap para pejabat tinggi negara dan bidang-bidang lainnya serta seluruh lapisan masyarakat bekerja sama sebagaimana mestinya.



Saya ucapkan terima kasih kepada Brigadir Jendral Zulghadr atas usaha-usahanya yang penuh keikhlasan dalam menjalankan tugas ini.



Saya memohon taufik kepada Allah untuk semuanya.



Sayyid Ali Khamenei

2 Khordad 1389/23 Mei 2010
leader.ir

Shalat and Permasalahannya

SOAL 336:
Apa hukum orang yang meninggalkan shalat secara sengaja atau meremehkannya?

JAWAB:
Lima shalat fardhu harian merupakan salah satu kewajiban yang sangat penting dalam syari’ah Islam bahkan merupakan tiang agama. Meninggalkan dan meremehkannya haram secara syar'i dan menyebabkan siksa.



SOAL 337:
Apakah wajib shalat atas orang yang tidak menemukan sarana bersuci (air atau tanah untuk wudhu atau tayammum)?

JAWAB:
Berdasarkan ihtiyâth hendaklah tetap melaksanakan shalat pada waktunya dan meng-qadha’nya dengan wudhu atau tayammum di luar waktu.



SOAL 338:
Dalam kondisi-kondisi apakah 'udul (berpindah niat) dalam shalat wajib menurut Anda?

JAWAB:
Wajib berpindah niat dalam kondisi-kondisi berikut:
1. Dari shalat Ashar ke shalat Dhuhur ketika sadar saat sedang shalat (Ashar) bahwa ia belum melakukan shalat Dhuhur.
2. Dari shalat Isya’ ke Maghrib ketika sadar saat sedang shalat dan sebelum melewati batas udul bahwa ia belum melakukan shalat maghrib.
3. Apabila mempunyai tanggungan 2 shalat qadha’ secara berurutan dan melakukan shalat (yang) kedua karena lupa sebelum melakukan shalat qadha’ yang pertama.
Dimustahabkan 'udul dalam kondisi sebagai berikut:
1. Dari shalat ada’ kepada shalat qadha’ wajib, jika waktu keutamaan shalat ada’ belum lewat.
2. Dari shalat wajib ke shalat mustahab demi menyusul shalat jamaah.
3. Dari shalat faridhah ke shalat nafilah pada Dhuhur hari Jum’at bagi orang yang lupa membaca surah al-Jumu’ah namun membaca surah lainnya sampai setengah atau lebih. Dalam kondisi demikian dimustahabkan berpindah niat dari shalat faridhah ke shalat nafilah untuk memulai shalat faridhah lagi dengan membaca surah al-Jumu’ah.



SOAL 339:
Apakah pelaku shalat yang ingin menggabungkan shalat Jum’at dan shalat Dhuhur di hari Jum’at berniat qurbah (mendekatkan diri kepada Allah) saja tanpa niat wujub (melakukan shalat wajib) dalam kedua shalat tersebut, ataukah berniat qurbah dan wujub dalam salah satu dari keduanya, sedangkan pada shalat lainnya cukup berniat qurbah saja, atau berniat qurbah dan wujub dalam kedua-duanya?

JAWAB:
Cukup meniatkan qurbah dalam kedua shalat tersebut dan tidak wajib meniatkan wujub dalam keduanya.


SOAL 340:

Jika darah dari mulut atau hidung terus mengalir sejak awal waktu faridhah hingga menjelang batas akhir waktunya, apa hukum shalat?

JAWAB:

Jika tidak mampu mensucikan badan dan khawatir waktu shalat faridhah berakhir, hendaknya melakukan shalat dalam keadaan begitu.



SOAL 341:
Apakah badan diwajibkan tenang dan tidak bergerak (istiqrâr) sama sekali ketika membaca zikir-zikir mustahab dalam shalat ataukah tidak?

JAWAB:
Perihal kewajiban istiqrâr dan tenang ketika sedang shalat, tidak ada perbedaan antara zikir-zikir yang wajib dan yang mustahab. Kecuali jika pembacaan dzikir dilakukan dengan niat dzikir muthlaq walaupun dibaca dalam keadaan bergerak tidak bermasalah.



SOAL 342:
Sebagian pasien di rumah sakit menggunakan selang saluran kencing dimana kencing akan keluar dari pasien tanpa kehendak dalam keadaan tidur atau sadar, atau ketika sedang melakukan shalat. Kami mohon jawaban atas pertanyaan sebagai berikut: Apakah melakukan shalat keadaan begitu sudah cukup ataukah wajib mengulanginya?

JAWAB:
Jika ia melakukan shalat dalam kondisi begitu sesuai tugas syar’i-nya yang benar, maka sahlah hukumnya, dan tidak wajib meng-qadha’ atau mengulangnya.

ajwiba istiftaat

Acara Unjuk Kebolehan Mahasiswa Universitas Militer Imam Husein as

(2010/05/24 - 10:58)
Rahbar: Keteguhan bangsa Iran mengokohkan bangunan Republik Islam Iran
Bertepatan dengan tanggal 3 Khordad hari ulang tahun pembebasan Khorramshahr, Senin (24/5) diselenggarakan acara unjuk kebolehan para mahasiswa Universitas Militer Imam Husein as dengan dihadiri oleh Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei.



Di permulaan acara Panglima Tertinggi Seluruh Jajaran Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran hadir di makam syuhada membacakan surat al-Fatihah untuk ketinggian derajat mereka. Setelah itu Rahbar memeriksa unit-unit yang hadir di lapangan.



Dalam acara ini Pemimpin Besar Revolusi Islam atau Rahbar Ayatullah Al-Udzma Sayyid Ali Khamenei menyampaikan penghargaannya atas peringatan 3 Khordad hari ulang tahun pembebasan Khorramshahr dan menyebut hari ini sebagai hari yang tak terlupakan dalam sejarah Revolusi dan sejarah Republik Islam Iran. Beliau menegaskan, “Faktor utama peristiwa besar dan pemberi pelajaran tersebut adalah jiwa percaya kepada Allah dan kekuatan diri dan keberadaan faktor ini senantiasa bisa menciptakan keajaiban seperti peristiwa pembebasan Khorramshahr.”



Seraya mengisyaratkan ucapan Imam Khomeini ra yang berbunyi “Allah-lah yang membebaskan Khorramshahr”, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran mengatakan, “Ucapan Imam Khomeini ra terkait masalah ini merupakan sebuah ucapan yang paling detil dan paling bijak. Karena di dalam operasi Baitul Muqaddas dan pembebasan Khorramshahr kekuatan Allah swt muncul di dalam hati-hati, tekad baja dan kekuatan inisiatif para pejuang Islam.”



Seraya menghargai keimanan, kebaktian, pengorbanan dan keberanian para pejuang Islam di dalam operasi Baitul Muqaddas khususnya panglima pemberani, merdeka dan penuh pengorbanan Haj Ahmad Motavasseliyan, Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menambahkan, “Selama satu bulan operasi Baitul Muqaddas tanda-tanda pengorbanan yang menakjubkan mencapai puncaknya dan pembebasan Khorramshahr merupakan puncak kebanggaan ini.”



Beliau menghimbau para pemuda untuk menelaah sisi-sisi operasi membanggakan yang sudah tersusun dalam sebuah buku dan menambahkan, “Operasi Baitul Muqaddas dan pembebasan Khorramshahr bukan hanya satu pukulan besar terhadap badan militer Baath saja, tapi pukulan mematikan terhadap badan sistem kekuatan hegemoni dunia yang berada di belakang mesin perang Saddam.”



Seraya menekankan bahwa operasi Baitul Muqaddas dan pembebasan Khorramshahr merupakan bukti ketidakmampuan kekuatan-kekuatan materi di hadapan keimanan, spiritual dan pengorbanan, Panglima Tertinggi Seluruh Jajaran Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran mengatakan, “Kini, orang-orang yang melawan bangsa Iran adalah mereka yang pada masa itu sebagai pendukung dan pelindung musuh bangsa Iran dan sebagaimana masa itu, kini juga mereka tidak punya kemampuan untuk berhadap-hadapan dengan himpunan manusia yang bersandar pada keimanan, keteguhan, tekad dan pengorbanan.”



Ayatullah Sayyid Ali Khamenei melanjutkan, “Para musuh bangsa Iran dengan propagandanya berusaha membalik hakikat, padahal mereka sendirilah sebagai penyebab ketidakamanan dan kejahatan di mayoritas daerah di dunia khususnya di Afganistan, Pakistan, Irak dan Palestina pendudukan.”



Beliau menegaskan, “Para musuh bangsa Iran saat ini pasti akan mengalami kekalahan sebagaimana mereka telah mengalami kekalahan pada tahun 1361 HS (1982), Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menyebut pemerintah Republik Islam Iran memiliki risalah, berbeda dengan seluruh pemerintah politik lainnya dan menambahkan, “Risalah pemerintah Republik Islam Iran adalah nilai-nilai, kemanusiaan dan menyelamatkan bangsa-bangsa dari cengkeraman kekuatan hegemoni dan bangsa-bangsa dunia saat ini haus akan risalah semacam ini.”



Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menilai risalah ini sebagai faktor utama perlawanan kekuatan hegemoni terhadap bangsa Iran dan mengatakan, “Selama 31 tahun perlawanan ini terus berlanjut dalam pelbagai bentuk antara lain serangan militer, tekanan politik, embargo ekonomi dan pelbagai macam ancaman. Namun pertahanan bangsa Iran menjadikan pohon kebaikan dan bangunan kokoh Republik Islam Iran semakin hari semakin membanggakan dan mengakar.”



Seraya menekankan bahwa kini perlawanan para musuh terhadap bangsa Iran dilakukan dengan penuh keputusasaan, Rahbar menambahkan, “Sekarang perhitungan musuh adalah perhitungan yang salah, karena pertahanan dan kekuatan spiritual bangsa Iran khususnya para pemuda mukmin dan penuh tekad Republik Islam Iran telah membesarkan hati, menyadarkan dan memberikan harapan kepada bangsa-bangsa lain.”



Panglima Tertinggi Seluruh Jajaran Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran menyarankan para mahasiswa universitas Imam Husein as dan seluruh pusat-pusat keilmuan angkatan bersenjata untuk lebih mempergunakan kesempatan dan potensi masa muda dan mengatakan, “Menggunakan kesempatan ini dengan baik dan optimal merupakan rasa syukur yang paling besar.”



Dalam acara ini, sebelum pidato Rahbar, Mayor Jendral Jafari, Panglima Sepah Pasdaran dalam pidatonya melaporkan tentang sejumlah strategi Pasdaran dan upaya dalam mendidik sumber daya manusia mukmin, pemberani, revolusioner dan spesialis. Mayjend Jafari mengatakan, “Untuk mendidik para komandannya di dalam bingkai kinerja spiritual dan moral, Sepah Pasdaran Revolusi Islam telah menyelenggarakan pelbagai tahapan dan kuliah-kuliah khusus dengan memanfaatkan ulama dan dosen-dosen ahli.”



Panglima Sepah Pasdaran Revolusi Islam juga menegaskan kesiapan Pasdaran untuk membela Revolusi Islam dan melaksanakan tugas revolusionernya.



Kemudian Panglima Brigadir Jendral Saffari, Rektor Universitas Militer dan Pendidikan Pasdaran Imam Husein as dalam laporannya tentang aktivitas universitas ini mengatakan, “Penyelenggaraan pelbagai periode kepekaan hati anggota Pasdaran, interaksi terarah dengan pelbagai universitas dan pusat-pusat pendidikan tinggi dan pelaksanaan pendidikan taktik dan pemusatan bela diri termasuk langkakh-langkah yang telah dilakukan di universitas Imam Husein as.”



Dalam acara ini sejumlah dosen, pengasuh, komandan dan mahasiswa teladan universitas Imam Husein as menerima hadiahnya dari Panglima Tertinggi Seluruh Jajaran Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran.



Dalam acaran ini dibacakan pula sumpah Pasdaran dan demonstrasi terbuka. Ada demonstrasi kemampuan bela diri, aksi-aksi kepercayaan diri dan operasi hely born. Di akhir acara, unit-unit yang hadir melakukan parade di hadapan Panglima Tertinggi Seluruh Jajaran Angkatan Bersenjata Republik Islam Iran
leader.ir

Minggu, 23 Mei 2010

Metode Pembelajaran

Pembelajaran Efektif

Belajar atau pembelajaran adalah merupakan sebuah kegiatan yang wajib kita lakukan dan kita berikan kepada anak-anak kita. Karena ia merupakan kunci sukses unutk menggapai masa depan yang cerah, mempersiapkan generasi bangsa dengan wawasan ilmu pengetahuan yang tinggi. Yang pada akhirnya akan berguna bagi bangsa, negara, dan agama. Melihat peran yang begitu vital, maka menerapkan metode yang efektif dan efisien adalah sebuah keharusan. Dengan harapan proses belajar mengajar akan berjalan menyenakngkan dan tidak membosankan. Di bawah ini adalah beberapa metode pembelajaran efektif, yang mungkin bisa kita persiapkan.


Metode Debat
Metode debat merupakan salah satu metode pembelajaran yang sangat penting untuk meningkatkan kemampuan akademik siswa. Materi ajar dipilih dan disusun menjadi paket pro dan kontra. Siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan setiap kelompok terdiri dari empat orang. Di dalam kelompoknya, siswa (dua orang mengambil posisi pro dan dua orang lainnya dalam posisi kontra) melakukan perdebatan tentang topik yang ditugaskan. Laporan masing-masing kelompok yang menyangkut kedua posisi pro dan kontra diberikan kepada guru.
Selanjutnya guru dapat mengevaluasi setiap siswa tentang penguasaan materi yang meliputi kedua posisi tersebut dan mengevaluasi seberapa efektif siswa terlibat dalam prosedur debat.
Pada dasarnya, agar semua model berhasil seperti yang diharapkan pembelajaran kooperatif, setiap model harus melibatkan materi ajar yang memungkinkan siswa saling membantu dan mendukung ketika mereka belajar materi dan bekerja saling tergantung (interdependen) untuk menyelesaikan tugas. Ketrampilan sosial yang dibutuhkan dalam usaha berkolaborasi harus dipandang penting dalam keberhasilan menyelesaikan tugas kelompok. Ketrampilan ini dapat diajarkan kepada siswa dan peran siswa dapat ditentukan untuk memfasilitasi proses kelompok. Peran tersebut mungkin bermacam-macam menurut tugas, misalnya, peran pencatat (recorder), pembuat kesimpulan (summarizer), pengatur materi (material manager), atau fasilitator dan peran guru bisa sebagai pemonitor proses belajar.

Metode Role Playing
Metode Role Playing adalah suatu cara penguasaan bahan-bahan pelajaran melalui pengembangan imajinasi dan penghayatan siswa. Pengembangan imajinasi dan penghayatan dilakukan siswa dengan memerankannya sebagai tokoh hidup atau benda mati. Permainan ini pada umumnya dilakukan lebih dari satu orang, hal itu bergantung kepada apa yang diperankan. Kelebihan metode Role Playing:
Melibatkan seluruh siswa dapat berpartisipasi mempunyai kesempatan untuk memajukan kemampuannya dalam bekerjasama.
1. Siswa bebas mengambil keputusan dan berekspresi secara utuh.
2. Permainan merupakan penemuan yang mudah dan dapat digunakan dalam situasi dan waktu yang berbeda.
3. Guru dapat mengevaluasi pemahaman tiap siswa melalui pengamatan pada waktu melakukan permainan.
4. Permainan merupakan pengalaman belajar yang menyenangkan bagi anak.

Metode Pemecahan Masalah (Problem Solving)
Metode pemecahan masalah (problem solving) adalah penggunaan metode dalam kegiatan pembelajaran dengan jalan melatih siswa menghadapi berbagai masalah baik itu masalah pribadi atau perorangan maupun masalah kelompok untuk dipecahkan sendiri atau secara bersama-sama.
Orientasi pembelajarannya adalah investigasi dan penemuan yang pada dasarnya adalah pemecahan masalah.
Adapun keunggulan metode problem solving sebagai berikut:
1. Melatih siswa untuk mendesain suatu penemuan.
2. Berpikir dan bertindak kreatif.
3. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
4. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
5. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
6. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
7. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan, khususnya dunia kerja.
Kelemahan metode problem solving sebagai berikut:
1. Beberapa pokok bahasan sangat sulit untuk menerapkan metode ini. Misal terbatasnya alat-alat laboratorium menyulitkan siswa untuk melihat dan mengamati serta akhirnya dapat menyimpulkan kejadian atau konsep tersebut.
2. Memerlukan alokasi waktu yang lebih panjang dibandingkan dengan metode pembelajaran yang lain.

Pembelajaran Berdasarkan Masalah
Problem Based Instruction (PBI) memusatkan pada masalah kehidupannya yang bermakna bagi siswa, peran guru menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog.
Langkah-langkah:
1. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran. Menjelaskan logistik yang dibutuhkan. Memotivasi siswa terlibat dalam aktivitas pemecahan masalah yang dipilih.
2. Guru membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut (menetapkan topik, tugas, jadwal, dll.)
3. Guru mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah, pengumpulan data, hipotesis, pemecahan masalah.
4. Guru membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.
5. Guru membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.
Kelebihan:
1. Siswa dilibatkan pada kegiatan belajar sehingga pengetahuannya benar-benar diserapnya dengan baik.
2. Dilatih untuk dapat bekerjasama dengan siswa lain.
3. Dapat memperoleh dari berbagai sumber.

Sistem Pendidikan

Salah satu ciri sistem pendidikan alternatif adalah menggunakan sistem pengajaran dengan metode active learning . Salah satu jenis active learning yang tengah didengung-dengungkan belakangan ini adalah quantum learning. Metode pembelajaran ini mengupayakan pengelolaan kelas yang kondusif untuk menumbuhkan sikap positif dalam proses belajar. Salah satu syarat utama untuk menciptakan kelas yang kondusif ialah guru harus memperhatikan keunikan yang dimiliki setiap anak didik.
Dalam metode quantum diterapkan rumus AMBAK yang merupakan singkatan dari :
A : Apa yang dipelajari
Dalam pelajaran menggambar, misalnya, guru hanya menetapkan pelajaran menggambar, anak didiklah yang menentukan tema gambarnya sesuai minat masing-masing. Misalnya, mereka dibawa ke sebuah lapangan lalu dibiarkan menggambar hal-hal yang disukai.
M : Manfaat
Kadang guru lupa menjelaskan manfaat yang dipearoleh dari pelajaran yang diajarkan. Contohnya, pelajaran tentang fungsi serangga. Walaupun kecil, tanpa serangga, banyak kehidupan di alam ini bisa berhenti. Intinya guru harus memberi kemampuan memahami situasi yang sebenarnya (insight), sehingga murid tertantang untuk mempelajari semua hal dengan lebih mendalam.
BAK : Bagiku
Manfaat apa yang akan saya dapat di kemudian hari dengan mempelajari ini semua. Misalnya, pelajaran bahasa Mandarin bagi anak yang hidup di daerah pecinan akan sangat bermanfaat. Terlebih bila nantinya ia bercita-cita menjadi pelaku bisnis. Namun, Tidak begitu dengan anak-anak di Bali yang lebih memerlukan pelajaran seni tari dari pada bahasa Mandarin. Jadi, quantum lebih menekankan pada pembelajaran yang sarat makna dan sistem nilai yang bisa dikontribusikan kelak saat anak dewasa nanti.
Teknik pembelajaran quantum menggunakan teknik TANDUR, yakni :
T : Tumbuhkan minat belajar.
A : Aktifkan minat belajar.
N : Namai semua konsep pembelajaran.
D : Demontrasikan, dengan maksud supaya anak lebih memahami pelajaran.
U : Ulangi, semakin sering diulang maka semakin kuat pelajaran melekat dalam ingatan.
R : Rayakan, maksudnya apa yang sudah dipelajari anak ditunjukkan, sehingga orang lain juga tahu.
Seiring dengan perkembangan dunia pendidikan, ditemukan sebuah pendekatan pengajaran yang disebut dengan Quantum Teaching, dikembangkan oleh seorang guru dalam pembelajaran. Quantum Teaching sendiri berawal dari sebuah upaya Dr Georgi Lozanov, pendidik asal Bulgaria, yang bereksperimen dengan suggestology. Prinsipnya, sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil belajar.
Pada perkembangan selanjutnya, Bobbi de Porter (penulis buku best seller Quantum Learning dan Quantum Teaching), murid Lozanov, dan Mike Hernacki, mantan guru dan penulis, mengembangkan konsep Lozanov menjadi Quantum Learning. Metode belajar ini diadopsi dari beberapa teori. Antara lain sugesti, teori otak kanan dan kiri, teori otak triune, pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik) dan pendidikan holistik.
Quantum Teaching ini diibaratkan mengikuti konsep Persamaan Fisika Quantum yaitu :
E = mc2
E = Energi (antusiasme, efektivitas belajar-mengajar,semangat)
M = massa (semua individu yang terlibat, situasi, materi, fisik)
c = interaksi (hubungan yang tercipta di kelas)
Berdasarkan persamaan ini dapat dipahami, interaksi serta proses pembelajaran yang tercipta akan berpengaruh besar sekali terhadap efektivitas dan antusiasme belajar pada peserta didik.
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi yang terjadi di dalam kelas.
Bila metode ini diterapkan, maka guru akan lebih mencintai dan lebih berhasil dalam memberikan materi serta lebih dicintai anak didik karena guru mengoptimalkan berbagai metode.
Apalagi dalam Quantum Teaching ada istilah �Bawalah dunia mereka ke dunia kita, dan hantarlah dunia kita ke dunia mereka�. Hal ini menunjukkan, betapa pengajara dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa. Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional yang baik dalam dan ketika belajar.
Selain itu, ada beberapa prinsip Quantum Teaching, yaitu:
1. Segalanya berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.
2. Segalanya bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi yang kita ajarkan.
3. Pengalaman sebelum konsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh banyak konsep.
4. Akui setiap usaha, menghargai usaha siswa sekecil apa pun.
5. Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi tepuk tangan, berkata: bagus!, baik!, dll.
Lebih jauh, dunia pendidikan akan semakin maju ke depannya. Sebab, Quantum Teaching akan membantu siswa dalam menumbuhkan minat siswa untuk terus belajar dengan semangat. Apalagi Quantum Teaching juga sangat menekankan pada pentingnya bahasa tubuh. Seperti tersenyum, bahu tegak, kepala ke atas, mengadakan kontak mata dengan siswa dan lain-lain. Humor yang bertujuan agar KBM tidak membosankan.
Penutup
Pemaparan makalah ini memang tidak secara teknis pragmatis. Konsepsi-konsepsi alternatif solusi sistem pendidikan sebagai wahana untuk menutupi kekurangan sistem pendidikan konvensional masih dibutuhkan dalam kaitan membangun idealisme sistem pendidikan yang baik untuk kemajuan dan kecerdasan bangsa.

Konsep Pendidikan By Hasibuan 1

Pada saat ini kita masih sering melihat sistem pembelaran yang masih konvensional. Ketika guru mengajar di kelas selalu menempatkan diri sebagai pusat perhatian siswa. Disamping itu adanya kesan bahwa kegiatan mengajar hanya sebagai alat untuk mengejar target kurikulum saja dan untuk mendapatkan nilai akademik siswa. Sementara itu anak menguasai materi atau tidak guru cenderung masah bodoh.
.
Pengajaran seringkali dilakukan guru hanya dengan menerangkan sambil membaca buku atau menulis di papan tulis, mendikte, mencongak, menanyakan soal kepada anak, dan memberikan ulangan harian sekalipun anak belum paham materi yang akan dites. Komposisi murid dalam kelas pun tak diperhatikan. Satu kelas bisa dijejali 30 sampai 50 murid yang duduk berbaris dari depan ke belakang tanpa memperhitungkan bahwa dengan begitu interaksi guru dan anak didik tidak akan merata. Anak didik sekadar menjadi obyek di hadapan guru, dan sebagai akibatnya anak jadi bersikap pasif. Dan anak yang didik dengan target seperti itu, tak akan mendapat gambaran mengenai kondisi kehidupan di masyarakat yang sebenarnya. Padahal, sejak masuk TK hingga lulus SMA, anak telah menghabiskan kurang lebih 15 ribu jam selama hidupnya, tapi dia tidak siap saat terjun ke masyarakat. Dalam pendidikan konvensional tidak diajarkan nilai-nilai yang bisa dipegang dan dianut, sehingga pada diri anak didik tidak terbentuk karakter yang baik. Selain itu anak didik juga tidak dibekali metode pemecahan masalah. Karena itu janganlah heran jika sekarang ini sering kita menemukan sarjana yang belum siap memasuki dunia kerja. (Nakita, 2004 : 20-21).

Dalam Standar Nasional Pendidikan dijelaskan bahwa, standar proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaksi, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. (Peraturan Pemerintah Nomor 19, 2005 : Bab IV Pasal 19 ayat 1 ).

Melihat kenyataan diatas perlu kiranya kita mencari solusi pemecahan yang tepat untuk mengatasi permasalahan di atas. Pertanyaannya sistem pengajaran yang bagaimanakah yang dapat dijadikan alternatif untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia? Metode pengajaran yang bagaimanakah yang dapat dijadikan alternatif yang terbaik untuk anak didik kita?
Pada makalah ini penulis mencoba menerapkan sistem quantum teaching sebagai metode pembelajaran alternatif yang diharapkan bisa diterima oleh siswa sekaligus bisa meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia

Konsep Pendidikan Nonkonvensional
Berangkat dari banyaknya kekurangan sistem pendidikan konvensional, kini para pakar pendidikan dan berbagai kalangan yang tertarik dalam bidang ini mulai mensosialisasikan metode/sistem pendidikan alternatif yang jauh berbeda dengan sistem pendidikan konvensional. Konsep pendidikan nonkonvensional menerapkan hal-hal sebagai berikut:
1. Guru sebagai fasilitator, observer dan desainer.
Guru menempatkan diri sebagai fasilitator ditengah-tengah anak didik yang diperbolehkan aktif mengemukakan pendapat. Dengan demikian, anak didik dapat menikmati pembelajarannya.
Guru juga bertuga s sebagai observer dan desainer. Dalam berbicara, guru selalu menggunakan kata �maaf, tolong, permisi, terima kasih�. Contoh, �Maaf, Haris, kalau kamu dipukul rasanya bagaimana? Sakit, kan? Nah, begitu juga teman kamu yang kamu pukul itu. Sekarang kamu harusnya bagaimana?�
Gurupun sangat menjaga kedekatan hubungan dengan anak-anak didiknya. Oleh karena itu guru harus sering berdiskusi dan berinteraksi dengan anak, sekalipun bukan mengenai pelajaran dan di luar jam pelajaran.
2. Pengajaran.
Menggunakan metode Active learning. Anak didik dibiasakan untuk mau berdialog, berbagi, dan berani mengungkapkan pendapat ataupun penemuannya, baik pada guru ataupun temannya. Sehingga mereka bisa memecahkan sebuah kasus atau permasalahan bersama-sama.
3. Memperhatikan Keunikan/kebutuhan anak didik.
Contoh, sebelum pelajaran dimulai diadakan dulu penawaran mata pelajaran kepaa anak-anak. Jika dalam satu hari terdapat 4 mata pelajaran, maka mereka bebas memilih pelajaran mana yang ingin dibahas dulu. Anak-anak yang mempunyai pilihan sama akan dikumpulkan dalam satu kelompok, sehingga semua anak pada hari itu bisa mempelajari semua mata pelajaran yang dijadwalkan.
Dari itu kita bisa melihat, bahwa sistem pendidikan alternatif sama sekali tidak memaksakan anak. Dengan begitu mereka belajar berdasarkan keinginan atau minatnya saat itu. Hasilnya, topik yang dipelajari akan lebih mudah diserap anak.
Selain itu, anak juga tak langsung dihadapkan pada materi pelajaran di kelas. Meareka sebelumnya diberi waktu bermain dan bereksplorasi di halaman sekolah atau istilahnya dilakukan zero mind. Bagaimanapun, hasrat anak bereksplorasi sangat besar. Jika hal itu idak dipuaskan atau disalurkan terlebih dahulu, bisa-bisa anak tak mampu tahan lama di kelas dan berkonsentrasi mengikuti pelajaran.
4. Ada sanksi.
Walaupun anak didik diberikan diberikan kebebasan seluasnya, orang tua tak perlu khawatir anaknya jadi kebal terhadap kepatuhan dan kedisiplinan. Sebab sekalipun terlihat bebas, sistem pendidikan alternatif juga menerapkan sanksi untuk anak didiknya. Bedanya dari yang konvensional, sanksi yang berlaku di sini dibuat atas kesepakatan bersama anak dengan guru. Ketika kesepakatan itu dilanggar, maka anak harus mau menanggung akibatnya.
l

Nabi dan Pewaris

Apakah nabi Muhammad saw memiliki pewaris atau tidak? Apakah setelah Nabi Muhammad saw ada khalifah penerus atau tidak? Apakah hal ini penting untuk dikaji atau tidak?

Semua manusia memiliki kecenderungan untuk mengetahui hakikat kebenaran hakiki, hal ini sudah mereka miliki sejak mereka lahir kedunia tentu dengan intensitas berbeda-beda sesuai perkembangan akal pikiran mereka.
Manusia selalu dihadapkan pada pilihan-pilihan, diantara pilihan-pilihan itu tidak bijak kalau manusia secara asal mengambil salah satu darinya. Bertanyalah agar engkau tidak tersesat, “fas alu ahla dzikri inkuntum la ta’lamun” bertanyalah pada ahli dzikr jika kalian tidak mengetahui.
Manusia dibekali akal pikiran ini berarti memang diciptakan untuk menjadi makhluk yang berfikir, yang cerdas dan sengaja disiapkan untuk memilih diantara pilihan-pilihan yang ada. Pilihan yang menjadi penentu keberhasilan, serta kebahagiaan mereka.
Disini kita tidak mebahas terlalu lebar terkait perbandingan madzhab, agama aqidah, atau lainnya, kita hanya akan membahas sepotong dari bagian kecil darinya. Disini akan kita ulas nilai penting keberadaan seorang khalifah nabi, apakah keberadaannya memang sesuatu yang urgent atau tidak.

Apakah yang diwariskan?

Dalam pembahasan ini warisan yang kami maksud adalah kepemimpinan, sebuah wewenang untuk bertanggung jawab atas seluruh umat manusia sebagaimana nabi telah menjalankan tugas itu sejak diangkat sebagai seorang Nabi dan Rasul hingga meninggal. Warisan untuk melanjutkan tugas Nabi Muhammad dalam memimpin umat manusia serta berperan sebagai sumber rujukan dalam berbagai permasalah yang dhadapi ummat manusia.

Siapakah yang layak menerima waisan itu?

Nabi Muhammad saw diantara umat manusia sebagai seorang dokter yang selalu siap untuk menerima berbagai keluhan yang disampaikan pada beliau, mendengarkan dan memberikan jalan pemecahan. Beliau ada sehingga manusia bisa bertanya dan mendapatkan petunjuk untuk sampai pada jalan hidayah, semua manusia dihadapan beliau seperti para pasien, hanya dokter yang mengetahui kebutuhan pasien bukan pasien itu sendiri, begitu juga hanya Nabi yang paling mengetahuai kebutuhan manusia dibanding manusia itu sendiri.
Seorang dokter ketika dia hendak pergi keluar kota maka hanya dokter yang dia minta tolong untuk menggantikan dia selama dia pergi, dia tahu tidak mungkin dia pergi tanpa memberikan solusi bagi para pasiennya seandainya tidak ada dokter maka setidaknya dia akan memilihkan orang yang memiliki kemampuan mencukupi guna menangani para pasiennya. Sangat aneh ketika ada yang berfikir bahwa dokter itu tidak perlu memilih seseorang sebagai pengganti tapi para pasien sendiri suruh berkumpul dan bermusyawarah guna menentukan seorang pengganti bagi dokter yang pergi.
Nabi Muhammad saw pada saat akan rihlat sudah diingatkan dengan turunnya ayat pada beliau, jadi belaiu tahu bahwa beliau akan segera meneinggal setelah turunnya ayat tersebut. Beliau sebagai seorang dokter bagi ummat manusia mungkinkah kalah bijak dari dokter kesehatan? Tentu tidak, pasti beliau sudah memilih seseorang dengan perintah Allah saw untuk meneruskan tugas beliau, karena setelah beliau tidak ada Nabi lagi maka walau penerus belaiua bukan seorang Nabi paling tidak penerus tersebut harus memiliki kecakapan untuk menangani ummat manusia. Jadi pasti nabi Muhammad pernah menentukan seseorang untuk menjadi penerus beliau.

Sabtu, 22 Mei 2010

Tan Malaka

Amir Sjarifuddin Harahap (Medan, Sumatera Utara, 27 April 1907 - Solo, Jawa Tengah, 19 Desember 1948) adalah seorang tokoh Indonesia, mantan menteri dan perdana menteri pada awal berdirinya negara Indonesia. Ayahnya, Djamin gelar Baginda Soripada (1885-1949), seorang jaksa di Medan. Ibunya, Basunu Siregar (1890-1931), dari keluarga Batak yang telah membaur dengan masyarakat Melayu-Islam di Deli. Ayahnya keturunan keluarga kepala adat dari Pasar Matanggor di Padang Lawas Tapanuli.

Pendidikan

Amir menikmati pendidikan di ELS atau sekolah dasar Belanda di Medan pada tahun 1914 hingga selesai Agustus 1921. Atas undangan saudara sepupunya, T.S.G. Mulia yang baru saja diangkat sebagai anggota Volksraad dan belajar di kota Leiden sejak 1911, Amir pun berangkat ke Leiden. Tak lama setelah kedatangannya dalam kurun waktu 1926-1927 dia menjadi anggota pengurus perhimpunan siswa Gymnasium di Haarlem, selama masa itu pula Amir aktif terlibat dalam diskusi-diskusi kelompok kristen misalnya dalam CSV-op Java yang menjadi cikal bakal GMKI (Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia). Ia tinggal di rumah guru pemeluk Kristen Calvinis, Dirk Smink, dan di sini juga Mulia menumpang.

Namun pada September 1927, sesudah lulus ujian tingkat kedua, Amir kembali ke kampung halaman karena masalah keluarga, walaupun teman-teman dekatnya mendesak agar menyelesaikan pendidikannya di Leiden. Kemudian Amir masuk Sekolah Hukum di Batavia, menumpang di rumah Mulia (sepupunya) yang telah menjabat sebagai direktur sekolah pendidikan guru di Jatinegara. Kemudian Amir pindah ke asrama pelajar Indonesisch Clubgebouw, Kramat 106, ia ditampung oleh senior satu sekolahnya, Mr. Muhammad Yamin.

Perjuangan

Menjelang invasi Jepang ke Hindia Belanda, Amir berusaha—menyetujui dan menjalankan garis Komunis Internasional agar kaum kiri menggalang aliansi dengan kekuatan kapitalis untuk menghancurkan Fasisme. Barangkali ini mempunyai hubungan dengan pekerjaan politik Musso dengan kedatangannya ke Hindia Belanda dalam tahun 1936.

Ia kemudian dihubungi oleh anggota-anggota kabinet Gubernur Jenderal, menggalang semua kekuatan anti-fasis untuk bekerja bersama dinas rahasia Belanda dalam menghadapi serbuan Jepang. Rencana itu tidak banyak mendapat sambutan. Rekan-rekannya sesama aktivis masih belum pulih kepercayaan terhadapnya akibat polemik di awal tahun 1940-an, serta tidak paham akan strateginya melawan Jepang. Mereka ingin menempuh taktik lain yaitu, berkolaborasi dengan Jepang dengan harapan Jepang akan memberi kemerdekaan kepada Hindia Belanda setelah kolonialis Belanda dikalahkan. Dalam hal ini garis Amir yang terbukti benar.

Pada bulan Januari 1943 ia tertangkap oleh fasis Jepang, di tengah gelombang-gelombang penangkapan yang berpusat di Surabaya. Kejadian ini dapat ditafsirkan sebagai terbongkarnya jaringan suatu organisasi anti fasisme Jepang yang sedikit banyak mempunyai hubungan dengan Amir. Terutama dari sisa-sisa kelompok inilah Amir, kelak ketika menjadi Menteri Pertahanan, mengangkat para pembantunya yang terdekat. Namun demikian identifikasi penting kejadian Surabaya itu, dari sedikit yang kita ketahui melalui sidang-sidang pengadilan mereka tahun 1944, hukuman terberat dijatuhkan pada bekas para pemimpin Gerindo dan Partindo Surabaya.

Sebuah dokumen NEFIS (Netherlands Expeditionary Forces Intelligence Service), instansi rahasia yang dipimpin Van Mook, tertanggal 9 Juni 1947 menulis tentang Amir; "ia mempunyai pengaruh besar di kalangan massa dan orang yang tak mengenal kata takut". Belanda mungkin tahu bahwa penghargaan berbau mitos terhadapnya di kalangan Pesindo berasal dari cerita para tahanan sesamanya. Bagaimana ia menghadapi siksaan fisik dan moral yang dijatuhkan Jepang. Diceritakan, misalnya, bagaimana ia tertawa ketika para penyiksa menggantungnya dengan kaki di atas.

Dalam Persetujuan Renville tanggungjawab yang berat ini terletak dipundak kaum Komunis, khususnya Amir sebagai negosiator utama dari Republik Indonesia. Kabinet Amir Sjarifuddin mengundurkan diri dengan sukarela dan tanpa perlawanan samasekali, ketika disalahkan atas persetujuan Renville oleh golongan Masyumi dan Nasionalis.

Jabatan
Menteri pada Kabinet Presidensial, Kabinet Sjahrir I, Kabinet Sjahrir II, Kabinet Sjahrir III
Perdana Menteri: 3 Juli 1947 – 29 Januari 1948, membentuk Kabinet Amir Sjarifuddin I dan Kabinet Amir Sjarifuddin II

Peristiwa Madiun

Setelah Peristiwa Madiun 1948, pemerintahan Hatta menuduh PKI berupaya membentuk negara komunis di Madiun dan menyatakan perang terhadap mereka. Amir Sjarifuddin, sebagai salah seorang tokoh PKI, yang pada saat peristiwa Madiun meletus sedang berada di Yogyakarta dalam rangka kongres Serikat Buruh Kereta Api (SBKA) turut ditangkap beserta beberapa kawannya.

19 Desember 1948, sekitar tengah malam, di dekat desa Ngalihan, kepala Amir Sjarifuddin ditembak dengan pistol oleh seorang letnan Polisi Militer, sebuah satuan khusus dalam Angkatan Bersenjata Indonesia. Sebelum itu beberapa orang penduduk desa setempat diperintahkan menggali sebuah lubang kubur besar. Dari rombongan sebelas orang yang diangkut dengan truk dari penjara di Solo, Amir orang pertama yang dieksekusi malam itu. Beberapa hari sebelumnya, ia dan beberapa orang lainnya, secara diam-diam telah dipindahkan ke rumah penjara ini dari tempat penahanan mereka di Benteng Yogyakarta

Rabu, 19 Mei 2010

Rumus Kemajuan Islam

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatulullah Sayyid Ali Khamenei Senin sore (17/5) dalam pertemuan bersama Presiden Aljazair Abdulaziz Bouteflika dan rombongannya menilai bangsa Aljazair sebagai bangsa pemberani, pelopor dan progresif. Sambil mengisyaratkan pengalaman perjuangan dan revolusi rakyat Aljazair melawan penjajah, beliau menegaskan, “Tingkat hubungan pemerintah Iran dan pemerintah Aljazair dari sisi keakraban tidak pernah seperti yang ada saat ini dan posisi hubungan bilateral dua negara saat ini memiliki kondisi yang istimewa.”



Seraya menekankan keharusan lebih ditingkatkannya kerja sama ekonomi kedua negara, Rahbar menilai kondisi Republik Islam Iran saat ini jauh berbeda bila dibandingkan dengan tiga puluh tahun yang lalu dan menambahkan, “Pelbagai kemajuan dan hasil besar Republik Islam Iran adalah akibat adanya pelbagai tekanan dan embargo Barat yang menjadikan Iran peka pada pelbagai potensi dan kemampuan serta tenaga dalam negerinya.”



Seraya menyinggung pelbagai kemajuan keilmuan, Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran menekankan, “Seluruh negara-negara Islam bisa mencapai posisi dan kemajuan seperti ini, dengan syarat mereka bersandar pada kekuatan-kekuatan dalam negerinya dan memperluas kerja sama satu sama lainnya.”



Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menambahkan, “Republik Islam Iran siap membagikan pengalaman-pengalaman dan kemampuannya kepada negara-negara Islam di pelbagai bidang.”



Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran saat mengisyaratkan kondisi menyedihkan Palestina dan kebisuan serta ketidakpedulian badan-badan internasional dan negara-negara Islam mengatakan, “Bila negara-negara Islam melaksanakan tanggung jawabnya terkait Palestina, kini kita tidak akan menyaksikan pelaksanaan pelbagai konspirasi berbahaya rezim Zionis anti Palestina termasuk politik yahudisasi.”



Ayatullah Sayyid Ali Khamenei menekankan, “Organisasi Konferensi Islam harus menunjukkan gerakan dan langkah serius melawan rezim Zionis.”



Dalam pertemuan yang dihadiri juga oleh Presiden Ahmadinejad, Presiden Aljazair Abdulaziz Bouteflika selain menyampaikan penghargaanya atas sikap Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran khususnya masalah-masalah dunia Islam, ia menekankan, “Harapan dunia Islam di pelbagai masalah tertuju kepada Republik Islam, karena Iran memiliki kemampuan dan kekuatan yang tinggi.”



Sambil mengisyaratkan pelbagai hasil dan kemajuan Republik Islam Iran meski dengan adanya pelbagai tekanan, Bouteflika mengatakan, “Kenyataan Iran berbeda dengan gambaran yang disampaikan oleh Barat tentang Iran dan pelbagai kemajuan bangsa Iran menjadikan umat Islam senang dan gembira.”



Presiden Aljazair juga menekankan keinginan negaranya untuk memperluas hubungan ekonomi dengan Iran

leader.ir indonesia

Tafsir Surah Al Baqarah 76-77

Ayat ke-76:

Artinya:
Dan apabila mereka berjumpa dengan orang-orang yang beriman, mereka berkata: "Kamipun telah beriman", tetapi apabila mereka berada sesama mereka saja, mereka berkata: "Apakah kamu menceritakan kepada mereka apa yang telah diterangkan Allah kepadamu, supaya dengan demikian mereka dapat mengalahkan hujjahmu di hadapan Tuhanmu; tidakkah kamu mengerti?"
Kemudian, di dalam ayat selanjutnya Allah swt menjawab ucapan mereka itu.

Ayat ke-77:

Artinya:
Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah mengetahui segala yang mereka sembunyikan dan segala yang mereka nyatakan?

Pada awal kemunculan Islam, beberapa orang Yahudi, ketika melihat muslimin, mereka berkata: karena ciri-ciri Nabi kalian tertulis di dalam Taurat kami, maka kami juga beriman kepada agama kalian. Tetapi orang-orang tersebut, ketika bertemu dengan sesama mereka, mereka bertengkar satu dengan yang lain. Sebagian berkata kepada sebagian yang lain: mengapa kalian berbicara mengenai identitas Muhammad kepada muslimin ? mereka akan memanfaatkan hal itu untuk berhujjah terhadap kalian pada hari kiamat.

Akibat dari penyimpangan dan penyembunyian kebenaran yang dilakukan oleh para cendikiawan Yahudi ini yang membuat hingga sekarang masih banyak orang Yahudi dan Kristen di muka bumi.

Dari dua ayat di atas terdapat empat pelajaran yang bisa kita petik, antara lain:
1. Ketika manusia mengetahui akan kebenaran, seharusnya ia mengikutinya. Manusia jangan menyepelekan kebenaran sekalipun dengan ancaman.
2. Dalam pandangan orang-orang yang menyimpang, munafik dan menyembunyikan kebenaran untuk mempertahankan posisi dan fanatisme, tanda-tanda rasionalitas adalah mengamalkan apa yang diketahui.
3. Iman akan keberadaan Allah dan ilmu-Nya dapat mencegah manusia dari kesalahan.
4. Di sisi Allah tidak ada perbedaan antara yang tampak dan tersembunyi.

Ayat ke-78:

Artinya:
Dan di antara mereka ada yang buta huruf, tidak mengetahui Al Kitab (Taurat), kecuali dongengan bohong belaka dan mereka hanya menduga-duga.

Ayat ini memperkenalkan kelompok lain dari Bani Israel yang berbeda dengan kelompok sebelumnya yang terdiri dari para cendikiawan yang menyimpangkan atau menyembunyikan kebenaran-kebenaran Taurat. Kelompok ini terdiri dari masyarakat awam yang tidak mengetahui isi kitab Taurat dan hidup dengan cita-cita mereka sendiri.

Mereka menyangka bahwa di dalam Taurat, kaum Yahudi dianggap sebagai etnis pilihan serta dicintai Tuhan, dan hanya merekalah yang selamat di hari kiamat dan tidak akan masuk neraka. Jika terdapat pengadilan terhadap mereka, maka hal itu tidak lebih dari beberapa hari. Mungkin, khayalan-khayalan dan harapan-harapan seperti itu juga terdapat di antara para pengikut agama-agama lain.

Tetapi kita harus mengetahui, bahwa semua itu adalah akibat kebodohan dan tidak adanya informasi yang mereka miliki tentang isi Kitab Allah swt. Karena pada kenyataannya tak satupun diantara ajaran-ajaran langit, yang terdapat di dalamnya khayalan-khayalan seperti ini.

Dari ayat di atas terdapat lima pelajaran yang bisa kita petik, antara lain:
1. Masyarakat harus mengenal dirinya dan memahami pemikiran dan akidah yang menguasai masyarakat.
2. Dengan adanya buku dan guru, keberadaan orang buta huruf merupakan kekurangan dan untuk itu harus ada usaha untuk menutupinya.
3. Kebodohan menjadi sarana tumbuhnya khayalan yang tidak pada tempatnya.
4. Penantian harus berdasarkan ilmu dan bukan khayalan.
5. Dalam akidah manusia dilarang untuk mengikuti persangkaan dan khayalan.

Ayat ke-79:

Artinya:
Maka kecelakaan yang besarlah bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya: "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan besarlah bagi mereka, karena apa yang mereka kerjakan.

Di sepanjang sejarah selalu ada cerdik pandai yang menjadikan agama sebagai perantara untuk mencari kesenangan dunia. Sebagaimana pedagang yang menjual barang-barangnya untuk mendapat sejumlah uang; ada juga para penghamba harta yang memakai pakaian agama, menjual agamanya untuk memperoleh kekayaan. Membuat bidah di dalam agama Allah swt, dengan tujuan menarik perhatian masyarakat atau untuk memperoleh kedudukan di sisi para penguasa dan para raja, atau untuk menjaga kepentingan-kepentingan individu maupun golongan, adalah hal-hal yang termasuk diantara contoh-contoh nyata yang dimaksud oleh ayat ini; dimana Al-Quran, dengan nada yang paling keras, dengan mengulang-ulang kata-kata "Wail" (yang artinya celakalah) memperingatkan adanya bahaya tersebut.

Dari ayat di atas terdapat empat pelajaran yang bisa kita petik, antara lain:
1. Mengharapkan keimanan semua umat manusia adalah baik, tetapi kita ketahui bahwa sebagian besar umat manusia tidak siap menerima kebenaran. Oleh sebab itu, kekafiran mereka jangan sampai membuat ragu dan mengguncangkan keyakinan
kita.
2. Sebesar-besar kejahatan adalah kejahatan kebudayaan. Penyembunyian dan pemutarbalikan kebenaran adalah sebuah kejahatan yang akan membuat generasi-generasi berikut tidak mengetahui kebenaran dan menyeret kepada penyimpangan
dan kesesatan.
3. Keterjauhan para pengikut agama-agama dari ajaran Kitab-Kitab terutama al-Quran, membuka jalan berkembangnya penyimpangan-penyimpangan dan khayalan-khayalan tanpa dasar di antara mereka dan kebodohan adalah salah satu penyebab munculnya masalah besar ini.
4. Membuat agama (dengan menciptakan bidah) dan menjual agama adalah sebuah bahaya yang datang dari para musuh pembuat kerusakan, yang mengancam kehidupan manusia. Oleh sebab itu masyarakat harus berhati-hati dan tidak menerima setiap perkataan; walaupun pembicaranya adalah seorang yang lahirnya berpakaian agama .

Ayat ke-80:

Artinya:
Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan disentuh oleh api neraka, kecuali selama beberapa hari saja." Katakanlah: "Sudahkah kamu menerima janji dari Allah sehingga Allah tidak akan memungkiri janji-Nya, ataukah kamu hanya mengatakan terhadap Allah apa yang tidak kamu ketahui?"

Sebagaimana yang telah disebutkan, orang-orang Yahudi yang tidak mengetahui informasi mengenai kitab langit, menyangka hal yang salah ini, yaitu bahwa mereka lebih dekat disisi Allah dari pada orang lain, dan bahwa etnis Yahudi adalah etnis unggulan. Salah satu dari khayalan-khayalan sesat itu ialah mereka berkata jika umpamanya kami berbuat dosa, maka siksaan kami lebih sedikit dari pada orang lain dan hanya beberapa hari saja kami akan disiksa.

Ayat ini telah menarik garis salah diatas khayalan sesat ini dan berkata kepercayaan ini adalah suatu yang tidak benar yang telah kalian sandarkan kepada Allah swt, karena Allah swt menciptakan manusia dalam satu derajat dan tidak membedakan mereka dalam hal pemberian siksaan dan pahala. Pada dasarnya setiap bentuk keunggulan yang didasarkan pada etnis dan keturunan, sama sekali tidak sesuai dengan rasio. Hanya taqwa dan perbuatan baiklah yang merupakan sumber keutamaan manusia dan membedakan kemuliaan manusia antara satu dengan yang lain.

Dari ayat di atas terdapat lima pelajaran yang bisa kita petik, antara lain:
1. Salah satu ciri khas Yahudi adalah selalu ingin mendapat kelebihan dari yang lain.
2. Jangan biarkan pemikiran dan ucapan yang tidak baik begitu saja tanpa jawaban.
3. Merasa lebih, rasial dan keinginan tanpa perbuatan terlarang dalam agama.
4. Semua manusia sama di hadapan hukum dan Allah tidak pernah memberikan janji untuk menyelamatkan kaum tertentu.
5. Ketidaktahuan akan agama penyebab disandarkannya pelbagai khurafat kepada agama.
irbib indonesia

Rahbar dan Presiden Zinbawe

Rahbar atau Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei Senin (17/5) dalam pertemuan dengan Presiden Zimbabwe Robert Mugabe dan rombongan, menyebut hubungan bilateral Republik Islam Iran dengan Zimbabwe sebagai hubungan yang mendalam, bersahabat dan lestari.
Seraya mengimbau negara-negara Kelompok 15 (G-15) untuk mengaktifkan asosiasi negara-negara berkembang ini dan menjalin hubungan yang dekat antara negara-negara independen, Ayatollah al-Udzma Khamenei mengatakan, "Kegemaran negara-negara adidaya untuk melakukan intervensi adalah petaka besar bagi kemanusiaan. Satu-satunya solusi melawan fenomena ini adalah dengan memupuk hubungan yang lebih dekat antara negara-negara dan bangsa-bangsa yang merdeka."

Beliau lebih lanjut mengapresiasi resistensi pemerintahan Robert Mugabe terhadap intervensi Inggris, dan menegaskan, "Jika negara-negara merdeka menjalin hubungan yang akrab antara mereka, Amerika Serikat (AS) dan kekuatan adidaya manapun juga tak akan bisa berbuat apa-apa."

Dalam pertemuan itu yang juga dihadiri oleh Presiden Republik Islam Iran Mahmoud Ahmadinejad, Presiden Zimbabwe Robert Mugabe menyatakan kegembiraannya atas kesempatan bertatap muka lagi dengan Pemimpin Besar Revolusi Islam Ayatollah al-Udzma Khamenei. Seraya menjelaskan hubungan yang mengakar kuat antara Zimbabwe dan Iran, Mugabe mengatakan, "Kelompok G-15 dibentuk sebagai basis kekuatan bagi Gerakan Non Blok. Karena itu harus diupayakan agar asosiasi ini dapat memainkan peran yang aktif terkait hubungan Selatan-Selatan."

Menyinggung intervensi sejumlah negara Barat yang mengganggu kemajuan dan kerjasama negara-negara independen, Presiden Zimbabwe menuturkan, "Kami bertekad untuk meningkatkan hubungan dengan Iran. Kami meyakini bahwa negara-negara merdeka harus menjaga dan memperkuat kerjasama dan persatuan di antara mereka."

Fathimah Ummu Abiha

Pemimpin Besar Revolusi Islam Iran atau Rahbar Ayatullah al-Udzma Sayyid Ali Khamenei ‎dalam sejumlah pidatonya menjelaskan banyak hal tentang pribadi Sayyidah Fathimah az-‎Zahra as.‎
Keagungan Sayyidah Fathimah az-Zahra as

Ayatullah Sayyid Ali Khamenei saat bertemu dengan para pengidung Ahlul Bait pada 24 ‎November 1994 tentang keagungan pribadi Sayyidah Fathimah az-Zahra as mengatakan, ‎‎"Apa saja yang telah kita ucapkan mengenai Sayyidah Fathimah az-Zahra as tetap saja ‎kurang. Pada hakikatnya kita tidak apa yang harus diucapkan dan apa yang harus dipikirkan. ‎Sedemikian luasnya dimensi keberadaan Haura Insiyah, Ruh Mujarrad, Inti Kenabian dan ‎Wilayah bagi kita, sehingga kita tidak mampu memahaminya. Kita benar-benar dibuat tidak ‎berdaya dengan pribadi agung ini."‎

Maqam Sayyidah Fathimah az-Zahra as

Sayyidah Fathimah az-Zahra benar-benar merupakan pribadi besar dan berada di level ‎pertama Islam. Sejatinya beliau menjadi pribadi level teratas dalam sejarah kehidupan ‎manusia. Hal ini dapat ditemukan dalam ucapan Rasulullah saw saat berkata kepadanya, "Ala ‎Tardhaina an Takuni Sayyidata Nisail ‘Alamin (Apakah engkau tidak rela menjadi junjungan ‎wanita sedunia?). Engkau junjungan wanita seluruh dunia sepanjang sejarah manusia. ‎Sayyidah Fathimah az-Zahra as sendiri bertanya kepada Rasulullah saw, "Fa aina Maryamu ‎binti ‘Imran? Bagaimana dengan Maryam junjungan wanita yang telah dijelaskan dalam al-‎Quran? Rasulullah saw bersabda, "Maryam merupakan junjungan seluruh wanita di masanya. ‎Sementara engkau adalah junjungan seluruh wanita sepanjang sejarah umat manusia."‎

Bila pribadi Sayyidah Fathimah az-Zahra tampak bagi otak sederhana dan mata kita yang ‎hanya bisa melihat dari dekat, niscaya kita akan membenarkan betapa beliau adalah ‎junjungan seluruh wanita di alam semesta. Seorang wanita yang telah mencapai maqam ‎spiritual dan keilmuan di usia muda dan umur yang pendek. Maqam ini sama dengan derajat ‎para nabi dan auliya. Sejatinya Sayyidah Fathimah az-Zahra adalah fajar yang menyingsing ‎dan darinya mentari imamah dan wilayah bersinar. Beliau bak langit tinggi yang dari ‎pelukannya muncul banyak bintang wilayah. Seluruh Imam as begitu menghormati dan ‎menghargai ibunya. Penghormatan yang jarang didapat oleh seseorang dari para Imam as. ‎‎(Cuplikan pidato di Hari Kelahiran Sayyidah Fathimah az-Zahra pada 9 Oktober 1997)‎

Berkah Sayyidah Fathimah az-Zahra as‎

Berkah Sayyidah Fathimah az-Zahra as tidak terbatas pada sekelompok kecil manusia. ‎Bahkan bila memandang secara realistis dan logis, manusia berutang pada keberadaan ‎Sayyidah Fathimah az-Zahra as. Ini bukan hal yang terlalu dibesar-besarkan. Sebuah ‎kenyataan. Sebagaimana manusia berutang pada Islam, al-Quran, ajaran para nabi dan ‎Rasulullah saw. Sepanjang sejarah selalu demikian. Hari ini juga demikian. Setiap harinya ‎cahaya Islam dan spiritual Sayyidah Fathimah az-Zahra as semakin tampak. Manusia akan ‎merasakan hal itu.‎

Berkah yang banyak yang disebutkan dalam al-Quran dengan ungkapan al-Kautsar ‎merupakan kabar gembira yang diberikan kepada Rasulullah saw. Disebutkan bahwa takwil ‎‎"Inna A'thainaaka al-Kautsar" adalah Sayyidah Fathimah az-Zahra as. Sejatinya beliau ‎adalah sumber segala kebaikan yang setiap harinya dari sumber agama dilimpahkan kepada ‎seluruh mansuia dan makhluk hidup di dunia. Banyak orang yang berusaha menutupi-nutupi ‎kenyataan ini, bahkan mengingkarinya tapi mereka tidak mampu. "Wallahu Mutimmu Nurihi ‎wa lalu Kariha al-Kafiruun"(ash-Shaff ayat 8).‎

Kita harus mendekatkan diri pada inti cahaya ini. Kelaziman dari upaya ini, kita juga akan ‎bercahaya. Kita harus bercahaya dengan perbuatan, bukan hanya cinta kosong. Perbuatan ‎yang sebenarnya adalah cinta, wilayah dan keimanan itu sendiri. Hal inilah yang didiktekan ‎dan yang diinginkan dari kita. Dengan amal kita harus menjadi bagian dari keluarga dan ‎bergantung pada keluarga ini. Bukan hal yang mudah ketika Qanbar berada di rumah Imam ‎Ali as. Salman menjadi "Salman minnaa Ahlulbait" juga bukan pekerjaan mudah. Kita ‎sebagai masyarakat berwilayah dan Syiah Ahlul Bait berharap dari para Imam as agar ‎menjadikan kita bagian dari mereka dan termasuk orang-orang yang mengelilingi mereka. ‎Hati kita ingin agar Ahlul Bait menilai kita seperti itu. Tapi ingat! Ini bukan hal yang mudah. ‎Ini tidak akan bisa terwujudkan hanya dengan pengakuan. Semua ini membutuhkan amal, ‎sikap pemaaf, pengorbanan dan berupaya menyerupai akhlak mereka. (Pidato di Hari ‎Kelahiran Sayyidah Fathimah az-Zahra as pada 26 Desember 1991)‎

Belajar dari Sirah Sayyidah Fathimah az-Zahra as

Coba kalian perhatikan! Sayyidah Fathimah az-Zahra meraih segala keutamaan ini di usianya ‎yang keberapa? Di usia yang ke berapa segala kecemerlangan ini ditampakkannya? Di usia ‎yang masih muda; 18, 20 atau ada yang mengatakan 25 tahun. Semua keutamaan ini tidak ‎diraih begitu saja. "Imtahanaki Allah alladzi Khalaqaka qabla an Yakhluqaki Fawajadaki ‎lamma Imtahanaki Shabira" (Allah Sang Penciptamu telah mengujimu sebelum menciptamu ‎dan menemukanmu begitu sabar ketika diuji). Allah swt telah menguji hamba-Nya yang ‎terpilih ini. Apa yang Allah lakukan telah diperhitungkan dengan matang. Bila Dia ‎memaafkan, maka hal itu dilakukan dengan perhitungan matang. Allah mengetahui betapa ‎hamba pilihan-Nya ini fana di jalan ilahi saat memaafkan, mengorbankan dan mengenal. ‎Oleh karenanya Allah menjadikannya sebagai inti keberkahan manusia.‎

Kita juga harus melewati jalan ini. Kita juga harus jadi orang pemaaf, berkorban dan menaati ‎Allah. Bukankah dalam riwayat disebutkan betapa Sayyidah Fathimah az-Zahra beribadah ‎sehingga kakinya bengkak (hatta Tawarrama Qadamaaha). Begitu lamanya ia berdiri di ‎mihrabnya beribadah kepada Allah. Kita juga harus berdiri di mihrab kita untuk beribadah! ‎Kita juga harus berzikir kepada Allah. Kita juga harus terus memperbanyak cinta ilahi dalam ‎hati kita. Bukankah kita mengetahui betapa beliau dengan kondisi lemah pergi ke masjid agar ‎dapat meraih kembali hak yang dirampas? Kita juga harus berusaha keras dalam segala ‎kondisi guna mengembalikan hak kepada yang berhak. Kita harus seperti beliau tidak takut ‎kepada siapapun. Bukankah disebutkan dalam riwayat bahwa beliau seorang diri berdiri di ‎hadapan masyarakat di masanya? Kita juga harus seperti yang disabdakan oleh suaminya, ‎‎"La Tastauhisyuu fi Thariq al-Huda li Qillati Ahlihi" (Jangan pernah takut di jalan Allah ‎sekalipun dengan jumlah sedikit!) Kita jangan pernah takut sekalipun jumlah kita sedikit ‎menghadapi dunia kezaliman dan hegemoni. Teruslah berusaha! Bukankah diriwayatkan ‎bahwa perbuatan yang dilakukan oleh Sayyidah Fathimah az-Zahra as membuat Allah ‎menurunkan surat ad-Dahr untuknya, suami dan anak-anaknya? Pengorbanan yang dilakukan ‎untuk orang-orang miskin dan membantu orang-orang yang membutuhkan dengan harga ‎dirinya dan keluarganya bakal merasakan lapar yang luar biasa! "Yu'tsiruuna ‘ala Anfusihim ‎wa lau Kana bihim Khashaashah (al-Hasyr ayat 9). Kita juga harus melakukan perbuatan ‎seperti ini.‎

Tidak bisa dibiarkan kita berbicara lantang tentang cinta Fathimah az-Zahra as. Perhatikan ‎bagaimana beliau dikarenakan orang-orang yang lapar, makanan yang seharusnya untuk diri, ‎suami dan anak-anak tercintanya diberikan kepada orang-orang yang lapar. Beliau ‎memberikan makanan itu kepada orang miskin. Bukan satu hari. Bukan dua hari, tapi tiga ‎hari. Kita yang mengaku sebagai pecinta pribadi yang semacam ini, tapi ternyata bukan ‎hanya tidak pernah memisahkan makanan dari kerongkongan kita untuk diberikan kepada ‎orang-orang miskin, bila perlu kita enyahkan juga makanan yang hendak memasuki ‎kerongkongan orang-orang miskin!‎

Riwayat-riwayat yang disebutkan dalam buku Ushul al-Kafi dan sebagian buku hadis lain ‎tentang tanda-tanda orang Syiah kembali pada masalah ini. Artinya, Syiah harus berbuat ‎seperti ini! Kita harus mendemostrasikan kehidupan mereka dalam kehidupan kita, sekalipun ‎dalam bentuknya yang lemah. Tentu saja kita ini siapa dan mereka siapa! Jelas, kita tidak ‎akan pernah sampai ke tingkat mereka, bahkan sebatas lingkaran tangan mereka juga tidak ‎akan sampai. Namun kita harus berbuat seperti yang mereka lakukan. Tentu saja tidak boleh ‎terjadi kita hidup bertentangan dengan apa yang dicontohkan oleh Ahlul Bait tapi pada saat ‎yang sama kita mengaku sebagai bagian dari orang-orang yang dibebaskan oleh Ahlul Bait. ‎Apakah hal yang demikian mungkin terjadi? Coba asumsikan ada seorang yang hidup di ‎masa Imam Khomeini ra yang senantiasa mengikuti musuh bangsa Iran yang selalu ‎dibicarakan oleh Imam Khomeini ra. Apakah orang itu mampu mengatakan bahwa dirinya ‎taat kepada Imam? Bila ada ucapan seperti ini keluar dari orang yang seperti itu, apakah ‎kalian tidak menertawakannya? Kondisi yang ada ini sama juga dengan masalah Ahlul Bait.‎

Kita harus buktikan kelayakan kita!‎

Apakah kita tidak mengatakan bahwa bila seseorang mendengar apa saja perabot rumah ‎tangga Sayyidah Fathimah az-Zahra as, pasti air matanya bercucuran? Apakah kita tidak ‎mengatakan bahwa wanita dengan derajat tinggi seperti beliau tidak memperhatikan dunia ‎dan hiasannya? Lalu mengapa setiap harinya kita malah menumpuk segala bentuk perabot, ‎perhiasan dan hal-hal yang tidak berarti? Kita tinggikan mahar anak-anak perempuan.‎

Di awal-awal, ketika ada keluarga yang memberikan mahar mahal, kita biasanya ‎menertawakannya. Kita katakan kepada mereka apakah kalian benar-benar akan memberikan ‎logam emas sebanyak itu. Bila memang benar, lebih baik bila kalian tidak langsung ‎mengatakan 72 logam emas! Namun sekarang bagaimana! Kita menyaksikan betapa ‎penentuan mahar yang mahal telah menjadi sebuah kenyataan. Apa sebenarnya yang telah ‎terjadi! Anda sebagai ayah dari anak perempuan, apakah anda dapat mengklaim pengikut ‎ayah Fathimah as? Hal ini tidak bisa dibiarkan. Kita harus memikirkan kondisi kita. (Pidato ‎di Hari Kelahiran Sayyidah Fathimah az-Zahra as pada 26 Desember 1991)‎

Shiddiqah Kubra

Nilai Sayyidah Fathimah az-Zahra as kembali pada ibadah dan penghambaannya kepada ‎Allah. Bila tidak ada penghambaan dalam diri Sayyidah Fathimah as, beliau tidak akan ‎disebut Shiddiqah Kubra (kejujuran terbesar). Apa artinya shiddiq? Shiddiq adalah seseorang ‎yang jujur menunjukkan apa yang dipikir dan diucapkan dalam perbuatannya. Selama ‎kejujuran ini semakin besar, maka sudah pasti nilai seorang manusia juga bertambah. Ia ‎menjadi Shiddiq seperti yang disebutkan oleh al-Quran dalam surat an-Nisa' ayat 69 yang ‎artinya "Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul (Nya), mereka itu akan bersama-‎sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu: Nabi-nabi, para ‎shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang saleh. Dan mereka itulah teman ‎yang sebaik-baiknya." Dalam ayat ini jelas mendudukkan shiddiqin setelah nabiyyin. Tapi ‎perlu diketahui Sayyidah Fathimah az-Zahra lebih di atas itu. Karena beliau adalah Shiddiqah ‎Kubra yang berarti wanita terbaik dari kalangan shiddiqin.. Sifat Shiddiq ini diberikan karena ‎penghambaan. Bila hal itu tidak dilakukan, niscaya beliau tidak akan diberi sebutan ‎Shiddiqah Kubra. Artinya, inti dari semua ini adalah penghambaan kepada Allah.(Pidato di ‎Hari Kelahiran Sayyidah Fathimah az-Zahra as pada 26 Desember 1991)‎

Dimensi Kehidupan Sayyidah Fathimah az-Zahra as

Dalam kehidupan biasa Sayyidah Fathimah az-Zahra as ada satu poin penting yang patut ‎diperhatikan. Sayyidah Fathimah az-Zahra as mampu menggabungkan antara seorang wanita ‎muslim dalam perilakunya dengan suami dan anak-anaknya dan melaksanakan kewajibannya ‎di rumah dan dari sisi lain melaksanakan kewajibannya sebagai seorang mujahid yang tidak ‎pernah lelah menghadapi pelbagai peristiwa politik pasca meninggalnya Rasulullah saw. ‎Beliau mendatangi masjid dan berpidato lantang membela sikapnya dan berbicara sebagai ‎seorang mujahid tulen yang tidak pernah merasa lelah serta menanggung segala kesulitan. ‎Sementara itu, beliau adalah seorang hamba Allah yang melaksanakan shalatnya di malam ‎hari. Beliau bangkit melaksanakan shalat hanya karena Allah semata. Tunduk dan khusyu di ‎hadapan-Nya. Di bilik mihrabnya, wanita muda ini bak para wali senior Allah ‎melangsungkan munajatnya dengan Sang Kekasih.‎

Tiga dimensi yang mampu dikumpulkan dalam dirinya menjadikan titik cemerlang dalam ‎kehidupan Sayyidah Fathimah az-Zahra as. Beliau dengan indah menggabungkan tiga ‎dimensi ini. Sebagian orang beranggapan bahwa manusia yang sibuk dengan ibadah dan ‎disebut abid tidak akan mampu menjadi seorang politikus. Atau sebagian lain beranggapan ‎seorang politikus, laki-laki maupun perempuan, dan aktif di medan jihad, bila seorang wanita, ‎pasti ia tidak akan mampu melaksanakan kewajibannya sebagai ibu dan istri yang baik. Bila ‎seorang laki-laki, ia tidak akan mampu menjadi kepala rumah tangga yang memimpin ‎keluarganya dengan baik. Mereka membayangkan keduanya bertentangan. Padahal dalam ‎pandangan Islam ketiganya ini tidak saling bertentangan, bahkan saling membantu ‎mengantarkan manusia menjadi sempurna.‎

Kalian harus mempertahankan partisipasi kalian mengikuti demonstrasi, berpartisipasi dalam ‎pembangunan, ikut ke medan tempur dan ikut serta dalam pemilu. Partisipasi kalian sangat ‎berpengaruh dalam menentukan masa depan negara dan Revolusi. Pada saat yang sama ‎kalian memperbaiki hubungan spiritual dengan Allah lewat ibadah dan zikir. Pertanyaannya, ‎bagaimana hal ini dengan mudah dapat dilakukan? Kita punya teladan bernama Sayyidah ‎Fathimah az-Zahra as. (Pidato di Acara Peringatan Syahadah Sayyidah Fathimah az-Zahra as ‎pada 13 Desember 1989)‎

Sayyidah Fathimah az-Zahra Sejak Kecil Hingga Akhir Hayatnya

Ada sebuah hadis yang diriwayatkan dari Syiah bahwa Rasulullah kepada Sayyidah Fathimah ‎az-Zahra as bersabda, "Wahai Fathimah! Aku tidak mampu membuatmu tidak butuh akan ‎sesuatu di hadapan Allah." Artinya, engkau harus berpikir tentang dirimu sendiri. Itulah ‎mengapa Sayyidah Fathmah az-Zahra sejak kecil hingga akhir hayatnya senantiasa ‎memikirkan dirinya. Perhatikan bagaimana beliau menjalani kehidupannya! Sebelum ‎menikah beliau adalah seorang anak perempuan kecil yang membantu ayahnya yang punya ‎tugas agung. Menyaksikan itu Rasulullah saw menyebutnya dengan Ummu Abiha (ibu ‎ayahnya).‎

Di masa itu, ketika Rasulullah saw tengah berusaha meninggikan bendera Islam agar kekal ‎selama-lamanya, sudah pada tempatnya bila kepada Sayyidah Fathimah az-Zahra disebut ‎Ummu Abiha. Rasulullah saw memberikan panggilan seperti itu kepada beliau disebabkan ‎pengabdian, kerja keras dan perjuangannya. Hal itu dilakukannya dengan baik selama di ‎Mekah di Syi'b Abi Thalib atau saat ibunya wafat meninggalkan ayahnya seorang diri. ‎Sayyidah Fathimah az-Zahra senantiasa berada di sisi ayahnya. Kesedihan mendalam baru ‎saja menghantui Rasulullah saw setelah ditinggal paman dan isterinya. Tentu saja Rasulullah ‎merasakan kesendirian. Pada masa itulah Sayyidah Fathimah az-Zahra bangkit memenuhi ‎kekosongan yang ada. Dengan tangan-tangan mungilnya beliau menepis debu ujian dari ‎wajah ayahnya. Ummu Abiha mampu mengademkan hati Rasulullah saw. Sebutan ini ‎dimulai sejak masa itu.‎

Bayangkan kepribadian yang luas dan penuh perjuangan ini! Setelah itu tiba periode Islam ‎dan masa pernikahannya dengan Ali bin Abi Thalib as. Ya, itulah Ali yang menjadi contoh ‎nyata sempurna seorang basiji yang penuh pengorbanan terhadap revolusi. Basiji adalah ini. ‎Artinya, seluruh kehidupannya diwakafkan hanya untuk Islam. Diwakafkan sesuai yang ‎diinginkan Rasulullah saw dan membuat Allah rela kepadanya. Imam Ali as tidak pernah ‎berbicara dan meninggalkan sesuatu untuk pribadinya. Selama 10 tahun hidup bersama ‎Rasulullah saw, Imam Ali as hanya bekerja dan berbuat untuk kemajuan Islam. Bila kalian ‎menyaksikan bahwa Fathimah az-Zahra as, Imam Ali as dan anak-anaknya memilih lapar ‎demi orang miskin disebabkan prinsip mulia mereka. Karena bila seorang Imam Ali as hanya ‎memikirkan pekerjaan, ia akan mampu mendapatkan profesi yang terbaik.‎

Itulah Imam Ali as yang di masa tuanya bekerja menggali sumur. Beliau menggali sumur ‎seukuran leher unta dan mengambil air dari sana. Baru saja selesai menggali sumur dan ‎tangannya belum dibersihkan dan dicuci dari tanah dan debu, beliau lalu duduk sibuk ‎menuliskan surat wasiat bahwa sumur itu diperuntukkan umat Islam. Beliau menulis surat ‎wakaf! Imam Ali as banyak melakukan hal ini. Betapa banyak kebun kurma yang menghijau ‎berkat kerjanya. Lalu mengapa Imam Ali as harus menahan lapar di usia muda? Dalam ‎sebuah riwayat disebutkan, Fathimah az-Zahra as menghadap Rasulullah saw. Beliau tampak ‎sangat lapar. Rasul sendiri menyaksikan betapa wajahnya telah berwarna kuning. Hati ‎Rasulullah saw tersayat-sayat menyaksikan kenyataan ini. Beliau lalu menengadahkan ‎tangannya ke atas berdoa untuk putrinya.‎

Seluruh kerja keras Imam Ali as diperuntukkan di jalan Allah dan demi kemajuan Islam. ‎Imam Ali as tidak pernah bekerja untuk dirinya. Ini contoh nyata dan sempurna seorang ‎basiji.‎

‎... Saat itu Fathimah az-Zahra ternyata lebih memilih seorang pemuda yang mewakafkan ‎dirinya di jalan Allah yang senantiasa berada di medan perang. Ini tidak sederhana. Anak ‎perempuan seorang pemimpin Islam waktu itu dan segala lamaran yang datang dengan ‎kekayaan dan pribadi, ternyata Allah memilihkan Ali untuk Fathimah. Sayyidah Fathimah az-‎Zahra as juga rela dengan pilihan ini dan merasa bahagia. Beliau kemudian hidup dengan ‎Imam Ali as dan rela dengan kehidupannya. Ucapan Sayyidah Fathimah az-Zahra di hari-hari ‎terakhir hidupnya kepada Imam Ali as menjadi saksi semua ini.‎

Sayyidah Fathimah az-Zahra as bersabar. Beliau harus membesarkan dan mendidik anak-‎anaknya. Setelah itu beliau membela mati-matian hak wilayah. Beliau menanggung segala ‎kesulitan dan siksaan di jalan Allah. Semua itu dilaluinya dan akhirnya mereguk cawan ‎syahadah. Inilah Sayyidah Fathimah az-Zahra as.(Pidato di Hari Wiladah Sayyidah az-Zahra ‎as pada 23 November 1994)[IRIB/SL]

irib indonesia

Negeri Muslim Terbesar, Kalah Bidik Peluang Produk Halal

Thailand dalam mempromotori usulan pengajuan standar halal ke ISO tersebut, menurut Arief, patut diacungi jempol. Pasalnya, Thailand bukan merupakan negara dengan penduduk mayoritas muslim. Thailand dalam hal ini mencoba menangkap pasar halal yang besar.

Adang menambahkan, "Memang agak aneh kok Thailand masuk juga. Tapi dia pintar menangkap peluang. Dia lihat ini peluang besar. Kita harusnya bisa mencontoh dia. Orang-orang ahli halal yang kerja di sana dan Malaysia itu orang Indonesia. Mereka yang bikin lisensinya".

Dalam perdagangan, ia menegaskan, setiap langkah sertifikasi dan penetapan suatu standar wajib mengajukan notifikasi kepada Organisasi Perdagangan Dunia (WTO). Jika dalam 60 hari kerja tidak ada keberatan dari negara anggota WTO, standar tersebut dinyatakan bebas diberlakukan. Sebelumnya, ia mengungkapkan, ada kejadian tanpa koordinasi yang dilakukan oleh LPPOM MUI yang menetapkan aturan mengenai sertifikasi lembaga sertifikasi standar halal di luar negeri, dan mencabut beberapa aturan yang telah ditetapkan lembaga sertifikasi halal di luar negeri tersebut.

Selain itu, lanjut dia, penerapan aturan standar harus terbuka, transparan, dan bisa diakses oleh semua pihak. Audit tidak bisa dilakukan secara mendadak dan tiba-tiba sehingga menyulitkan bagi pemilik usaha.

Dihubungi terpisah, Wakil Ketua Komite Tetap bidang Kerjasama Regional Franky Sibarani mengatakan, penerapan halal sebagai sistem ISO tidak mudah dilakukan. Dia menjelaskan, "Halal dan ISO itu dua hal yang berbeda. ISO dengan pemenuhan sistem standarisasi dan dokumentasi harus baik. Halal harus sesuai dengan aspek ketentuan agama. Selain itu, dengan menjadikan halal sebagai ISO justru menyulitkan industri di dalam negeri".

Sementara itu, menghadapi peluang produk halal di dunia, Indonesia ditargetkan menjadi The World Halal Center mengingat posisinya sebagai negara dengan penduduk muslim terbesar di dunia. Namun demikian, dalam mencapai target tersebut, Malaysia merupakan rival yang tidak bisa diremehkan.

Pasalnya, negara tersebut mampu menangkap potensi produk halal dengan baik. Indonesia jauh tertinggal.

Ketua Komite Tetap Optimalisasi Potensi Sumber Daya Alam Timur Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia Rifda Ammarina mengatakan meskipun jumlah penduduk muslim Malaysia kurang dari 10% dari Indonesia, namun Malaysia sangat gencar menarik wisatawan muslim dunia dengan berbagai program dan forum halalnya. Bahkan Malaysia sudah menjadi negara tujuan utama kunjungan wisatawan Timur Tengah ke Asia.

Rifda menjelaskan, produk makanan halal Malaysia memposisikan dirinya dengan baik di pasar dunia. Produk Indonesia masih banyak yang belum bersertifikasi halal. Malaysia telah membuka pusat makanan halal di Xian China. Malaysia juga berhasil mendirikan Halmart Inc Sdn Berhad dan telah membuka outlet di Prancis pada 2007 dan di Inggris pada 2010 dengan target 300 outlet di seluruh dunia.

Untuk mensosialisasikan pentingnya sertifikasi halal tersebut, Indonesia akan menyelenggarakan Indonesia International Halal Business & Food Expo (IHBF) pada 23-25 Juli 2010 di Jakarta Convention Center (JCC) Jakarta. Rencananya sebanyak 60 lembaga halal dunia akan ikut serta dalam acara tersebut.

Target PLN Atasi Krisis Tak Tercapai

PT Perusahaan Listrik Negara kesulitan mengatasi berbagai persoalan kelistrikan di kawasan Indonesia bagian timur. Target tidak ada lagi pemadaman listrik bergilir pada akhir Juni nanti terancam tidak tercapai. Krisis kelistrikan itu bahkan terjadi di dua ibu kota provinsi, yaitu Palu dan Mataram. Karena prihatin atas kondisi kelistrikan di dua ibu kota provinsi itu, Direktur Utama PT PLN Dahlan Iskan menangis dalam rapat dengar pendapat Komisi VII DPR, Selasa (18/5) di Jakarta.

Sebagaimana dibeberkan harian Kompas, dengan tetesan air mata Dahlan menyatakan, "Ini berat karena Palu itu tidak memiliki panas bumi, air tidak punya, angin tidak punya. Satu-satunya yang ada hanya pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), itu pun terkendala dan tidak selesai-selesai".

Operasional PLTU milik swasta di daerah itu tersendat karena PLN membeli listrik terlalu murah sehingga pengembang tidak bisa membeli batu bara untuk bahan bakar pembangkit itu. Dia menjelaskan, "Kami mengambil cara berisiko. Dasar pemikiran kami, kenapa kita mau membayar listrik dari pembangkit listrik milik asing Rp 800 per kWh, tetapi tidak mau membeli dari swasta lokal Rp 700 per kWh".

Selama ini, PLN kesulitan menaikkan harga listrik karena aturan pemerintah melarang pembelian listrik swasta melebihi Rp 500 per kWh. Kini aturan itu dicabut. Untuk itu, PLN segera memperbaiki perjanjian pembelian listrik dari PLTU 2 x 15 megawatt itu dengan menaikkan harga beli listrik dari Rp 500 per kWh menjadi Rp 750 per kWh.

Dahlan mengaku sudah memerintahkan jajarannya menandatangani pembelian listrik dari pengembang listrik swasta lokal. Namun, bawahannya tidak bersedia menandatangani pembelian itu karena takut masuk penjara. Dia menambahkan, "Saya katakan, biar saja saya yang masuk penjara. Masak pada tahun 2010 masih ada ibu kota provinsi yang belum berlistrik. Jadi, kami akan menyelesaikan dengan cara berisiko".

Adapun di Mataram, pembangkit listrik milik swasta berkapasitas 20 MW di daerah itu disita karena kredit macet sehingga tidak bisa membangkitkan listrik. Dahlan menandaskan, "Kami negosiasi ke bank agar pembangkit boleh dijalankan meski status sita. Solusi lain, menunggu pembangkit yang sedang dalam perjalanan. Jangka panjang, perlu membangun pembangkit baru".

Komisi VII DPR mendukung pimpinan PLN dalam melakukan terobosan untuk mengatasi krisis kelistrikan di Indonesia. Dalam rapat itu, Komisi VII DPR meminta PT PLN membuat standar perjanjian pembelian listrik panas bumi agar menjadi acuan penentuan harga listrik.

Kementerian ESDM diminta membuat surat penugasan kepada PLN untuk membeli listrik dari pembangkit listrik tenaga panas bumi hasil lelang wilayah kerja panas bumi yang dilakukan pemda.

Dengan surat penugasan itu, PLN tidak perlu bernegosiasi dengan pemenang lelang WKP mengenai harga jual listrik dari panas bumi. Dahlan menyatakan, "Kebijakan penetapan harga uap panas bumi diperlukan dengan mempertimbangkan pembagian risiko yang adil dan seimbang antara PLN dan pengembang".

irib indonesia