Mahasiswa makassar kembali membuat kericuhan di tanah makassar, kali tawuran yang melibatkan sesama mahasiswa terjadi lagi di Makassar. Tawuran kali ini pecah di kampus Universitas Veteran Republik Indonesia (UVRI) Makassar. Tawuran terjadi di Kampus Universitas Veteran Makassar, Jalan Antang Raya, Kecamatan Manggala, Makassar. Tidak tanggung-tanggung, aksi saling serang itu terjadi tiga kali sejak Sabtu hingga Minggu, 25 April 2010. Kepala pengamanan kampus, Jafar mengatakan, peristiwa pertama berlangsung Sabtu malam sekitar pukul 22:00 Wita, pukul 01:00 dini hari dan pukul 14:00 Wita Minggu siang. Tawuran pertama pecah terjadi ketika organisasi Sanggar Seni Serambi, menyerang sekertariat Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Penyerangan yang dilakukan sekitar 20 mahasiswa itu menggunakan parang dan balok.
Mereka merusak sekretariat FKIP. Yakni mendobrak pintu serta memecahkan kaca sekertariat. Dalam penyerangan itu, salah seorang mahasiswa bernama Arifuddin terluka dan dilarikan ke RS 165, kompleks Asabri, Makassar. “Arifuddin yang berasal dari Bima Nusa Tenggara Barat menderita luka di bagian kepala karena terkena parang panjang,” terang Jafar kepada wartawan saat ditemui di kampus Minggu sore. Tawuran sempat didamaikan petinggi Rektorat UVRI dan meminta agar semua menahan diri. Namun pada pukul 01:00 Wita, Minggu dini hari, giliran sekertariat Sanggar Seni yang mendapat serangan.
Dikatakan Jafar, serangan yang dilakukan sekitar 50 orang itu, merusak dan membakar sekertariat Serambi. “Kami berusaha menghadang agar tidak melakukan penyerangan. Namun kami diancam dengan parang. Makanya kami tidak bisa berbuat apa-apa, terlebih lagi jumlahnya lebih banyak,” tambah Jafar. Penyerangan tidak berhenti. Pada Minggu siang, puluhan mahasiswa gabungan dari Bima, kembali menyerang kampus UVRI Makassar. Dengan menggunakan parang dan balok, mereka menyerang puluhan mahasiswa yang berada di sekretariat Sanggar Seni. Aksi saling lempar sempat berlangsung, namun karena jumlah yang lebih sedikit, sekitar 10 mahasiswa berlari menyelamatkan diri. Namun nahas menimpa seorang mahasiswa bernama Nuralim. Mahasiswa Teknik Pertambangan ini terjatuh dan diserang membabi buta oleh kelompok penyerang.
Tangan kanan Nuralam terpotong di bagian lengan karena sabetan parang di lokasi kejadian. Selain itu, kepala Nuralam di bagian depan terbelah serta paha kanan dan kiri mengalami luka sabetan parang. “Korban Nuralam langsung dilarikan ke RS Ibnu Zina Makassar dengan kondisi yang mengenaskan,” tambahnya. Peristiwa bentrokan ditangani Kepolisian Sektor Manggala, Makassar. Kepala Kepolisian Manggala Ajun Komisaris Polisi M Ridwan mengatakan, telah menangkap 6 mahasiswa untuk dimintai keterangan. Keenam mahasiswa adalah Abd Majid, Rano Karno, Hedirman, Arif, Junaid dan Junaidi.
“Enam orang yang kami amankan masih status saksi. Anehnya, enam mahasiswa yang ketahuan membawa senjata tajam ini tidak ada yang berasal dari UVRI. Tapi dari Universitas Muhammadiyah Makassar,” terang AKP Ridwan. Selain menangkap enam mahasiswa, kepolisian juga mengamankan 6 sepeda motor yang diduga digunakan oleh oknum penyerang serta belasan senjata tajam.
tidak ahnya dimakasar, dimanapun jika ini terjadi menjadi sebuah pertanyaan, akan kualitas pendidikan ditanah air, para masiswa seharusnya menjadi contoh dan pelopor pergerakan perubahan menjadi lebih baik tapi malah sebaliknya...
semoga pendidikan di negara kita lebih baik dikemudian harinya....sama sama saling berdoa
http://www.lintasmbojo.com/mahasiswa-makassar-kembali-tawuran/
1 komentar:
OK....dari sekian banyak yang konon katanya mahasiswa adalah agen of change yang berarti media perubahan.tetapi tak terlihat lagi hanya mereke tingglkan kenangan dalam indentitasnya sebagai mahasiswa.TUNJUKAN AGEN PERUBAHANMU.
JANGAN TAWURAN LAGI YAAAAAAAAAAA.
http://dahrulsyah.co.cc
Posting Komentar