Rabu, 31 Desember 2008
Selamat Tahun Baru
Dimana-mana terlihat ucapan singkat dengan berbagai variasi guna mengucapkan datangnya tahun baru. Ada dua tahun baru yang sedang berlenggang dihapadapan kita bersama, tahun baru masihi dan hijriyah penulisan yang pertama antara dua nama penamaan tahun ini tidak kami maksudkan untuk memberikan keistimewaan satu dari lainnya. Tahun baru hanyalah sebuah pemahan bersama yang disepakati jadi tidak menjadi keistimewaan yang begitu berarti atau tidak ada kewajiban mutlak untuk merayakan tahun baru. Ada hal lain yang perlu dan lebih layak untuk kita bahas adalah dari sisi sejarah atas setiap tanggal yang ada. Kenapa kita perlu memperhatikan sejarah tidak malah memperhatikan tahun baru sebagaimana telah dilakukan dan sudah begitu melekat menjadi budaya pada kebanyakan kebudayaan masyarakat dunia? Disini kami tidak mengajak untuk menjadi sosok-sosok “antipati” tahunbaru tapi hanya menawarkan sebuah pandangan sekiranya bisa dibahas bersama.
Kalau kita melihat kebudayaan bangsa brazil, cina, myanmar bangsa besar lainnya akan kita dapati bahwa mereka demi memperingati tahun baru dengan begitu ragam Ada berbagai cara dalam menyambut tahun baru yang bisa kita temui. Masyarakat Karibati mengangkat tangan mereka untuk menyambut terbitnya matahari pada awal tahun. Masyarakat yang tinggal di kepulauan pasifik ini melakukan pesta di Caroline Island yang kemudian pada tahun 1997 mereka namakan dengan Millennium Island. Sedang di Syney salah satu kota di Australia lain lagi, mereka menyambut tahun baru ini dengan pesta kembang api, di Kamboja para biarawan dengan pakaian khas agama budha, memeriahkan tahun baru di vihara terkenal Angkor Wat sebagai salah satu bentuk peribadahan. Masyarakat Prancis di kota Paris membuat kombinasi kembang api di menara Eiffel. Semua ini hanyalah suatu ekspresi masyarakat untuk menyambut tahun baru ataukah ada hal lain yang tersimpan rapi dibalik semua itu?
Ketika kita menengok sedikit lebih jauh akan kita dapati hampir di setiap tahun baru dari berbagai tahun baru yang ada pasti dilakukan perayaan khusus. Pada kalender mereka tanggal pertama pada awal tahun diberi tanda khusus dan hari itu pun diliburkan.
Sebagai ummat islam kita juga memiliki tahun sendiri yaitu tahun Hiriyah atau dikenal juga tahun Qomariyah dan ini berarti kita juga memiliki tahun baru juga. Dengan adanya kebiasaan masyarakat dunia yang senantiasa merayakan tahun baru mereka, ada yang berfikir bahwa kita pun harus atau semestinya melakukan hal yang sama. Kita juga merayakan tahun baru Hijriyyah. Penanggalan islam memiliki sejarah tersendiri. Pada awalnya masyarakat islam menggunakan patokan tahun dengan mengingat kejadian besar yang terjadi pada tahun tersebut. Seperti kejadian penyerangan Abrahah pada tempat ibadah yang didirikan nabi Ibrahim dengan anaknya. Masyarakat pada waktu itu menamai tahun itu dengan Tahun Gajah. Mengapa tahun baru dirayakan?
Sebagai masyarakat muslim kita tentunya memiliki sikap tersendiri, tidak sepantasnya kita sebagai makhluk yang berakal melakukan tindakan hanya karena alasan mengikuti kebiasaan dan adat istiadat yang ada. Agama kita adalah timbangan untuk menakar sikap terbaik yang semestinya dilakukan. Dari sisi lain tahun baru adalah takaran itu sendiri, dengan perputaran tahun kita akan tahu berapa lama perjalanan yang sudah kita tempuh dan bisa menilai efektifitas perjalanan tersebut dengan membandingkan dengan apa yang sudah mampu kita karyakan hingga tahun itu.
Di negara kita pesta tahun baru juga sudah begitu lekat dengan kebiasaan masyarakat dan sudah menjadi kebiasaan masyarakat itu sendiri. Masyarakat yang bersuku jawa memiliki kebiasaan khusus dalam menyambut tahun baru tahun jawa. Tahun yang diadopsi dari tahun hijriyah. Pada bulan pertama awal tahun mereka melakukan suatu kebiasaan khusus, salah satunya membuat bubur syura. Mungkin cerita ini agak terdengar basi namun ada yang bisa kita tilik adalah bagaimana mewujud respon atas kebiasaan itu, sudah semestinya kita memberikan respon yang tepat karena semua itu pasti tidak lepas atas suatu alasan dan tidak menutup kemungkinan ada penyampaian berita orang-orang masa lalu yang ditujukan pada manusia setelahnya yaitu kita. Dari sinilah pengetahuan sejarah memberikan peranan penting. Ada apakah dengan kebiasaan itu? mengapa harus seperti itu? ada rahasia apa dengannya? Dari sini beruntunglah orang yang mencoba memaksimalkan eksistensi kemanusiaannya, karena siapapun yang memiliki kriteria ini pasti tidak hanya membiarkan adanya kebiasaan masyarakat itu semabari lalu saja. Tidak hanya mengatai “Ah itu hanya kebiasaan kuno” sebuah penyakit yang menjadikan kebutaan sebagian masyarakat bangsa atas kebudayaan sendiri.
Tidak bisa kita pungkiri perkembangan masyarakat Indonesia yang mayoritas beragama islam di gubah pada awalanya oleh para ustadz yang lebih dikenal dengan nama para wali songo(wali Sembilan). Kenyataan sejarah ini menceritakan pada kita bahwa pasti gagasan yang disampaikan oleh para wali Sembilan itu ada. Dari sini apakah salah ketika mengambil sebuah premis awal bahwa ada hal-hal yang telah disampaikan oleh para wali ssembilan itu. Dengan cara melihata tata cara melakukan dakwah baik berupa dengan seni wayang, pembuatan syair, dengan ilmu kesaktian dan semacamnya pasti ada hal lain yang sebenarnya menjadi inti dari dakwah para wali Sembilan itu.
Salah satu cara yang dipakai adalah dengan menggunakan wayang kulit. Yaitu metode dakwah yang dipakai oleh Sunan Kali Jogo. Dari penamaan pembawa karakter setiap wayang, terlihat ada sebuah berita yang menjadi simpul yang membutuhkan suatu takwil dan tafsir secara lebih dalam. Sebagai contoh tokoh Semar, pelaku dengan criteria sebagai tokoh dari masyarakat kecil bertubuh gendut, tidak begitu ganteng dan hidup begitu sederhana. Pada setiap lakon yang dilakukan ternyata tidak seperti karakter fisik dan ekonomi yang melekati dirinya. Dia memiliki kekuatan yang lebih kuat dibanding para dewa dimana kekuatan ini hanya dia keluarkan pada saat terpaksa saja. Semar sering diidentikkan dengan kata “samar” yang berarti “tidak begitu jelas”. Jadi tidak ada identitas khusus yang disampaikan untuk menjelaskan jati diri tokoh Semar. Semua ini mirip dengan konsep manusia sempurna yang menjadi wakil Tuhan yang berada didunia dengan criteria khusus. Dimana sebagaimana disinggung oleh Mulla Shadra keberadaan seseorang semacam ini menjadi suatu keharusan. Dari sini dapat kita ambil titik simpul bahwa setiap tokoh wayang yang dipakai oleh Suanan Kali Jogo adalah salah satu bentuk pelajaran Filsafat yang ingin disampaikan pada masyarakat yang ada pada waktu itu. Dan ini menjadi ibarat bahwa sunan yang lain yang membuat suatu penetapan tertentu dan penamaan tertentu pada kaidah penghitungan tahun jawa juga memiliki alasan tersendiri.
Bulan pertama pada tahun kalender jawa dinamakan bulan Syura, nama ini berasal dari kata Asyarah yang bermakna kesepuluh atau angka sepuluh dalam kebahasaan bahasa arab. Ada apakah dengan tanggal sepuluh muharam? Atau tanggal sepuluh bulan Syura milik penanggalan jawa itu? Pada tanggal itu ternyata merupakan hari bersejarah tetap adanya agama islam di muka bumi. Jadi jika kejadian itu tidak ada bisa dikatakan sekarang sudah tidak ada lagi orang-orang yang mempercayai islam sebgai sebuah agama, atau bentuk minimalnya agama islam sudah di takhrif sebagaiman beberapa agama laingit yang lain yang juga diturunkan oleh Allah. Tanggal 10 asyura adalah titik awal bangkitnya kembali islam setelelah dikacau balau oleh pemerintah berstempel islam namun bertindak layaknya binatang jauh dari nilai-nilai keislaman.
Apakah anda ingin mengenal lebih dalam makna 10 asyura? Anda dapat melihat diberbagai media yang telah mengupas luas masalah terkait masalah ini. Dan hanya pada allah mengharapkan petunjuk dan Allahlah Zat Yang Maha Tahu.
Suparno Qom 29-12-08
Minggu, 28 Desember 2008
Puisi Desember
Sungguh hati ini ingin mendendang bersama semburat kata dan ucapmu
Sungguh tiada tertahan lagi membiarkan semua gejolak yang mengiris pedas hati
Sungguh perumpama yang kian karam
Menelan ludah kepahitan, sepertinya
Terpenjara mahligai semu, mereka itu
Mahligai semu yang membungkam kemilau Qur’ani
Pembuta semua bahasa kejernihan hati
Pewarna kemaujudan ahklak surgawi, mereka penggal begitu rupa
Sesadar apakah semestinya
Sejauh mana benteng dibangun
Seberapa cerdas liku dilaku
Guna menghindar, menakar, menuai keselarasan dambaan
Meraba kedalaman hati
Guna memilik anugrah hati
Tidak diam
Dan
Mati
Ingatkah hari itu
Hari pertemuan terakhir itu
Hari ketika bersama membuka buku lusuh masa lalu
Hari ketika kita menyatukan dua tangan kita
Dibawah remang rembulan
Dibawah butir-butir salju yang mengkeras tangan-tangan kita.
Kala tak sudi lagi kau melihat wajahku seperti dulu-dulu
Kala tersibak semua penghianatanmu
Kala semua ucap pengingkaran, pelarian kau ucap begitu deras bak peluru
Masih ingatkah
Kau berlari menjauh dariku
Berteriak
Kau ingin mati kau ingin pergi
Membungkus semua derita sesiapa yang pernah kau lukai
Titik kala kau masih bersikukuh, cukup dengan memohon maaf semua akan selesai
Padahal ku ulang beribu, hati tidak seempuk tanah liat yang bisa diukir semau-mau
Hati bertumpuk misteri menyimpan berbagai surau diri-diri
Tidak semudah membalik tangan bergumul dengan hati
Masih ingatkah
Kala kau mengacuh para insan suci
Mendusta kebenaran nyata bawaan mereka
Kala kau
Menjunjung ego
Mengangkat pentingnya diri
Membunuh ungkapan firtrah senyata
Masih ingatkah kau……
28 12 08
Kuedarkan kemana lagi…
Aku diam tidak mengerti, mengapa?
Kutenteng penuh wibawa, walau begitu memaksa hati
Berlari diantara bangunan hidup
Diam berhenti, menilik
Berharap kan diberi ruang.
Ah…..
Gerah terik mentari
Basah keringat manusiawi
Lelah tumpuan beban
Terpaku kembali langkah ini
Menenteng proposal lusuh
Berlari dan terus berlari
Harus ikhtiar jangan sekedar berpatah arang
Mengedar pandang dan meredup sudah diri, bertabur haru
Yah…..
Langkah teruslah langkah
Tiada lobang untuk mematah hati
Dan berharap memang tidak dihadapan manusia
Tapi kepada Dia semestinya mendongak
tuk temanku….majulah pasti kau bisa…)
28 12 29
Tidaklah terlambat.
Semua masih hijau utuh menunggu tuai
Lekas….
Lekas kembang sayapmu
Sudah tertebar wahana
Masihkah membelenggu diri
Merantai kesungguhan yang dulu telah menghiasi
Sudah terukir tauhid dibilikmu
Hanyakah menghias semata?
Hanyakah dibenam dalam alam pikir, tauhid itu?
Berteriak pasti nantinya kalau kau begitu saja
Tidak terbang bersama tauhid yang telah kau dapati
Tidak mewujud sebagai ungkap sikap ketauhidan
Tidaklah cukup di simpan dalam pikirmu, tauhid itu
Tidaklah pantas hanya menghias lisan dalam kebahasaan
Tidakkah bijak menyatakan tauhid dalam keharusannya?
Semua adalah kuli-kuli tauhid
Hanya
Ada yang sadar dan menakar
Ada yang bisu menukik pilu
Ada yang bergetar dan terbang tinggi
Ada yang hanya diam
Membungkus rasa malu hati.
Disaat Kepergiannya Tiba
Mengurai sejarah dalam setiap jedanya membuat semua meng”ada”
Pemelintir setiap ucap akan didapat didalamnya
Demi bernafsu wanita
Bernafsu harta
Bernafsu dunia ketimpangan muncul begitu rancak.
Tintla-tinta tertumpah menyebar kata
Memutar balik dalam kepicikan tak tertepis
Demi dunia muncullah kerancuan bagi penapak
Demi dunia kebenaran tertumpang tindih membelalak rasa
Demi dunia pecundang itu menjilat kaki-kaki penguasa
Menggubah hadis dan ceritera sesuka-suka
Dengan apakah akan tersampai penapak pada kebenaran
Tidak hanya mengikut semestinya
Melebar cantang pikir
Merebahkan keegoan diri
Menggelar aqal seluas hati
Kepergian sang baginda tak jua dilepas indah
Diamuk prahara begitu rupa
Dan nyata dianggap merancu
Dianggap menggerutu
Sedang nyata dalam quran dia berbahasa hanya dengan wahyu
Wasiat agung hilang dan meranakan ummat
Pantaskah tindak itu dikata culas
Layakkah perbuatan itu dilaku calon pemimpin
Atau…..
Hanya dengan begitu ia bisa “memimpin”
Dan menghalal penipuan, pengelabuhan, penuduhan pada manusia berpribadi agung
Karena terlalu muliakah “insan” itu sehingga dicela begitu rupa
Ataukah karena apa, menuduh semau-maunya?
Dan para pemujanya menganggap biasa penilaian muka masam bagi sosok mulia penerima piagam ketuhanan “sesungguhnya padamu terdapat akhlak yang agung” ini
Alangkah naïf menilai perginya tanpa meninggal jalan jelas
Alangkah menyedihakan menuduh dia pergi seolah menghindar dari tanggungan
Betapa nista mennilai dia pergi tanpa ada kekhawatiran atas kelanjutan ummat.
Siapa haus kebenaran pasti dengan penuh nafsu meneliti
Mana sebenarnya
Bagaimana keharusan
Dimanakah kita berdiri dari simpang itu
Hanya kita yang tahu.
28 12 08
Diantara kilatan pedang terdengar parau suara
Diiring manusia bertaring mendongakkan berita
Dikepung bak binatang perginya
Dalam payah dan hilang daya pedang menyebat lehernya
Dengar ….
Hai dengar…
Tetap dia berupaya mengajak sadar kembali
Hai….dan suara itu menghilang ditengah suara tawa bangga
Hai….ajakan kedalam ajaran qurani tak lagi mampu diucap walau sejatinya ingin
Andai ada satu dari ribuan “bedebah” itu mau mengikut agama langit kembali, betapa…
Andai …namun semua menampak wajah binatang menyeringai terbuai janji penguasa dzalim
Menetes air liur demi tanah rey
Andai ada satu saja…..
Apalah arti kala ini menjadi penjilat kaki sesosok yazid pemilik laknat
Apalah arti diri kala masih tertipu layaknya penjilat seperti itu
Sejarah tidak hanya torehan
Sejarah adalah bingkisan penuh arti dan pelajaran
Sejarah mengarahkan pada jalan kebenaran
Sejarah membuka mata hati yang terbungkam
Akankah meninggalkan sejarah?
Sungguh bijak
Mengarti darah bayi yang mengalir ditangan ayahanda suci
Memakna jerit perih saudari dan peputri sang syahadaah
Mewarna hidup sebagai pijar semangat syahadah
Rabu, 24 Desember 2008
Gerbang Diri
Langkah kaki gontai
Menerawang jalan yang menghadang pandang
Semestinya bijak
Seharusnya terus menakar
Tidak diam mengubur rasa
Menahan datang arti
Jengah..
Ah mengapa jengah
Tertidurkah sudah…?
Mengorek hati diantara sela.
Berbilik rinai,
Berbongkah semua jeda……
Aku diam
Diam…..
Mencerap erat arti.
Dan terus mengharap genggaman-Nya.
Aku cukupkan dengan-Nya semata.
Aku rasa aku dengan-Nyalah akan bijak.
Aku diam……..
Mendapai dan menggapai.
Karbala
Ya maulay…..
Bergetar seperti yang lalu-lalu.
Bergetar jua menderu bisu
Bergetar bersama senyap alam yang diam
Debu-debu tak urung menjadi saksi
Terbang keawan menyaksi darah
Terbang membelah kancah-kancah hati pengurai arti.
Menyerupa bahasa sang filusuf
Menyampai dengan kebahasaan yang tak akan usang.
Pemilik hati mencobaterka dendangnya
Mengarti makna yang terselip rapat dalam dadanya.
Mendedah dan beringsut dalam Begitu dalam.
Pemilik hati….
Merekalah yang akan mampu menuai rahasia yang disampai.
Atau tidaklah sama sekali.
Suparno
24-12-08 Qom
Kamis, 18 Desember 2008
Ucapan Selamat
wah tidak ketemu pic yang keren nih, kemarin lupa ngambil gambarnya....:(
gambar diatas hanya permisalan coz mu ambil gambar pengantin asli takut dimarahi....hehehe :)
pernikahan merupakan tahapan kehidupan yang begitu indah
setelah berjuang sendirian ternyata temen saya yang satu ini tidak kuku lagi serta berdalil cerdas bahwa dia tidak mau kalah dengan yang lain untuk bersegera menyempurnakan sunah agama islam.
bendera pun di kibar...
kemarin pada hari dimana ayat terakhir alquran yang berarti akhir dan tanda telah menjadi sempurnanya quran temen saya ismail Amin melangsungkan aqad nikah dengan salah satu bidadari dari makasar..
doa saya semoga pernikahannya penuh berkah dan kebahagiaan
amin.....
Strategi pembelajaran dengan metode Multiple Intelligence
Ada beberapa tahapan dalam proses kerja system ini.
Pertama strategi pengembangan sekolah unggul
Tahap kedua adalah proses reformasi sekolah dan
Tahap terakhir adalah penerapan metode multiple intelligence system (MIS).
Jadi pertama kali yang perlu dilakukan adalah pembenahan dari dalam, yaitu dari sekolah yang bersangkutan. Disini perlu adanya evaluasi secara detail dari kekuarangan dan kelebihan sekolah yang akan menerapkan metode MIS, penerapan MIS tanpa adanya pembenahan secara mendasar dari sekolah yang bersangkutan tidak akan memberikan dampak secara maksimal sesuai yang dinginkan.
Reformasi sekolah juga tidak kalah penting. Sekolah yang sudah terkenal dengan ketertinggalannya tidak akan mungkin bisa maju dan diterima masyarakat ketika masih menggunakan nama sekolah yang sama. Nama sekolah yang lama sudah memberikan image yang buruk didalam benak masyarakat akan menjadi pengahalang demi kemajuan sekolah itu sendiri. Secara detail reformasi sekolah bisa dengan mengganti nama sekolah yang telah ada dengan nama lain yang lebih sederhana, mudah diingat serta menarik bagi masyarakat.
Ketika susunan dan konsep dalam struktur sekolah sudah diperbaiki maka penggunaan MIS baru akan tampak hasilnya.
Dalam MIS ada tiga proses yang harus diterapkan pada masing-masing anak didik
Input berupa Multiple Intelligence Research
Proses berupa Strategi Pembelajaran
Output berupa Penilaian Otentik
Anak didik yang masuk kesekolahan dengan metode MIS tidak dibatasi dengan batasan nilai semacam kecerdasan IQ dan berbagai macam metode ujian baik tertulis atau verbal. Sekolah menerima semua anak dengan kekurangan masing-masing. Disini diterapkan konsep bahwa sekolah memang menjadi tempat membenahi dan memberikan solusi pemecahan. Bisa dikatakan “kalau anak sudah pandai mengapa harus dimasukkan kedalam sekolah?’’ jadi resiko pertama sekolah dengan metode ini adalah menerima anak yang “nakal-nakal”. Sering sekali orang salah dalam menerjemahkan kecerdasan anak, anak yang aktif dalam bergerak, dalam berbicara atau pada suatu kecenderungan tertentu malah dinilai sebagai nilai buruk bagi mereka dan diberi stenpel sebagai anak nakal. Padahal sebenarnya itu semua adalah gambaran terhadap potensi terpendam yang dapat dikembangkan dari masing-masing mereka. Dapat kita temukan bahwa otak seorang schizophrenia (orang yang suka mengasingkan diri) memilki jantung yang lebih luas dibandingkan dengan orang yang normal, walau tidak semua penderita Schizophrenia memiliki tanda ketidak normalan ini. The schizophrenic brain has enlarged ventricles (jantung)(fluid-filled cavities)Microsoft ® Encarta ® 2008.
Dengan metode MIS research diharapakan seorang guru dapat menyesuaikan gaya belajar yang disukai siswa, karena proses belajar mengajar yang berhasil hanya akan dicapai ketika gaya belajar siswa sama dengan gaya mengajar guru. Hubungan apik keduanya disebut dengan rumus pembelajaran.
Gaya Belajar Siswa + Gaya Mengajar Guru---> Rumus Pembelajaran
Dalam proses belajar mengajar metode MIS 70% waktu adalah untuk siswa, dan 30% waktu yang tersisa adalah waktu untuk memberikan pengarahan bagi para guru. Disini siswa secara tidak langsung dipaksa untuk belajar secara lebih aktif dan guru hanya bertindak sebagai pemantau.
Strategi Sekolah MI (Multiple Intelligence)
The Best All Proses
Strategi
Produk
Benefiditas
Dengan menerapkan proses terbaik dalam segala tahapan pengajaran maka akan didapatkan hasil yang terbaik pula. Hal ini menuntut adanya strategi dengan kualitas yang memadai. Penerapan strategi tidak terlepas dari keadaan sekolah, pengajar dan siswa yang akan menjadi produk sekolah yang bersangkutan. Semua elemen ini harus benar-benar diperhatikan dengan baik. Selain memperhatikan keadaan siswa untuk mengetahui menu terbaik yang bisa diterapkan bagi mereka serta membangun konsep seokolah dengan baik, perhatian terhadap kesejahteraan guru juga menjadi element yang berperan secara signifikan. Adalah tidak mungkin mengharapkan para guru untuk memberikan peranan terbaik tapi kesejahteraan mereka tidak dijamin.
Accelerated learning
(Percepatan Pembelajaran)
Memori
Disini dapat diterapakan
1. Metode hafalan, misalnya materi pelajaran yang ada dibuat menjadi lagu dan dinyanyikan bersamaan.
2. Metode kedua Mind Map, metode kedua ini dilakukan dengan membuat kerangka dari materi yang disajikan, diharapakan dengan melihat kerangka materi ini siswa dapat memahami dan bahkan mampu menjelaskan materi dengan baik.
3. Speed Reading, dengan membaca secara cepat akan membantu otak untuk merangkai memori.
4. Higher order thinking : ( pengaturan cara berfikir)
Action Research
The question :
Hal ini dilakukan dengan memerintahkan anak didik untuk membuat pertanyaan hipotesa atau mengungkapakan suatu masalah
Data collection :
Disini anak didik disuruh untuk mengumpulkan data terkait permasalah yang sedang dibahas.
Misalnya masalah temanya masalah kedzaliman. Anak anak disuruh mencari data di Koran, majalah atau sumber yang lain untuk mencari data tentang tindak kedzaliman yang sering terjadi dalam keseharian.
Data Analysis :
Melakukan analisa terhadap data-data yang telah terkumpul pemecahan suatu permasalahan. Setelah data data terkumpul para guru pembimbing bertugas menjelaskan permasalahan yang ada ketika ada hal-hal yang tidak jelas ketika anak didik sedang menganalisa masalah.
The Findings :
Disini anak dibimbing untuk menemukan beberapa alternaif dan cara penyelesaian dari suatu masalah.
The Action plan :
Melakukan rencana yang sudah ditentukan sesuai prioritas. Anak didik dibimbing untuk melakukan pemilihan dari hal-hal terpenting dari yang penting.
Pengaplikasian Pengajaran
Dalam praktek pengajaran diusahakan materi pendidikan dimasukkan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan metode ini anak didik akan lebih enjoy dalam mengikuti pelajaran pelajaran bisa diberikan dalam bentuk permainan-permainan tertentu. Pengajaran yang monoton akan membuat anak menjadi cepat merasa jenuh. Bisa dibayangkan ketika anak didik sudah jenuh anak didik tidak akan bisa mampu menerima pelajaran dengan baik. Jadi diupayakan agar anak merasa senang dengan apa yang sedang dia lakukan. Indikasi dari kesuksesan ini anak tidak akan merasa ingin cepat selesai. Mereka akan minta tambahan jam pelajaran supaya bisa tetap bermain. Metode yang dipakai adalah metode yang memicu anak untuk memakai daya pengingatan jangka panjang (Long term memory). Pada saat anak belajar dengan perasaan bahagia maka pelajaran akan lebih mudah untuk dipahami. Misalanya dalam materi sejarah. Disini anak didik didaulat untuk menjadi pelaku sejarah. Anak didik dibagi dalam kelompok tertentu atau kedalam kelompok besar untuk membentuk drama kolosal. Jadi dalam cerita nabi Nuh as ada yang berperan sebagai nabi Nuh ada yang menjadi penduduk yang mengolok-olok nabi Nuh ada yang jadi anak Nabi Nuh yang durhaka dan seterusnya. Dengan sistem ini anak dengan mudah memahami sejarah Nabi Nuh walau mereka tidak melihat sejarah itu secara langsung. Mereka akan ingat nama anak nabi Nuh, istri beliu dan bagian-bagian sejarah nabi Nuh dengan detail tanpa harus kepayahan untuk menghafal. Bisa kita bandingkan ketika anak didik disuruh menghafalkan itu semua hanya dengan membaca buku-buku sejarah yang sudah ada di perpus. Hasilnya akan jauh berbeda.
Cara berikutnya berupa Pelaporan Oral
Anak didik diminta menceritakan apa yang yang mereka lihat atau yang telah mereka lakukan. Misalanya pertama mereka disuruh untuk mengamati lingkungan. Dari apa yang mereka lihat disuruh untuk dicatat apa-apa yang termasuk sebagai tanda-tanda kebesaran Allah SWT. Anak didik disuruh melaporkan apa yang mereka catat didepan kelas atau tempat tertentu yang lebih nyaman. Ajak mereka untuk menjelaskan mengapa yang mereka catat itu mereka anggap sebagai tanda kebesaran Allah SWT.
Dengan model latihan seperti diatas anak tidak merasa terkekang dikelas, anak lebih bebas beraktifitas, anak terdorong untuk memunculkan kemampuan linguistic mereka yang masih tersimpan. Kemampuan linguistic ini bisa juga dikembangkan dengan tehnik wawancara/ interview. Anak didik disuruh mewancarai orang-orang yang ada dilingkungan sekolah tentang suatu permasalahan. Pada saat mencari data dengan metode ini anak didik secara tidak langsung terlatih kecerdasan linguistik dan mental mereka. Kedua anak didik akan terbiasa untuk membuat suatu ringkasan, analisa, memahami suatu keadaan dan berimajinasi yang merupakan modal dasar untuk menjadi seorang penulis. Disini perlu dihindari tema-tema yang tidak relevan. Karena itu para guru pembimbing bertugas untuk memilihkan tema-tema yang pas.
sehingga anak terkesan dan berniat untuk tidak melakukan hal yang sama.
selanjutnya semua tetap kembali pada kreativitas seorang guru, guru cerdas adalah guru yang ingin dan berusaha keras mencari cara cerdas demi kecerdasan anak didiknya
dari berbagai sumber.....
Kamis, 04 Desember 2008
Rasa Hati
Seorang Ibu Adalah Pancar Penengak Kemuliaan Anak Didiknya
Assalamuaalaikum ibu……..
Ibu bagaimana kabarnya? Semoga ibu baik-baik selalu. Alhamdulillah sebagaimana sering ibu ujarkan adik juga memuji Allah seraya mengucap sukur kehadirat-Nya, hingga surat ini adik tulis adik dalamkeadaan sehat tidak urang suatu apa.
Duhai ibu kecintaan, hingga kini adik tidak pernah bertemu ibu, adik hanya bisa membayang seperti apa ibu sekadar apa yang diceritakan nenek ke adik. Adik rindu ibu selaluadik ingin bertemu ibu, dada adik terpenuhi harapan yang besar untuk pertemuan itu, tapi apakah itu mungkin?
Ibu...adik tidak akan pernah berhenti memanggil-manggil namamu. Semua cerita kebaikanmu selalau menghias langkah-langkah hidupku. Adik berjanji tidak akan pernah lelah menapaki jejak-jejak agung ibu.
Ibu ...adik begitu rindu, rindu belaian ibu, wejangan ibu. Adik ingin ibu marahi dan ibu ingatkan ketika adik berlaku keliru. Adik ingin ibu mendengar keluh kesah hati adik. Ibu sungguh terlalu berat menanggung beban, hentak-hentak kerinduan mendesak bgitu rupa. Ibu….dengan tulisan ini adik ingin bercengkrama dengan ibu. Adik ingin ibu tahu apa-apa yang harus adik hadapi . Suasana dunia dunia ini bu……..
Adik yakin ibu pun akan merasakan hal yang sama. Ibu pasti akan bersedih melihat ketimpangan, kerancuan zaman yang harus adik hadapi. Sungguh benar apa yang pernah ibu sampaikan, kemurnian niat hati memang harus terus dijaga semua hiasan merayu miilik setan terkutuk lebih terasa nyata ketik tidak berupaya membuka tabir-tabir penutup diri dalam murni kesungguhan.
Ibu……
Berulang sudah ibu menyampaikan perjuangan kaum muslimin demi tegaknya din mulia islam. Dari semua cerita itu tak henti tak henti mengulang mengingatnya. Hati adik terus tersipu tertimpa gunung rasa malu. Kulihat diri adik sungguh adik terlalu jauh dari mereka semua. Semoga kobaran semangat yang mereka miliki terpantik kuat dalam diri adik. Benar kata ibu manusia adalah tulang belulang yang terbalut daging dengan penutup kulit diluarnya. Ibu….andai semua menyadari kenyataan dan hakekat ini mereka tidak akan terendam dalam kemolekan tubuh yang terus mereka banggakan atau teramat mereka idam-idamkan. Mereka akan berhenti memamerkan diri diruang yang tiada terdapat keridhaan-Nya. Sesungguhnya manusia adalh hewan hany saja dia berjalan dengan tegak dua kaki dan tidak memiliki ekor.
Ibu, rasa sadar bahwa manusia hanya sekedar saja dalam wujud biologisnya. Akan mnghantarkan mereka pada tujuan pad atujuan yang lebih besar dan jauh lebih mulia. Tujuan yang keuntungannya besar tak ternilai dalam banding sesuatu didunia ini. Mereka kan tersadar dengan semua tipu dunia serta semua hiasan yang menempel didalamnya.
Ibu…..adik kesepian dengan dunia yang kini melingkupi, kegelamoran hidup yang ada dihadapan mata hanyalah terselip sempit……kemanakah harusnya berkeluh kesah? Semakin adik mengkaji ajaran islam semakin besar rasa sedih hati melihat saudari-saudari adik yang hidup disekitar tempat tinggal adik. Mengapa agama islam dengan semua nilai yang dikandungi dianuh begitu saja, padahal dengan itulah puncak kebahagian hakiki akan tercapai?
Ibu… keremajaan adik adalah kesempatan besar, sebuah peluang berharga sebuah peluang berharga sekali seumur hidup. Sebuah potensi untuk meraih tujua hakiki. Karena itu adik beharap ibu berkenan berdoa untuk adik hingga adik terjaga dari segala ketergelinciran dalam jalan penggapaian nilai kemuliaan.
Doakan adik ya bu….
Adik berharap terus bersemangat dalam melalui seluruh usia dengan beribadah. Semua adalah sia-sia melainkan dalam titian demi mengharap keridhaan-Nya. Adik pun yakin ibu kan bahagia ketika adik dicinta oleh-Nya.
Ibu…. Seringkali seorang pemuda terhalang oleh dua hal, buaian masa depan dan terus menyesali masa lalu. Dua hal ini menyebabkan terabainya kesempatan yang ada. Mudah-mudahan para remaja terjaga dari dua hal ini dan dibantu oleh dia sang pembolak-balik hati. Duhai ibu kecintaan….
Doakanlah diri adik sehingga semoga rasa berat untuk menjalani kehidupan dunia ini tidak lagi membeban langkah diri. Biarlah jiwa ini terbebasa dari segala macam pengikat yang telah mentautkan hati orang-orang yang mudah tergadai. Jauhlah dunia dari bersitan hati. Menjadilah dunia dengan semua hiasnya tidak terharga dihadapan hati kecuali sekadar sebuah sarana.
Duhai ibu….biaralha semua kuasa diri baik nafsu, iradah , fitrah, akal dan dhamir semua bersatu padu sebagai tangga bagi adik dalam menggapai kesempurnaan diri. Adalah kecelakaan besar ketika adik tidak mampu memanfaatkan semua kurnia besar titipan-Nya adik sungguh sadar akan hal itu.
Ibu…semogalah adik mampu mengendalikan hwa nafsu diri dan badani. Kata para kekasih Allah mereka yang tertipu bagaikan menaiki kuda liar yang membawa pada langkah tak tentu kecuali kearah kearah kesengsaraan hakiki. Yang tertipu itu merasa mereka telah merdeka namun sebenarnya di perbudak dan dipancuung keninginan hawa nafsunya. Karena pemuasan hawa nafsu yang sebenarnya adalah dengan membatasi dengan aturan syariat, sedang menurutinya hanyalah fatamorgana karena nafsu adalah ketidak puasan itu sendiri.
Ibu…adik sadar betapa besar kurnia Allah sesuci Puji bagi-Nya yang telah adik terima. Untuk bisa menyampaikan semua ucap ini saja teramat banyak hal yang harus berperan, semua sel dan ruh harus bkerja dengan apik dan semua itu tidak terjadi melainkan dalam jalinan kasih dan pemberian-Nya yang begitu banyak dan tak terhitung. Sebuah proses panjang yang menjadikan takjub dan gumul rasa sukur bagi yang sejenak hati mau menyadari. Sungguh semua hal adalah sarana yang semestinya disukuri, orang-orang yang telah membantu adik abik secara langsung ataupun tidak langsung adalh karunia-Nya. Semua itu adalah manivesatasi kemaha bsaran dan kemurahan-Nya.
Semoga ibu bapak terkumpul bersama para kinasih yang suci, memuji dan memuji -Dia Robanial Alamin
Salam adik setulusnya untuk ibu selalu..
Wasalamualaikum…..ibu
By : Suparno sutrisno
Persian Language School Qom Iran 07
Suparno sutrisno
Dari berbagai sumber.
Dan sungguh Seorang ibu adalah
Matahari Pencerah Bagi Anak
Senin, 01 Desember 2008
For u Mom.......
Aku mendamba
Kamu mendamba
Dan mereka jua kiranya
Awal kali kita ada, hanyalah percik hina yang orang jijik olehnya dan dianggap kotor walau orang yang memilikinya
Aku mendamba
Kamu mendamba
Dan mereka jua..… . . .semestinya.
Entah seperti apa seharusnya bercerita, kata teramat terbatas jangkaunya, tidak mungkin mengukir bahasa keterkaguman kalbu. Keterkaguman atas perjuangan tanpa henti dan sungguh penuh arti dari seorang ibu.
Aku mendamba
Kamu mendamba
Dan mereka tentunya
Dia yang kini memenuhi sisi hati
Dia yang kini lama tidak aku temui
Dia yang sederhana penuh cinta untuk diri
Dia yang kini jauh dari pandang mata
Namun terus mekar mengembang mengisi jiwa dalam iring rasa sadar
Aku belum apa
Aku bukan apa
Aku belum bisa menghormatinya
Bahkan melukainya.
Aku mendamba
Kamu mendamba
Mereka jua adanya
Teramat berat kiranya, Sembilan bulan mendidik dengan menguasai kemauan, menguasai diri atas semua godaan perusak ruh.
Empat bulan terbeban dalam rahim kediaman yang nyaman, dibawa kemanapun berada terus dijaga dari pencemar-pencemar jiwa.
Sunggh berat, mengatur diri dalam pemikiran, perkataan, perbuatan pengeruh jiwa.
Sungguh semua dilakukan tidak lain adalah untuk menghantar kita pada labuh kebenaran terdidik dalam kebaikan
Sungguh aku kamu, semua mendamba kiranya kita mampu membalas baik budi dan juang Ibu kecintaan.
Namun kenyataan, untuk membalas satu tetes air susu yang kita teguktidak cukup terganti dunia dan seluruh isi.
Karena
Air itu rahmat
Air itu kehidupan
Air itu do’a
Air itu untai sayang
Apalah bisa kita laku
Apa jua bisa kita beri
Hanya pada-Nya Yang Maha Segala bertengadah
Mengharap perkenannya member ganti
Tulus kasih sang bunda
Pengorabanan yang tiada tara
Berian Rahmat seluas tulusnya.
Aku mendamba
Kamu mendamba
Untuk sang bunda
Semoga limpah karunia
Semoga tambahan Rahmat dan Kasih-Nya
Tak pernah terputus baginya
Untukmu ibu
Semoga apa yang aku damba kan terkabul diharibaan-Nya
Tanpa putus masa
Amin….Allahumma ….Amin
Dalam Bingkai Kerapuahan
Tuhan
Kutempuh duka derita
Kurengkuh lara nestapa
Agar Engkau memperhatikan
Lalu melindungi mereka anak-anak ku
Sekarang ia berlari kearah-Mu
Maka sambut dan dekaplah
Lalu selamatkan mereka
(Do’a seorang bapak)
Tuhan kiranya pernah Engkau mendengar wahai tempat bertumpu, mendengar jerit hati seorang ayah
Engkau mulai merangkai benang untuk memenuhi pinta ayah bijak itu
Tentulah semua itu menjadikan hasrat besarku untuk mengiba dihadapan-Mu
Walau….
Aku bukanah ayah yang bijak
Aku belumlah seorang hamba yang telah membiasa diri mendekat, mengiba dan menangis diantara celah-celah pintu-Mu.
Mendekat diri dalam tiap ucap dan laku pada-Mu
Untuk mendapat perkenan dari-Mu
Jua mendapat keridhaan-Mu
Tuhan…..
Mungkin tak seharusnya aku kata pada-Mu
Begitupun ucapan-ucapan yang lain
Sebab lumpur nista dan jurang dosa
Disitulah kini adanya diriku
Namun …..
Kemana harus melangkah?
Kemana akan memilih
Sedang hanya Engkau satu terbaik
Tiada ada
Melaikan hanya pada-M bijak hati memuja
Tuhan sebelumnya ingatkanlah aku
Sadarkanlah aku
Serta iringkan bombing didik-Mu
Akan semua langkah, langgarku
Ajariku mensyukur nikmat karunia-Mu
Mengambil ajar dari setiap helainya
Duhai sembahan…
Aku belum benar dalammenyembah-Mu
Hiasan kelalaian masih mennggantung dalam sholat-sholatku
Dunia masih tampak mulia, sesungguhnya fana
Dunia tak jenuh mengganjal mata
Dunia disetiap sisi wujudnya
Dan aku gundah, aku lara, aku derita
Untuk satu tubuh
untuk satu ruh.
yang telah engkau amanat kepadaku
dank ala itu aku sambut dengan janji untuk meyakinkan-Mu
Tuhan… ternyata berta, sungguh berat untuk ku usung
Tuhan…tak seharusnya
Aku mengeluh karena derita
Mengadu karena lara
Tapi itulah jujur hati
dan engkau tahu apa adanya, disetiap kurang dan nistaku yang kemudian engau tutup, Engkau ganti kebaikan seraya engkau sebarkan, sehingga semua orang tidak enggan denganku
Tuhan atas semua pertolongan hamba-Mu kepadaku tak sedikitpun aku mampu mengimbang
Dan atas semua limpah karunia-Mu padaku
Aku tak tahu bagaimana adaku
Aku dalam batas-batas
Aku sebagaimana engkau tahu
Tuhan kabulkan untukku do’aku
hingga orang-orang tercegah dari kerugian karenaku
Tuhan …aku inginmenembus batas tabir-tabir yang mengurung diri, namun mampukah aku?
Kegamangan, kelalaian, kebodohan dan kemalasan melilit erat dua kaki kesungguhan
Memangkas mata-mata kekhusyu’an.
Tuhan ingin hati bersama-Mu, mendapat percik sinar milik-Mu
Akankah engkau larang?
Ingin hati terjaga dalam syar’i-Mu, mengambil hikmah dari semua pemahaman
Mungkinkah Engkau persulit?
Penuh sudah pikiran oleh pengertian bahwa Engkau adalah Engkau
Engkaulah pemurah
Engkaulah Maha segala
Engkaulah Engkau dengan segala keagungan-Mu
Tuhan usai sudah aku mendapat ilmu
Bahwa syar’i-Mu adalah syar’i-Mu
Tidak ada unsur kedekatan, kekerabatan
Untuk semua aturan-Mu
Hingga syar’i-Mu dikesampingkan
Tuhan …
Neraka adalah neraka
Manivestasi ketidak ridhaan-Mu
Begitu berat beban dunia
Aku takut menuai dera siksa karenanya
Aku ingin selamat
Aku hanya manusia biasa
Aku butuh Engkau
Hingga panas siksa tidak jadi Engkau suguh Untuk aku tegak, hingga terbakar jasad dan ruh
Ya Allah….
Terangkan langkah hamba dengan cahaya-Mu
Beri kesungguhan untuk melewati semua
Bantulah hamba
Dalam memilih
Dalam memilah
Dalam menempatkan tiap langkah laku
Ya Allah maha Suci Engkau
Salam atas para nabi-Mu
Para Rasul-Mu
Keluarga Rasul-Mu
Subhanallah
Segala Pujiku Bagi-Mu
Dimanakah.....
Tak lagi kerlingya
Tak gerai senyum
Terundung sepi demi mengurai arti
Tampak jua kelam rasa menunggui
Terengah menilik makna
Terdengarkah akhirnya
Tersampaikah ...............
Terusung jua dalam hakikat diri
Terbawa dikemestian tuk memuncak batin sejati
Tertipukah di balik kemilau itu
Tak adakah jalan penengah.
Tiadakah penerang kembali
Terhuyung semua bayang
Terdiam senyata
Telah tertunduk kini
Termangu memaham retak bumi akhirnya.
Terurai rekaman masa lalu akhirnya.
Tergerai air bening penyesalan
Tampaklah ribu sedihnya.
Ternyuh sejadi-jadi
Tertelungkup wajah diri
Dan sungguh Seorang ibu adalah
Matahari Pencerah Bagi Anak
Langganan:
Postingan (Atom)