Minggu, 01 Juni 2008

Sepatah kata untuk Sang Sayyidah




Mengungguli Seluruh Ruh



Sayidah fathimah adalah sosok besar dimana kebesarannya tak mungkin dilukis dengan kata. Satu hal yang bisa dilukiskan hanya satu bahwa fathimah adalah fathimah. Dialah contoh bagi anak perempuan, anak gadis, seorang wanita, seorang istri serta ibu terbaik. Wejangan yang cukup menggelitik adalah bahwa dia adalah sosok pemilik cinta universal. Kedekatan terhadap anak kecil, para fakir, janda tua dan kaum lemah yang lain begitu lekat sebagaimana perangai sang ayahhanda tercinta. Dikatakan bahwa dialah pemilik perangai terdekat dengan Rasulallah. Ini bukan hal yang aneh tapi bukan pula hal yang remeh. Dia adalah seorang wanita yang berada dibawah didikan langsung di madrasah kenabian. Dibimbing sosok ibu yang terkenal sebagai at thahirah(yang menjaga kesucian) sebagaimana kita tahu bahwa kualitas seseorang juga dipengaruhi oleh prilaku sang ibu kala ia dikandung diperut ibunya. Jadi jelas. fathimah adalah sosok yang dibimbing di bawah aura kesempurnaan.

Ketika kita menengok sejarah. Akan kita temukan bahwa dia disebut sebagai ibu dari bapaknya. Hal ini menunjukkan bahwa dia mampu memainkan peran sebagai seorang ibu bagi ayahnya. Seperti yang kita tahu bahwa disaat sayidah fathimah kecil ibunya yang telah menjadi pelipur lara nabi meninggal. Kepergian yang karenanya Nabi menamakan tahun itu sebagai tahun kesedihan. Ini menunjukkan nabi begitu kehilangan. Namun perjuangan demi tegaknya islam harus terus dilakukan pada saat kondisi ini datanglah putri tercinta menggantikan istri yang meninggal dunia. Disatu sisi terselubung kesedihan seorang ibu namun disisi lain fathimah kecil tahu ayahnya butuh tempat bercerita tentang keadaan umat yang tak juga mengikuti langkah kebenaran islam.

Tidak ada komentar: