Kamis, 15 Mei 2008

Hari Besar Yang Tidak Besar




Hari Besar Nasional


Dinegara iran dikenal adanya Ruze Mualim (hari guru) sebuah hari besar yang berkaitan dengan proses pembangunan sumber daya masyarakat. Di negara yang beberapa tahun ini tersohor dengan program nuklirnya ini hari kesyahidan AyatTullah Muthahari dijadikan sebagai hari guru. Pada hari guru ini murid-murid dibudayakan untuk memberikan hadiah istimewa bagi guru mereka. Ada yang membuat lukisan, puisi, rangkaian bunga atau hadiah yang lain. Hal ini mungkin terlihat sederhana tapi tidak bisa dipungkiri hal ini memiliki dampak spesifik baik bagi murid maupun guru.


Penghormatan murid kepada guru sangatlah penting satu sisi menjadikan murid lebih menghargai keberadaan orang yang telah membantu membangun ruhani mereka itu. Disisi lain para pahlawan tanpa tanda jasa itu akan lebih bersemangat dengan pengabdian yang mereka lakukan. Andai budaya semacam ini dibudayakan dinegeri kita alangkah baiknya. Seingat saya peringatan hari guru hanya sekedar saja. Tidak ada upaya pencitraan lebih lanjut dari peringatan yang dilakukan.

Peringatan hari besar harus merupakan suatu iklan. Iklan yang mengajak warga negara untuk memberi perhatian sejenak dan mencecapi makna dari hari besar tersebut serta berusaha mengaplikasikan nilai-nilai dari hari besar negara itu (tentu peringatan disini adalah peringatan yang bersifat umum) Peringatan hari pahlawan pun tak pelak mendapat perlakuan yang tidak kalah menyedihkan, peringatan itu hanya berlangsung dalam waktu tidak lebih dari 1 jam. Pengejawantahan penghormatan dalam kehidupan berbangsa bernegara tidak begitu diperhatikan.


Apakah darah para pahlawan itu begitu kurang berharga untuk tidak dihargai? Bukankah kepergian mereka dengan meninggalkan beberapa anggota keluarga yang bergantung pada peras keringat mereka itu sudah cukup menjadi alasan? Bukankah para keluarga itu banyak yang menjadi terlantar setelah kepergian suami atau ayah mereka?.
Peringatan hari kemerdekaan bangsa hanya diisi dengan kegiatan makan kerupuk, balap karung, konser dangdut, atau kegiatan yang tidak menghantar pada penghayatan dari hari kemerdekaan. Masyarakat harus tahu apakah mereka sekarang setelah hidup berpuluh-puluh tahun setelah hari proklamasi benar-benar sudah menikmati fasilitas-fasilitas yang seharusnya didapatkan oleh orang yang tinggal dinegara merdeka atau belum?

1 komentar:

SeMaNgAt AjA dEcH.... mengatakan...

Wahhh aku seneng baca artikel mu…..andaikan hari guru bener2 diperingati dengan semangat yang selalu menghargai jasa mereka…..betapa makmurnya para guru…..g bakalan ada guru yang namanya demo ato mogok ngajar apalagi murid yang ngelawan guru…..ya g?????heheheh

Ehh tulisanmu kapan2 dibikin buku aja……aku dukung…..capa tau tar aku bisa ngebantu memasarkan…..kan pustakawan (Masih calon sehh) :-)