Wajah kecil mungil itu terus membayangi jiwa kebapakanku
Mengiring alir semangat terus dan terus……
Tangisan pagi….dini hari menyeru lail ayah dan ibu…..
Retorika kebahasaan paduan simungil dan ibu menggugah semangat diri
Sungguh analogi erat , menyimpan ribu hikmah
Teduh canda kecerian kecil meruang bahasa batin
Penyejuk kelelahan hati disela ricuh dunia.
Merebah segala peluh kala simungil dalam dekap
Ia pun polos
Meraba janggut
Memandangi wajah sang ayah begitu lugu
Bercakap jua penuh semangat walau ayah pekat bingung mengartikan
Bercanda ia kembali
Mengorek semangat ayahanda dari lelah bekerja menantang hari
Tulisan ini aku hadiahkan Buat abu mahdi….
Senyuman mahdi adalah do'a pemompa semangatmu
……..
Semangat
Do'a
Harapan …yang tulus penuh arti
qom 18-1-09
Bandara hati
Ketika ibu
Ku
Menyambut kedatanganku dibandara kasih
Pasti berbunga…..kembara hati yang telah lama sendu
Kemasan rinai tak terperi
Kepatuhan, keridhaan, ketundukan
Mungkin telah bercampur kedurhakaan
"Ah naudzu billah…."
Kataku berharap hal nista itu tak terjadi walau sekedar dalam lintasan
hati pada sang kholiq
Membayang kembali jerihnya
Merambah utuh jua dalam hari-hari yang terus menantang
Kulitnya yang mulai keriput
Tulang pipinya yang menonjol menggurat masa
Oh…….keikhlasan dan perjuangannya
Menutup rapat
Bahkan memendam dalam itu semua
Andailah belum mampu memanis kata dihadapnya
Tapi ucap diri adalah jujur, bersih dari semua congkak
Sang bidadari yang mewujud didunia
Membelai kebayianku dulu yang lemah nirdaya
Mempeduliku saat semua mata tak selirik memandangku
Utuh salam kuhadiah untuk bunda kecintaan
Aku yakin ada yang lebih bisa menghangatkannya dengan kebahagiaan sejati
Dia sang pemilik hati…….
17 -1-09 Qom