Sabtu, 31 Januari 2009
Menyapa Tuhan
Tuhan
Aku sering lupa
Aku sering sia
Aku seiring alpa
Untuk ibu yang terlampau lelah menimang menggendongku
Member perdu sedang dia harus menghirup mengkudu
Yang menjadi kakiku kala sakitku
Menjadi tanganku kala payahku
Sungguh aku tidak mampu member apa
Aku hanya meminta dan menguras pikirnya
Aku dzalim padanya
Disaat Engaku perintah berhidmat wajib adanya
Betapa
Aku hanya diam
Aku hanya jauh
Aku hanya hampa
Aku……
Hanya terliput bahasa
Tuhan …..
Beri aku kemudahan
Untuk berlaku baik layaknya ibuku pinta
Menjadi sosok shalih seperti ibu cita
Mungkin bisa
Buat dia sedikit tersenyum
Buat dia sedikit lega
Buat dia seddikit berkurang kecewa
Tuhan…
Didik aku lisanku
Hingga tidak keluar kebohongan darinya
Tak pernah hati menjadi sakit mendengarnya
Tak terjerumus orang karenanya
Jangan jadikan ia pemikat
Biarlah biasa saja.
Lisanku dalam bahasaku
Dalam lakuku
Dalam goresanku
Tentulah harus benar-benar tertata hati
Dan engkaulah pembolak balik hati
Dengan perkenan-Mu tetapkan hati ini dijalan-Mu
Cerahkan langkah ini hanya menuju-Mu
Terus tegar dan tegak dalam din-Mu
Menjadi pembela dan penopang seluruh usia
Karna kusadar itu semua tidak mungkin melainkan dalam rekah uluran tangan-Mu
Dalam jejar deras ridha-Mu
Tuhan
Jadikan sejarah Nabi-nabi-Mu pelecut gerakku
Ujudkan Rasul sang teladan pemompa niatan hati
Penerus wasilah dan ulama yang engkau ridhai serta seluruh para kekasih-Mu pengingat dan pencerah
Tuhan
Sungguh sia semua amal tanpa ikhlash
Dan musna semua laku tanpa niat
Sungguh aku akui semua itu
Karena itu
Bombing aku
Hingga hati ini menjadi hati yang engkau mau
Hati yang terpelihara dari niat culas
Hati yang bersih dari hianat
Hati yang suci dalam hamparan ampunan dan keridhaan-Mu
Dan mudahku
Bermunajat pada-Mu
Dan mudah diri
Mendekat-Mu
Tuhan
Sungguh hati mudah berubah
Sangat cepat berbalik arah
Tanpa ada tali penjagaan anugrah-Mu
Tuhan
Hingga kini
Terlampau banyak titipan-Mu
Teramat besar karunia
Yang harus aku pertangggung jawab
kala mati sudah menjelang leher
Tuhan andai aku bertemu utusan-Mu
Pasti aku tersipu, tertunduk
Malu
Aku belum meng-aku
Aku belum menjadi aku (seharusnya aku)
Menjadi aku yang bersandar utuh
Aku yang sebenarnya hanya hamba
Aku yang hina
Aku yang bukan apa
Tuhan
Tolonglah aku
Bimbing aku
Didik aku
Datangkan penasihat-Mu
Tuhan……bersimpuh sujudku
Pada kebesaran-MU
28/5/06
Minggu, 11 Januari 2009
Terjemah Tafsir Ayat Nikah
Dalam tulisan dibawah ini kita akan dibawa oleh ustad Qiroati seorang ahli ilmu tafsir qu’ran untuk mengarungi sebuah lembah keilmuan hanya dengan memahami beberapa ayat yang ada dalam qur’an. Dengan membaca ini akan terasa sekali betapa pemilihan dan kedalaman bahasa yang dipakai dalam sangatlah mendalam dan begitu menakjubkan. Disini coba diungkap mengapa Allah swt mengatakan pasangan merupakan pakaian bagi yang lain.
Baju adalah kebutuhan ketiga manusia. Kebutuhan manusia pertama oksigen kedua makanan dan yang ketiga adalah pakaian. Dalam Istri diibaratkan sebagai baju bagi suaminya begitupun sebaliknya. Pakaian harus disesuaikan dengan keadaan yang ada baik tebal tipisnya, warnanya, besar kecilnya dan lain sebagainya. Posisi sebagai seorang istri maupun sebagai seorang suami pun tidak jauh berbeda. Antara keduanya harus ada penyesuaian sebiasanya dimana hal ini termasuk dalam cakupan pemikiran maupun hal-hal yang lain, sehingga pada akhirnya keduanya akan menjadi hiasan bagi masing-masing yang lain. Kegunaan pakaian yang lain adalah untuk menutupi keburukan atau kekurangan atau sesuatu hal yang tidak pantas dilihat oleh orang lain. Sebagai pasangan juga harus memahami peranan ini. Jadi masing masing menjadi pakaian atas hal-hal yang tidak pantas diketahui orang lain. Pakaian juga berfungsi untuk melindungi tubuh dari kedinginan dan kepanasan. Pasangan semestinya menjadi peran penutup kekurangan yang lain, jadi keduanya saling mengisi kekuarangan masing-masing. Karena sebagaiamana kita tahu tidak ada manusia yang sempurna, dengan bekerja bersama dan saling mengisi maka permasalahan dan pekerjaan akan lebih ringan dan lebih mudah terselsaikan disamping juga memperhatikan job description masing-masing. Manusia tanpa pakaian akan terkena berbagai penyakit atau suatu cela dan bahaya. Manusia tanpa seorang pasangan (ketika sudah waktunya) juga sama, tanpa kehati-hatian dia akan terjerumus pada lobang yang berbahaya.
Pada saat hawa dingin maka diperlukan pakaian tebal seperti jaket dan semacamnya, ketika hawa panas maka diperlukan pakaian yang tipis. Sebagai pasangan pun seperti itu ketika pasangan sedang marah maka yang lain semestinya menjadi penyejuk, ketika sedang dingin kebingungan, kehilangan jalan pemecahan memberikan songkongan untuk memperbesar hatinya begitu juga sebaliknya atas masing.
Pakaian adalah sebagai pelindung, sebagai pasangan pun sama. Masing –masing semestinya menjadi pelindung yang lain sehingga pasangannya terhindar dari perbuatan dosa. Masing-masing saling mengingatkan pada jalan yang benar dan diridhai oleh-Nya. Jadi keduanya saling menjaga agar tidak terjerumus pada tindak dosa, dan berusaha sebisa mungkin untuk tidak menjadi penyebab pasangan untuk berbuat dosa. Sebagaimana kita lihat dalam kehidupan hanya karena tuntutan istri banyak suami yang melakukan tindakan kriminal, dengan memahami makna ayat ini maka keluarga akan terhindar dari pasangan yang menuntut pasangannya tanpa melihat kondisi pasangannya.
Beberapa orang dengan mengenakan pakaian tertentu dia menjadi sakit ada juga yang karena memakai pakaian khusus menjadi selamat dari luka-luka saat kecelakaan. Begitu juga ketika mengambil pasangan yang tidak pas yaitu pasangan yang sakit ruhaninya, bisa jadi yang menikahi itu menjadi rusak ruhaninya atau sebaliknya akan menjadi lebih mulia ruhiyahnya. Pakaian karena alasan tertentu bisa menjadi rusak, ketika pakaian rusak hal itu akan berpengaruh buruk pada pemakainya, pasangan yang terkena polusi oleh lingkungan atau kawannya pun tidak jauh berbeda. Ketika pasangan terkena polusi maka pasangan yang satunya kalau tidak hati-hati juga akan terkena dampak buruknya oleh karena itu upaya saling menjaga itu sangatlah dibutuhkan antara satu pasangan atas pasangan yang lain. Pemilihan seseorang atas jenis warna dan pakaian menjadi tanda dari cirri khas pemilihnya. Begitu juga dalam pemilihan pasangan, orang yang dipilih itu menunjukkan kepribadian dari pemilihnya.
Adanya sebuah cela pada pakaian bisa jadi orang tidak akan pernah mau memilihnya, manusia pun sama ketika ada sebuah cela yang memang parah bisa jadi nilai dia akan hilang sama sekali, dia tidak akan dipilih oleh orang lain sebagai pasangan ketika tidak mau meninggalkan apa yang menjadi cela baginya misalnya karena memiliki sifat buruk yang sangat kentara hal itu bisa menjadi penyebab orang menjaga jarak darinya. Pakaian memiliki harga berfariasi, ada yang mahal ada yang murah. Pakaian dengan harga mahal tidak menjadi dalil bahwa pakaian itu benar-benar berkualitas begitu juga pakaian yang murah, hal itu tidak menjadi gambaran bahwa nilainya pasti rendah sebagaiman pakaian ikhram, pakaian ikhram murah tapi memiliki nilai yang tinggi, pasangan dengan mahar yang mahal tidak menjadi gambaran bahwa pasangan itu memang memiliki kualitas yang tinggi, hal ini mengisaratkan untuk memilih pasangan tidak hanya dari gelamornya tapi benar-benar dinilai secara selektif. Jadi mahal dan murahnya sesuatu bukalah timbangan untuk menilai kepribadian.
Pakaian terbaik tidak mesti sesuai dengan tubuh kita, bisa jadi pakaian yang bukan paling baik yang lebih sesuai dengan kita. Pasangan terbaik yaitu memiliki kriteria paling sempurna tidak mesti sesuai dengan kita. Bisa jadi pasangan yang biasa sederhana dengan kita lebih sesuai dan dengannya kehidupan rumah tangga menjadi lebih berarti. Dengan pakaian kita menjadi terbatasi,dengan pakaian shalat kita tidak bisa berenang begitu juga ketika memakai pakaian renang sangat tidak mungkin kita melakukan shalat. Ketika memiliki pasangan seorang suami semestinya sudah berada dirumah pada saat matahari terbenam jadi suami tidak bisa seenaknya pergi kemana-mana seolah tidak ada tanggungan. Mungkin hal ini terlihat sepele tapi akan sangat berarti sekali dalam membentuk keharmonisan rumah tangga.
Sebuah pakaian tidak bisa dipakai oleh beberapa orang, seorang istri hanya bisa dipinang oleh seorang suami. Dalam memilih pakaian tidak hanya dinilai bahwa ini pakaian untuk musim dingin atau musim panas tapi dilihat apakah masyarakat juga menerima jenis pakaian yang akan kita kenakan atau tidak. Pasangan pun sama, perlu dinilai tidak hanya dari satu dua sisi tapi kemampuan dia untuk membaur dengan masyarakat baik itu berupa keluarga kita atau masyarakat sekitar yang ada juga perlu menjadi timbangan dalam memilih. Disisi lain ketika seorang laki-laki mutadayin semestinya memilih orang yang mampu mengimbanginya, seorang muutadayin harus menjadi contoh masyarakat, dalam memilih pasangan harus memperhatikan jangan sampai memilih seorang pasangan yang tidak peduli dengan agama, atau sekedar memakai hijab saja merasa enggan. Hal ini tercermin juga pada saat Allah swt menegur istri-istri nabi. Ya ayyuhan nisaa an nabi, wahai para istri nabi kamu istri dari seorang nabi kamu semua berbeda dengan istri-istri yang lain. Jadi kedua pasangan menjadi cermin satu dengan yang lain.
Pakaian bisa menjadi penolong atau sebaliknya. Seperti pakaiannya nabi yusuf dimana digambarkan dalam quran ketika yang robek itu bagian belakang berarti nabi yusuf tidak berdosa sedang ketika yang robek bagian depan maka dia tidak suci. Disini pakaian bisa menjadi penolong bisa juga sebaliknya. Pasangan bisa menjadi saksi yang baik bagi suami bisa juga menjadi saksi yang mencelakakan suaminya. Sampai disini kurang lebih sudah Sembilan belas hal yang saya ungkapkan terkait ayat tadi, akan saya buka lebar-lebar sehingga kalian yang belum menikah setelah menikah menjadi bersemangat untuk membangun rumah tangga dengan dasar qu’rani. Pada saat belum beli kita memiliki ikhtiar penuh untuk memilih, pada saat pakain itu sudah kita beli maka ada ketentuan tertentu yang harus kita penuhi. Ketika sudah meminang seorang istri makan ada beberapa hal yang harus dipenuhi oleh suami. Dia harus membuat istrinya tentram dari ketakutan, berbuat baik, berlaku adil padanya, Dan buat dia ridha
Sabtu, 03 Januari 2009
Palestina......Gaza........
Assalamualaikum
Hamas memang bukan Hizbullah dalam persenjataan maupun letak geografis. Namun semangat mereka sama, Muqawamah. Bila kemenangan Hizbullah adalah hujjah ilahi (bukti ilahi), semua harus mengakui bila Hamas dan para pejuang Islam Palestina menang (dan pasti menang dengan izin Allah), maka kemenangan itu adalah hujjah akbar (bukti ilahi paling besar). Posisi Hamas lebih sulit ketimbang Hizbullah. Mereka tidak bisa leluasa bergerak, karena semua pintu yang menghubungkannya dengan dunia luar telah ditutup. Bahkan 'teman' juga ikut-ikutan menutup pintu penyeberangan Rafah. Hamas tidak punya teman seperti Suriah seperti yang dimiliki Hizbullah. Tapi semua tahu apa yang terjadi di Lebanon juga kini terjadi di Jalur Gaza.
Tadi malam (Rabu, 31/12) Ismail Haniyah dalam pernyataan yang disampaikan lewat saluran televisi Al-Aqsha milik Hamas yang sempat bangunan aslinya dibom oleh Israel mengatakan bahwa perang kali ini berbeda dengan perang-perang terdahulu. Dalam perang ini Israel begitu buas menghancurkan semua yang ada. Tidak ada yang disisakannya. Bila media-media menyebut anak-anak yang syahid di Gaza sekitar 40-an di hari kelima, Ismail Haniyah menyebut lebih dari 70. Bila disebut 6 masjid, rumah Allah yang dihancurkan, Ismail Haniyah menyebut 8 buah. Oleh karenanya, Ismail Haniyah menyebut perang ini adalah Perang Furqan. Apa yang terjadi sebelum perang dan sesudahnya benar-benar akan berbeda, karena kemenangan adalah kepastian bagi orang-orang yang sabar dan melakukan perlawanan.
Benar, Israel tidak tanggung-tanggung menggunakan bom smart paling canggih milik Amerika bernama Uni Bom Terarah (GBU-39) yang dipesan sebanyak 1.000 setelah kekalahan mereka dari Hizbullah. Sekalipun bom ini beratnya hanya 113 kilogram, namun kemampuan penetrasinya sama dengan satu ton. Belum lagi pesawat tanpa awak yang setiap harinya terbang berputar-putar di atas Gaza memonitoring yang terjadi di sana. Pesawat-pesawat ini hanya kembali bila helikopter atau jet-jet tempur Israel mulai beroperasi membombardir apa saja yang mereka anggap musuh. Dan begitulah setiap harinya. Belum lagi kapal-kapal perang yang tidak ingin ketinggalan menunjukkan kebrutalan mereka atas rumah-rumah penduduk. Semua itu ditambah pasukan darat Israel dengan tank-tank Merkavanya yang berjaga-jaga di perbatasan Gaza mulai menembak bangunan-bangunan di sana.
Namun cukupkah itu untuk meraih kemenangan di medan perang?
Sayyid Hasan Nasrullah tadi malam (Rabu, 31/12) dalam ceramah Asyuranya menyebut serangan udara dan laut tidak pernah menjadikan penyerangnya sebagai pemenang. Terlebih lagi bila menghadapi pemimpin yang berani dan rakyat yang sabar dan melakukan perlawanan. Ini tentu bukan tidak menerima kerusakan yang diakibatkan serangan biadab itu, tapi perang punya tujuan dan strategi.
Sayyid Hasan Nasrullah menyebut Israel tidak pernah menyebut tujuannya yang jelas dalam agresi brutalnya ke Gaza. Itu menunjukkan betapa mereka tidak percaya bahwa operasi yang mereka lakukan bakal berhasil dan yang paling penting adalah mereka sejak awal sudah khawatir akan kalah. Mereka sedang mengulur-ulur waktu sehingga Barack Obama masuk Gedung Putih dan dengan pertolongan negara-negara Eropa dan sebagian negara-negara Arab, Israel berharap dapat menekan para pejuang Palestina. Dan yang cukup lucu adalah Israel yang mengaku memiliki angkatan bersenjata terkuat di Timur Tengah masih harus menyebarkan propaganda agar warga Gaza dan Palestina secara keseluruhan tidak memberikan dukungannya kepada Hamaz.
Kenyataan ini telah menunjukkan Israel sejak awal serangannya terhadap telah menjadi PECUNDANG.
Koran Jerusalem Post hari Rabu (30/12) menulis, perang melawan Hamas merupakan langkah salah dan kekalahan Israel dalam perang ini sudah dapat dipastikan. Sementara Koran Haaretz menyebut mereka yang menentang Hamas kemarin kini telah berbalik mendukungnya.
Karena bukan hanya mereka tidak berhasil mencapai tujuan yang mereka sebut-sebut selama ini seperti ingin menjatuhkan pemerintahan Hamas yang dipilih rakyat Palestina dan menghentikan tembakan rudal-rudal ke arah Palestina pendudukan, tapi ternyata sejak hari pertama hingga kini serangan roket dari Gaza tidak pernah berkurang, malah sejak hari keempat telah dimulai babak baru serangan roket para pejuang Islam. Pada hari keempat Hamas lewat sayap militernya Syahid Ezzuddin Qassam menyerang kota Ashdod yang berjarak 30 kilometer dari perbatasan Jalur Gaza. Dan dengan mencermati lokasi peluncuran roket itu, berarti pada hari keempat Hamas telah melakukan penembakan roket hingga jarak 40 kilometer. Dan ini belum pernah terjadi sebelumnya. Terlebih lagi karena roket yang ditembakkan itu jenis Qassam, buatan mereka sendiri.
Israel semakin tercengang di saat-saat terakhir perang hari keempat. Sebelum Abu Ubaidah, Jurubicara Ezzuddin Qassam lewat televisi Al-Aqsha, yang tampaknya memakai penerangan apa adanya karena sebentar-sebentar sorotan lampu berkurang dan kain latar yang agak kusut, menyatakan bahwa, bila serangan Israel terus berlanjut, kami akan menyerang ke daerah-daerah yang lebih jauh dari Ashdod, beberapa saat sebelum itu ternyata dilaporkan Hamas menggunakan roket Grad dan menembak Beersheba, kota ketujuh terbesar di Israel yang menewaskan 5 orang dan melukai 40 orang, 5 di antaranya luka parah. Bila mengukur jarak kota Beersheba yang berjarak 40 kilometer dari perbatasan Gaza, maka hitungannya roket Grad milik Hamas telah mampu menyerang target lebih dari 50 kilometer. Dan itu berarti peringatan yang disampaikan oleh Brigade Syhid Ezzuddin Qassam tidak main-main bahwa mereka akan menembakkan roketnya ke daerah yang lebih jauh dari itu.
Perang memasuki hari kelima dan kini kota Beersheba mulai dilanda ketakutan. Bila menengok televisi-televisi Israel yang ditayangkan oleh televisi Al-Aqsha kita bakal menyadari betapa penakutnya mereka. Universitas Ben Gurion dan sekolah-sekolah di Beersheba ditutup untuk sementara waktu. Brigade Syahid Ezzuddian Qassam juga menyebut setiap harinya mereka akan melakukan serangan roket ke daerah-daerah Palestina pendudukan.
Menarik sekali menyimak transformasi Gaza setelah memasuki hari keempat. Uni Eropa mulai melakukan pertemuan membicarakan gencatan senjata. Sekalipun terlambat dan sangat memalukan menteri-menteri luar negeri Arab melakukan pertemuan di Kairo. Hosni Mobarak dengan enteng dan sok patuh terhadap hukum internasional pada hari keempat menyebut jalur penyeberangan Rafah hanya dapat dibuka bila hadir dari pihak Eropa dan Otorita Palestina. Masih dengan gaya lama yang ingin memojokkan Hamas, Mobarak menyebut Mesir tidak bertanggung jawab mengenai perselisihan di Palestina antara Fatah dan Hamas. Mobarak meminta Mahmoud Abbas harus hadir bila Rafah ingin dibuka. Padahal sebagaimana biasanya, setiap kali Israel akan menyerang Gaza, Mahmoud Abbas keluar dari Palestina dengan berbagai alasan. Kali ini pun ketika Israel menyerang Gaza, Mahmoud Abbas berkunjung ke Arab Saudi. Dan negara-negara Arab 'moderat' ingin memojokkan Hamas seakan-akan mereka mengusir Mahmoud Abbas.
Ismail Haniyah, Perdana Menteri sah yang dipilih oleh rakyat Palestina tadi malam menyebut Hamas tidak pernah punya politik dualisme. Mereka tidak menerima tawaran berdialog dari Mahmoud Abbas bukan karena menganggapnya bukan Pemimpin Otorita Palestina, tapi lebih dikarenakan aksi-aksi Otorita Palestina yang memenjarakan 400 anggota dan pejuang Palestina Hamas. Haniyah juga membantah isu yang disebarkan sejumlah media Arab bahwa dalam serangan Israel banyak tawanan Fatah yang meninggal di penjara Hamas. Kata Haniyah, semua tahanan Fatah telah dibebaskan Hamas, kecuali beberapa orang yang punya masalah tersendiri. Dan itu pun mereka berada di tempat aman.
Hamas memang bukan Hizbullah. Namun kemenangan Muqawamah di Palestina akan menjadi hujjah akbar dan akan mengubah peta politik di Timur Tengah. Hamas hanya akan berunding dalam berbagai masalah dengan tiga syarat; Israel hentikan serangan, batalkan blokade dan buka semua jalur penyeberangan untuk selamanya.
Wassalam
Saleh Lapadi
Langganan:
Postingan (Atom)