Selasa, 23 September 2008

Sedikit Tentang Quran

Alquran mengandungi berbagai ilmu. Suatu ketika menyinggung masalah rumah tangga disaat lain membahas masalah politik dan sejarah. Karena hal ini ada sebagian orang berpikir bahwa quran adalah kitab sejarah.
Apakah pernyataan ini dapat kita terima? Dalam quran dapat kita temukan pendefinisian quran tentang dirinya. Dalam beberapa ayat dapat kita temukan bahwa quran adalah kitab "pembeda antara yang hak dan yang bathil", kitab "pengingat", kitab "petunjuk". Pembawaan makna ini jelas mengisyaratkan bahwa quran bukanlah kitab sejarah, Science, kesehatan atau disiplin keilmuan yang lain. Memang pada beberapa sisi quran menyinggung masalah keilmuan tertentu tapi itu semua tidak lain hanyalah sebuah bagian-bagian yang saling terkait dan terhubung satu dengan yang lain dalam sebuah tujuan yang jelas. Salah satu makna quran secara jelas mengisyaratkan bahwa quran adalah alat untuk menyampaikan manusia kepada petunjuk di jalan yang benar menuju kesempurnaan.
Terlebih lagi kita juga tahu bahwa alquran adalah kitab yang dibawa oleh Nabi Muhammad Saw sebagai seorang pemberi petunjuk jadi jelas bahwa quran adalah kitab petunjuk bukan kitab-kitab yang lain. Ketika quran membahas masalah sejarah itu tidak lain adalah isyarat pada suatu pembahasan yang bisa disebut dengan filsafat sejarah. Jadi sejarah yang tertuang dalam quran tidak dimaksudkan sebagai pencatatan tentang suatu kejadian semata, lebih dari itu merupakan upaya untuk memberi gambaran kejadian yang mengajarkan konsep-konsep kehidupan. Ketika quran berbicara tentang fir'aun dan sosok Nabi Musa ini tidak hanya menceritakan kejadian pengakuan seseorang sebagai Tuhan. Ini adalah gambaran bahwa akan atau telah terjadi kejadian-kejadian semacam itu didunia ini. Disini para pembaca kitab quran diajak untuk mengambil pelajaran dari cerita itu yaitu bagaimana memberikan penyikapan terhadap sosok pemimpin zalim serta mengaku sebagai Tuhan.
Pada kenyataan kita dapat melihat banyak sekali para pemegang kekuasaan melakukan kewenangan seperti seorang pengaku tuhan walau mereka tidak melisankan semua itu. Namun dilihat dari kesombongan keangkuhan, serta arogansi yang dilakukan menggambarkan secara jelas akan itu semua. Begitu juga pada saat quran meberitakan masalah-masalah yang lain semua sejarah yang ada adalah sekumpulan pelajaran bagi orang-orang yang ingin mengambil ibrah.

Renungan Malam Alqadar

Sambung doa
Bismillah wa biAsmaillahilla'dzam
wa bi asma Rasulillah wa Alihil Muthahar.
Kembali datang dan kami tak bisa apa, hanya mampu termenung mentafakur ulah diri . . . .

kelam hitam mencekam setumpuk noda nista dan dosa
malam alqadar datang kami bersimpuh sujud menggenangi sesalan pembangkangan dg isak tangis, berharap kelegaan kala air mata penyesalan kami tergenang memenuh pelupuk dan menerjang mengairi pipi kami dg deras
apakah hanya sesal?
apakah penyesalan itu cukup?
Hanya sesederhana itukah?
Kami sadar, kami tahu tidak hanya semisal itu!
Duhai Kekasih . . .

Ego kami teramat besar
Kesombongan kami tak lagi tertakar
Kedunguan kami membuat kami sesumbar, menyombongkan keburukan yg kami yakini sebagai keindahan, keutamaan tuju.
Duhai Cinta. . . .
Andai hati ini terlampau kelam oleh deraan noda biarlah seujung benang rasa cinta pada sesama berkenan Engkau tanam kuat disana.
Buka dengannya bilik buram keegoan kami. Biarkan kami merasai derita saudara kami di irak, Palestina, Afgan
seantero bumiMu.

Duhai Kasih. . .
Eratkan tangan silaturahmi kami umat muslim
tunjukkan kebesaran Engkau dengan membesarkan hati saudara-saudara kami di pusat-pusat konflik. Luaskan hati mereka Ridhakan segala hal dihadapan mereka hanya karena-Mu. Jadikan ibu-ibu diantara mereka para penopang landasan keimanan Hakiki-Mu. Jadikan para bapak diantara mereka para pendidik menuju kecintaan pada kebenaran yang Engkau isyaratkan. Jadikan para putra-putri mereka hiasan bagi orang tua mereka dalam perjuangan menuju kehakian. Tentramkan mereka bersama tetangga-tetangga mereka. Luaskan pintu Rizki yang berakibat rasa sukur pada Engkau. Bukakan pintu-pintu Rahmat-Mu atas mereka masukkan mereka melaluinya.

Minggu, 21 September 2008

Ekonomi Negara Perusak Sistem dan Keanggunan Pendidikan dan berbagai Aset Negara Lain di Ujung Tanduk

Ekonomi AS di Ujung Tanduk
Bangkrutnya Lehman Brothers, perusahaan sekuritas berusia 158 tahun milik Yahudi ini menjadi pukulan berat bagi perekonomian AS yang sejak beberapa tahun terakhir mulai goyah. Para analis menilai, bencana pasar keuangan akibat rontoknya perusahaan keuangan dan bank-bank besar di Negeri Paman Sam satu per satu, tinggal menunggu waktu saja. Inikah tanda-tanda kehancuran sebuah imperium, negara adi daya bernama Amerika Serikat?



Krisis Terburuk


Pernyataan bangkrutnya Lehman Brothers hari Senin kemarin, langsung mengguncang bursa saham di seluruh dunia. Dalam pembukaan perdagangan hari Selasa (16/9), bursa saham di kawasan Asia seperti di Jepang, Hongkong, China, Asutralia, Singapura, India, Taiwan dan Korea Selatan, mengalami penurunan antara 2 sampai 7 persen. Termasuk bursa saham di kawasan Timur Tengah, Rusia, Eropa, Amerika Selatan dan Amerika Utara. Tak terkecuali di AS sendiri, para investor di Bursa Wall Street mengalami kerugian besar, bahkan surat kabar New York Times menyebutnya sebagai kerugian paling buruk sejak peristiwa serangan 11 September 2001.


Mantan Kepala Federal Reserve Alan Greenspan mengatakan, krisis keuangan yang terjadi di AS merupakan krisis keuangan terburuk yang pernah ia saksikan dan masih berlangsung dalam jangka waktu lama. Ia meyakini krisis ini akan makin mendalam yang bisa mengakibatkan resesi ekonomi di AS. “Kemungkinan AS bisa lolos dari resesi ekonomi sangat kecil, di bawah 50 persen, ” kata Greenspan dalam wawancara dengan ABC News hari Minggu kemarin.


Pernyataan Greenspan bertolak belakang dengan pernyataan-pernyataan Presiden AS George W. Bush dan jajaran pejabat perekonomiannya. Bush mengatakan, apa yang terjadi saat ini cuma penyesuaian kecil dan ia akan bekerja keras untuk meminimalkan dampaknya guna mencegah terjadinya kekacauan ekonomi.


“Saya percaya perekonomian negeri ini akan bergairah kembali. Dalam jangka pendek, penyesuaian di pasar finansial akan terasa sangat menyakitkan. Tapi dalam jangka panjang, saya percaya pasar modal kita sangat fleksibel dan mampu menyesuaikan diri dengan penyesuaian ini, ” kata Bush yakin.


Sementara Menteri Keuangan AS Henry Paulson mengatakan, dirinya akan bekerjasama dengan dewan legislatif AS dan otoritas keuangan di berbagai negara untuk memulihkan “stabilitas dan ketertiban” di pasar modal AS setelah krisis yang menimpa.


Namun para analis bersikap skeptis dengan optimisme Bush dan para pejabat perekonomiannya. “Orang-orang di pemerintahan tidak paham apa yang dialami rata-rata rakyat Amerika. “Mereka saat ini dalam kondisi sangat tertekan. Rumah-rumah mereka sudah tidak ada harganya lagi, mereka terlilih hutang kartu kredit, ” kata Israel Adelman, seorang trader dari perusahaan Fordham Financials di Wall Street.


Kepala ekonom di The Saudi British Bank (SBB), John Sfakianakis mengatakan, krisis perbankan yang terjadi di AS menunjukkan bahwa tak ada satu pun institusi finansial yang sempurna dan AS perlu segera memperbaiki regulasinya.


Ia juga mengatakan bahwa sentimen negatif akibat krisis itu akan berlanjut dan tantangan bagi insitusi keuangan adalah bagaimana mereka menjaga kesehatan finansial perusahaannya.”Waktu akan menunjukkan apakah sebuah institusi keuangan bisa keluar dari krisis ini, ” kata Sfakianakis.

“Mereka yang pesimis meyakini situasi pasar modal akan lesu sampai tahun 2009 nanti dan baru akan bangkit kembali pada tahun 2010. Harus diakui, menyeimbangkan antara kepanikan dengan kepercayaan pasar bukan hal yang mudah. Sikap pemerintah AS yang menolak memberikan kucuran dana buat Lehman menunjukkan bahwa otoritas AS tidak mau menolong perusahaan-perusahaan yang bermasalah, ” sambungnya.


Krisis keuangan yang terjadi saat ini juga memicu tanda tanya soal moralitas para bankir dan pemegang saham. Ketika kondisi sedang bagus, mereka jor-joran memberikan modal pada masyarakat kelas atas, menerima gaji, bonus dan keuntungan yang sangat besar. Tapi ketika kondisi keuangan sedang dilanda krisis, para bankir dan pemegang saham seolah lepas tangan dan membebankan tanggung jawabnya pada pembayar pajak.


Dampak paling nyata dari bangkrutnya Lehman Brothers adalah meningkatnya jumlah pengangguran di AS, bahkan di berbagai belahan dunia. Di seluruh dunia, jumlah pegawai jaringan perusahaan Lehman Brothers mencapai 25.000 orang. Pada bulan Agustus 2008, Lehman sudah mengumumkan akan memecat 5 persen dari jumlah pegawainya atau sekitar 1.500 orang.


Sebelum Lehman, sejumah perusahaan di AS sudah melakukan pemangkasan karyawan. Misalnya perusahaan penerbitan koran Gannett Co. Inc. menyatakan akan merumahkan 600 karyawannya dan Ford Motor Co. akan megurangi 300 orang karyawannya. Para analis mempekirakan tingkat pengangguran AS sampai pertengahan tahun 2009 akan meningkat dari 5, 7 persen menjadi 6, 5 persen. Bertambahnya pengangguran berarti bertambahnya beban perekonomian pemerintah.


AS Diambang Kehancuran?

Setelah Lehman Brothers, kebangkrutan masih menghantui perusahaan perusahaan di Wall Street. Apalagi sejumlah perusahaan finansial yang selama ini dipercaya kuat juga mengalami kesulitan keuangan. Perusahaan pesaing Lehman, Merrill Lynch misalnya, sudah diambil oleh pemerintah AS. Perusahaan raksasa lainnya, American International Group (AIG)-salah satu perusahaan asuransi terbesar di dunia-saat ini juga sedang mencari pinjaman sebesar 40 milyar dollar.


Sejumlah analis berpendapat, inilah detik-detik kehancuran ekonomi negara adidaya AS. Negara yang menganut sistem ekonomi neo-liberal dan menancapkan ekonomi imperialisnya ke berbagai belahan negara, akhirnya ambruk juga. “Esensinya, riwayat Amerika Serikat sebagai kekuatan ekonomi global sudah tamat, ” kata Max Keiser, seorang analis pasar di Paris.


“Sejarah dollar AS sebagai mata uang cadangan dunia sudah selesai dan kita akan melihat negara lain yang akan muncul sebagai kekuatan baru, yang paling memiliki peluang besar adalah negara China, ” papar Keiser.


Menurutnya, krisis keuangan yang menghantam AS sebenarnya sudah diprediksi. AS yang menganut sistem keuangan neo-liberal secara bebas memberikan kredit. Tiba-tiba, ketika kredit tak tersedia sejak musim panas kemarin, bank-bank mulai kelimpungan.


Tapi, kata Keiser, skenario “kiamat” ini tidak akan terjadi di negara-negara berkembang yang memiliki sumber minyak seperti di Timur Tengah atau negara-negara yang masyarakatnya memiliki dana simpanan yang besar, seperti di China.


“Skenario kiamat ini hanya akan terjadi di AS dan Inggris, di mana masyarakatnya hidup dari uang pinjaman dari generasi ke generasi, ” tukas Keiser.


Hal serupa diungkapkan Andrew Critchlow, redaktur pelaksana Dow Jones Timur Tengah yang berbasis di Dubai. “Saya pikir ini adalah saat-saat yang menentukan bagi perekonomian dunia, bagi AS, bagi kita semua, yang akan selalu diingat sepanjang hidup kita, ” kata Andrew.


Ia menyamakan krisis keuangan di AS saat ini dengan kondisi era tahun 1920-an, ketika masyarakat dunia mengalami apa yang disebut Great Depression. Secara teknis, bisnis perbankan dan keuangan sudah tidak berjalan.


“Yang paling mengkhawatirkan jika kondisi ini benar-benar menghantam perekonomian riil, menghantam orang-orang di jalan. Mereka tidak punya uang lagi, tidak punya pekerjaan dan berpotensi akan kehilangan rumah-rumah mereka juga, ” sambung Andrew.


Allister Heath, editor surat kabar finansial London’s City A.M menambahkan, ketika bank-bank besar seperti Lehman mengalami kebangkrutan, yang terkena dampaknya juga masyarakat kecil, termasuk para pensiunan yang mempercayakan uang pensiunnya diinvestasikan di bursa-bursa saham yang kebanyakan ditanamkan di sektor perbankan. Selain itu, kata Heath, ribuan orang juga akan menjadi pengangguran.


Pada akhirnya, situasi ini akan menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat pada lembaga keuangan termasuk pada pemerintah dengan sistem perekonomian neo-liberalnya yang ternyata rapuh. Sebuah gambaran yang tragis bagi sebuah imperium bernama AS, yang selalu sesumbar dengan sistem perekonomian kapitalis yang disebarkannya ke seluruh dunia, ternyata tak mampu menolong perekonomian di negerinya sendiri ketika terancam kebangkrutan. Bagaimana, masih silau dengan gemerlapnya Amerika Serikat?(eramuslim /berbagai sumber)

Agen mossad Memimpin Israel

Timteng Makin Membara! Israel Dipimpin Cewek Agen Mossad
Menlu Israel Tzipi Livni terpilih menggantikan Perdana Menteri (PM) Ehud Olmert sebagai ketua partai berkuasa, Kadima. Livni, seorang mantan agen Mossad tapi beraliran moderat, unggul tipis 1,1 persen dari pesaing utamanya, mantan Menteri Pertahanan Shaul Mofaz.


“Tanggung jawab nasional kepada publik membawa saya mendapatkan tugas ini dengan rasa hormat luar biasa,” kata Livni, beberapa saat setelah hasil pemilihan diumumkan, Kamis (18/9). Livni mempunyai waktu 42 hari ini membentuk pemerintahan koalisi baru. Jika berhasil, dia akan menjadi wanita Israel pertama sebagai perdana menteri sejak Golda Meir yang turun pada 1974. Jika Livni gagal, pemerintah akan melaksanakan pemilu awal 2009.


Olmert yang mundur sebagai ketua partai karena terkait kasus dugaan korupsi tetap menjadi pemimpin sementara sampai parlemen menyetujui kabinet baru. Juru bicara Olmert, Mark Regev, mengatakan, bosnya menelepon Livni dan mengucapkan selamat atas kemenangannya. Menurut Regev, Olmert akan memberitahu kabinet, Minggu (21/9), bahwa dia mundur. “Setelah itu dia akan mundur,” kata Regev.


Livni pernah menjadi pengacara top. Ia berpangkat letnan di militer Israel saat menjadi agen Mossad dan bertugas di Paris pada usia 20-an tahun. Sejumlah laporan menyebutkan, dia aktif terlibat perburuan teroris di Eropa.


Kedua orangtuanya adalah anggota kelompok Irgun, yakni organisasi Yahudi garis keras yang meledakkan markas Mandat Inggris di King David Hotel pada 1946. Livni kini menjadi ketua tim negosiasi untuk pembentukan dua negara merdeka dengan para pemimpin Palestina di Ramallah. Ny Livni menikahi seorang eksekutif perusahaan iklan dan dikarunia dua anak. (okezone)
sumber: muhsin labib

Keangkuahn Yang Tak Kunjung Berhenti

Pasukan AS membunuh satu keluarga yang terdiri sembilan orang , termasuk dua anak-anak , dalam satu serangan helikopter terhadap rumah mereka di Provinsi Salahaddin, Irak utara, Jumat (19/9).

Demikian dikatakan para saksi mata kepada kantor berita DPA. Dua anak-anak dan tiga wanita termasuk di antara para korban ketika rumah tangga Ali Taema di Distrik Al Dor, 170km utara ibukota Irak, Baghdad diserang helikopter AS.

Dalam insiden terpisah , pria-pria tidak dikenal menembak mati seorang pria dan istrinya dan mencederai empat anggota dari keluarga yang sama termasuk seorang anak-anak di kota Mosul, Irak utara, kata kantor berita Suara Irak (VOI). Pria-pria bersenjata itu menyerbu rumah keluarga itu di distrik Al Yabesat , 405 km utara Baghdad, Kamis petang . Alasan serangan itu tidak diketahui, kata satu sumber polisi.

Di daerah Safraniyah pinggiran selatan Baghdad , para pelaku yang tidak dikenal meledakkan bom di depan gedung organisasi kaum Syiah, Shadid al Mihrab yang adalah bagian dari Majelis Islam Agung di Irak.

sumber muhsin labib